"Bukankah pilihan adalah untuk diperjuangkan??
Bila berjuang pun enggan, apa yang hendak diharapkan??"~ Kartun Muslimah ~
***
Bipp...Bipp...Bipp...
Suara alarm di Hp-ku berbunyi dan membuat diriku terbangun. Kumatikan alarm Hp yang masih berbunyi dan merenggangkan tubuhku. Aku diam sejenak dan mengambil Hp-ku yang berada disampingku. Jam menunjukkan pukul 05.00 pagi. Aku merapikan kasurku, lalu berjalan menuju kamar mandi bergegas untuk shalat Subuh.
"Zahra," panggil mamaku sambil membuka pintu kamarku yang kebetulan aku sudah siap dengan seragam batik sekolah, rok putih dan jilbab panjang putihku.
"Iya ma?" tanyaku.
"Kalo kamu udah siap, turun kebawah ya. Udah itu jangan lupa sarapan," jawab mamaku.
"Oh, iya ma bentar lagi aku udah siap," sahutku pada mama yang sudah kembali lagi menutup pintu kamarku dan turun kebawah.
Setelah semuanya siap, aku langsung turun kebawah sambil menyampirkan tas dibahu kiriku. Aku berjalan menuju ruang makan dan menaruh tasku di sofa ruang keluarga. Aku duduk dikursi untuk sarapan.
"Papa kok gak ada? Udah berangkat duluan ya ma?" tanyaku sambil menyuap sesendok nasi.
"Papa kan keluar kota. Kemaren kan kita yang nganterin papa ke bandara. Masa kamu lupa," sahut mamaku sambil menuangkan segelas air putih kedalam gelasku.
"Iya juga. Aku lupa," ujarku sambil nyengir.
Setelah selesai sarapan, aku langsung mengecek Hp-ku yang berada didalam tasku. Ada sebuah pesan BBM dari Putri.
******************************
Putri Athaya D. :
"PING!"
"Udah berangkat belom?"
Zahra Vianni Gracella :
"Ini mau otw..."
"Emang kamu udah berangkat?"
Putri Athaya D. :
"Udah, jangan lupa bawa pita birunya. Tempelin di jilbabmu sebelah kanan ya,"
Zahra Vianni Gracella :
"Ditempelin pake lem ya Put?:v"
Putri Athaya D. :
"Ya pake peniti lah,"
"Yaudah, cepetan otw. Aku udah nyampe nih,"
Zahra Vianni Gracella :
"Okee,"
******************************
Kumatikan layar Hp-ku lalu, bergegas keluar rumah sambil membawa tasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Tim Tam
Fiksi RemajaLove In Tim Tam #1 Berawal dari Zahra yang memberikan sebungkus Tim Tam kepada Hafiz melalui sahabatnya. Semenjak itu lah awal kedekatan mereka berdua Zahra yang sudah lama mencintai Hafiz selalu berharap bahwa cintanya akan terbalaskan. Hingga Ha...