Pagi ini anak-anak dari kelas 9J sedang berolahraga,ya mereka mendapat jam pertama untuk pelajaran penjas.
Di lapangan sudah banyak anak-anak tepatnya di samping lapangan ada yang mengobrol, meng-gosip ria, curhat sana sini, dan bercanda sesuka hati
Pritttt... suara peluit terdengar dan membuat segala aktivitas terhenti di lapang itu "ok anak-anak skarang berkumpul di sini" ucap pak Yoga selaku guru olahraga
"Siap pak"
"Ok pak"
"Siip pak"
"Dih males ah pak,pengen di sini aja adem ga kepanasan" ucap seseorang
Seketika itu juga semua mata tertuju pada sumber suara itu, ya bukan tidak aneh lagi tapi itu adalah suara dari gadis yang bernama Fera.
Fera adalah saingan Sendy di dalam kelasnya, karena Fera iri dengan Sendy atas sesuatu yang ia tidak memilikinya tapi Sendy lah yang memiliki.
"what? Gue cuma ngomong apa yang gue mau ko,kenapa dengan kalian" ucap Fera sambil mengangkat kedua tangannya
Semua diam dan mengabaikan ucapan Fera kecuali para dayangnya yaitu Risma dan Yanti, ya mereka berdua adalah teman segeng Fera
"Iyah betul banget tuh kata Fera" ucap Yanti dengan nada centilnya
"Yaudah kalo kalian ga mau panas-panasan mending kalian ga usah ikut pelajaran bapak seterusnya" ucap pak Yoga dengan nada tinggi
"Yah pak,yaudah deh kita ikut aja apa kata Bapak kalo mau panas-panasan juga ga papa deh pak" ujar Risma
"Yaudah cepat!" Perintah pak Yoga
"Ayo Fer, Yan.. nanti kita bisa terancam ga lulus kan kita udah kelas tiga nih" ajak Risma kepada para temannya
"Yaudah deh ayo" jawab Fera yang ogah-ogahan untuk panas-panasan
*****
Setelah olahraga selesai Sendy berniat untuk mengganti baju cepat-cepat karna alesannya dia ga mau sempit-sempitan dan di kejar waktu atau terburu-buru
"Gue ganti baju dulu ya Ra" ucap Sendy kepada teman sebangkunya
"Ok deh, nanti gue nyusul Sen" jawab Rani
Ketika berjalan menuju ruang ganti Sendy bertabrakan dengan seseorang dari arah berlawanan
"Aw..siapa si yang nabrak gue!" Dengan nada kesal dan ia pun sampai terduduk
"Duh..siapa si yang jalan ga pake mata!" Ucap seseorang itu sambil memegang pundak samping kirinya
Tatapan mata mereka bertemu dan saling diam bingung,tapi lamunan mereka tidak berlangsung lama karna ada suara yang membubarkan keheningan mereka
"Ekhem... cie..ciee" suar tersebut dari Rani yang melihat kejadian mereka berdua
"Ih elu jalan yang bener dong!" Dengan nada sewot Sendy berdiri dan menempelkan kedua tangannya di pinggang
"Ko jadi gue si? Ada juga elu tuh yang jalannya ga pake mata!" Ujar cowo itu dengan nada tak kalah sewot nya
"Dimana-mana kalo jalan pake kaki bukan pake mata bego!" Sendy mulai menaikan nada bicaranya
"Ih dasar cewe sinting ya, serah elu aja deh!" Cowo itu pergi meninggalkan Sendy dan Rani yang terdiam di tempat itu
"Ih dasar bego,bukannya minta maaf malah balik marah-marah ke gue!" Ucap Sendy
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Segi Tiga
Teen FictionCerita ini adalah tentang seseorang yang bingung menentukan pilihan hatinya sendiri karena terlibat cinta yang rumit bagi dirinya. Tahu kenapa? Karena setiap hati itu sangat berharga, maka dari itu cerita ini saya tulis dari beberapa pengalaman yang...