I NEED YOU

eleven

"Dingin sekali" gumam Dorriel seraya menggosokkan telapak tangannya.

"Menyebalkan! kenapa hujan harus seperti ini" tambah Kanye.

Hezel menatap tangan Alexa yang tampak sedang memegang bunga mawar, "heyya nona, kau mendapat bunga mawar? siapa yang memberinya?" ucapnya seraya merebut bunga itu dari tangan Alexa.

Alexa memutarkan kedua bola matanya, "dari musuh kalian"

Hezel, Dorriel, dan Kanye membulatkan mata mereka

"hhh.. apa maksudnya memberikan itu padamu?"

"entahlah"

"sepertinya ada surat didalamnya"

Dorriel mengambil surat yang terikat diselasela batang bunga mawar itu. Ketika dia mau membuka dan membacanya, Rhys merebutnya dan "hanya orang yang berhak membacanya", kemudian Rhys memberikannya pada Alexa.

Alexa terdiam menatap Rhys dan mengambil surat itu dari tangannya.

"sebenarnya aku sama sekali tidak suka dengan John, dia sombong, dan sok keren, kalian ambilah bunga mawar itu"

"dia telah memberikannya untukmu, lalu kau ingin memberikannya pada orang lain? apa kau tidak menghargainya?" tanya Rhys pada Alexa

Alexa hanya diam tidak menjawab, lalu ia menarik selimutnya dan membaringkan tubuhnya.

..

Cahaya matahari mulai bersinar dan menyinari wajah Alexa yang membuatnya terbangun. dia menguap lalu mengangkat kepalanya melihat sekeliling ruangan. Para mahasiswa putri masih tertidur pulas termasuk Cellona dan Izelea, "aih? dimana aku? kenapa semua mahasiswa putri tidur di ruangan ini?"

"aigooo.....!!!!!"

Alexa menoleh, dan didapatinya Frissy sedang memanjat sebuah jendela sambil mengangkat-ngangkat ponselnya. Alexa membulatkan matanya, "hey bodoh apa yang sedang kau lakukan disana, uh?"

"kau sudah bangun?"

"turunlah, kalonggak kau akan jatuh"

Frissy mengangguk dan segera ia turun dari jendela itu, "aku akan mendarat! aaaaaa"

dia menghembuskan nafasnya, "pendaratan yang luar biasa"

"beritahu aku, kenapa semua mahasiswa putri tidur disatu ruangan ini?"

"elah, apa kau tidak tahu? semalam terjadi badai yang besar, tidak terlalu besar, hanya sedang sedang saja, badai itu membuat hampir seluruh tenda para mahasiswa rubuh dan rusak"

"benarkah? lalu?"

"lalu.. Lalu pembina menyuruh kita untuk mengungsi disini"

"kita? hanya kalian, aku bahkan tidak merasa terjadi badai"

"ohh astaga aku sampai lupa, bodohnya aku, walaupun aku bercerita tentang insiden tadi malam panjang lebar padamu, kau tetap tidak akan mengerti..iyaa jadi kau dalam posisi sedang menjadi mayat saat badai itu datang"

"Apa? Aku hanya terlalu lelah saja..badai apa yang kau maksud? banjir? gempa? aku tidak merasakan ada getaran, dan-"

"apa kau ingin tetap berbicara sebelum aku selesai memberitahumu?"

"yaya baiklah, maaf, lanjutkan"

"jadi.. Sampai mana?"

Alexa memutarkan bola matanya, "sampai aku sedang tertidur"

"ohya! lalu karena tenda para mahasiswa rusak, pembina menyuruh kita untuk tidur disini sementara, lalu aku melihat tubuhmu sedang digendong oleh Rhys menuju ruangan ini, dia tampak sangat mengkhawatirkan dirimu"