*15

224 10 0
                                    

Sesampainya di rumah Sendy

"Sorry ya,gara-gara Aku Kamu jadi hujan-hujanan kaya gini" ucap Yogas setengah menyesal

"Kamu nyantai aja,Aku suka hujan ko" Sendy tersenyum

"Serius?" Senyum Yogas terukir

Sendy hanya mengangguk kecil

"Sayang...Kamu sudah pulang?" Suara Ratna dari balik pintu

"Udah Bu..."

"Yaudah Kamu masuk gih terus ganti baju,tuh baju Kamu udah basah banget gitu. Aku pulang ya" ucap Yogas

"Iya...yaudah Kamu hati-hati ya pulangnya" Sendy membuka pintu ketika akan masuk suara Yogas kembali memanggil

"Sen.."

"Iya?" Berbalik

"Makasih buat malam ini ya" Yogas tersenyum

"Iya sama-sama" Sendy akan menutup pintu

"Eh Sen..."

"Iya?"

"Good night" Yogas kembali tersenyum begitu pula dengan Sendy

"Good night..." senyum manis terukir dari bibir Sendy

Pintu sudah tertutup tapi Yogas masih merasakan senyuman Sendy
"Ih kacau,ko Aku malah senyum-senyum sendiri si" ujar Yogas "mendingan sekarang pulang deh" sambungnya

*****

Cahaya? Seperti hidup tanpa bernafas, perlu cahaya untuk menerangi hidup yang gelap

Sendy berdiri tepat di depan kelas sembilan M, Ia mencari seseorang tetapi bukan Nina

"Woy..."suara seseorang mengagetkan Sendy "ngapain di sini?" Ujar Andi

"Ih apaan si Kamu,terserah Aku dong mau ngapain di sini" ucap Sendy sebal

"Emang si ini bukan urusan Aku, tapi karna Kamu saudara Aku itu jadi urusan Aku dan Aku keppo"

"Ga usah lebay deh..."

"Lagian Kamu nyari siapa si,Nina bukan?"

"Ih keppo!"

"Emang Aku keppo! Atau jangan-jangan Kamu nyariin si anak baru itu ya, eh siapa tuh Gas..gas..?"

"Nama nya Yogas bukan Gas" ucap Sendy kesal

"Iya itu...Aku denger Kamu lagi deket ya sama itu Gas"

"Ih Yogas! Bukan Gas, dasar Andi Andi Lumut"

"Terserah Aku dong mau manggil Dia apa,dan satu lagi nama Aku itu Andi Mahardika Putra bukan Andi Andi Lumut!"

"Tuh kan Kamu aja di panggil yang bukan nama Kamu aja kesal terus apa bedanya sama Yogas"

"Loh ko jadi Kamu yang sewot si? Jadi bener ya kalo Kamu ada hubungan sama si Yogas"

Sendy terdiam bingung, entah Ia harus menjawab apa

"Hellow...Kamu dengerin Aku kan?" Sebari memetik jari di depan wajah Sendy

"Iya denger ko, yaudah ah Aku mau ke kelas dulu" ucap Sendy

Sendy pergi meninggalkan Andi di depan kelas sembilan M

"Dih dasar cewe susah di tebak apa maunya" ujar Andi

"Siapa...?" Suara Santi dari belakang Andi

Andi berbalik dan melihat Santi sudah ada di hadapannya dengan sangat mempesona
"Eh ngga ko,itu tadi Sendy ga jelas banget" ucap Andi

Cinta Segi TigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang