*17

170 4 0
                                    

"Entah mengapa malam itu Aku merasa bahagia" ucap Sendy dalam hati sebari senyum

Handphon Sendy mendapat satu pesan

From: Gas Tengil

Selamat pagi Sensen,jangan lupa sarapan ya

Melihat isi pesan dari Yogas Sendypun merasa geli namun hatinya sangat senang
"Apaan si nih Anak" sambil tersenyum kecil

"Kakak...."teriak Seila dari balik pintu kamar Sendy

"Apa De?"

"Ayo buruan keluar, kita sarapan bareng"

"Iya Kamu duluan aja Kakak nanti nyusul"

*****

"Ko ga di bales si?" Ucap Yogas sambil memakan roti di meja makan "apa Dia belum baca pesan dari Aku?" Sambungnya

"Den ini ada telphon dari Den Hengki" ujar Bi Ijah sebari menyodorkan telphon rumah

"Biarin aja Bi,lagian ga penting juga ngapain tuh orang nelphon"

"Tapi Den..."

"Udah Bi,Aku mau berangkat sekolah dulu"

"Hallo..."

"Maaf Den Hengki, Den Yogas nya udah berangkat sekolah. Apa Aden mau nitip pesan,nanti biar Bibi sampaikan"

"Oh yaudah kalo gitu Bibi tutup telphon nya"

"Ya Ampun,Kaka beradik ini sama-sama keras kepala. Kalo kaya gini terus gimana kalo Tuan dan Nyonya tahu bahwa kedua anaknya saling membenci satu sama lain" ujar Bi Ijah

*****

"Tidttttt..." suara klakson motor berbunyi di depan rumah Sendy

"Siapa tuh,ko pagi-pagi sudah bertamu?" Ucap Sendy

"Selamat pagi semua" teriak Andi

"Ka Andi..." Seila yang sedang makan langsung berlari menghampiri Andi

"Hai Seila,apa kabar?" Sambil mencubit hidung Seila pelan

"Baik Ka, Ka Andi kemana aja ko ga pernah maen?"

"Iya maafin Ka Andi ya soalnya Kaka Seila ga pernah ada di rumah jadi Ka Andi ga ada temen maen nya" ujar Andi melirik ke arah Sendy

"Ko jadi ke Aku si?" Sendy menatap tajam "lagian kapan Kamu maen? Orang Aku di rumah aja ko" sambungnya

"Tuh liat Om Tante,sodara macam apa yang ga tahu kalo ada sodaranya yang maen kerumahnya" sebari menggendong Seila

"Udah-udah kalian ini masih aja kaya anak kecil" ucap Ratna

"Lagian emang kapan Kamu maen kesini?" Ucap Sendy setelah menghabiakan sarapannya

"Waktu kemaren pas Kamu pergi sama Tabung Gas itu terus pas Kemarin malem Kamu lagi nengok Tabung Gas yang katanya sakit" ujar Andi "uluhhhh ternyata Tabung Gas juga bisa sakit ya,awas nanti bisa meledak. Hatiku jadi kacau baloan ku tinggal empat" cerocosnya dengan nada lebay

"Ku pegang erat-erat, hahah" sambung Seila yang tengah asik makan roti

"Sila pinter, hahah" ujar Andi dan mereka berdua bertos ria dengan tertawa

"Apaan si kalian berdua" ucap Sendy sebal "lagian namanya itu Yogas"

"Ya terserah lah apa namanya, lagian susah kalo ngomong sama yang lagi kena love"

Cinta Segi TigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang