Ini bukan cerita cinta biasa antara cowok dan cewek. Ini cerita cinta antara dua manusia yang berjenis kelamin sama yang penuh ketulusan. Mengisahkan kisah cinta yang manis dan romantis antara sepasang manusia yang ingin menemukan takdir Tuhan. Menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part 13
Bintang dan bulan. Mungkinkah mereka gak akan berada di langit yang sama lagi.
Tok
Tok
Suara ketukan di pintu kamar Dhira terdengar nyaring. Dhira membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa pening. Penglihatannya sedikit kabur. Dhira mau bangun, tapi entah kenapa tubuhnya merasa lemas. Akhirnya Dhira hanya bisa berbaring di kamarnya.
"Ra...Dhira." Tiba-tiba sebuah panggilan terdengar di balik pintu.
Sebenarnya Dhira pengin bangun, tapi tubuhnya lemah. Sekuat tenaga dia berusaha berteriak.
"Gak dikunci tan." Jawab Dhira.
Gak lama kemudian tantenya masuk ke dalam.
"Ra...kamu kok masih tiduran aja? Gak ke kampus?" Tanya tantenya sambil mendekati Dhira yang berbaring.
"Kamu kenapa Ra?" Tanya tantenya. Setelah melihat Dhira menggigil.
Tante Lely segera memegang kening Dhira.
"Ya ampun Ra. Panas banget ini." Kata tantenya panik.
"Bentar, tante ambilin kompres dulu." Kata tantenya segera keluar dari kamar Dhira.
Dhira hanya menghela nafas perlahan. Dia memegang keningnya sendiri. Panas...mungkin demam. Gak lama kemudian, tantenya kembali. Membawa pengompres, dengan telaten tante Lely mengompres ponakan tersayangnya ini. Dhira melihat tantenya, rasanya begitu sedih. Kali ini dia benar-benar membuat tantenya repot dan yang pasti kecewa.
"Kamu kenapa bisa sakit gini sih Ra? Makanya makan tuh yang teratur." Kata tantenya sambil membetulkan kompres Dhira.
"Maaf tan." Jawab Dhira lirih. Gak terasa air matanya menetes.
"Lhoh, kamu nangis? Kenapa kok pake nangis segala sih?" Tanya tantenya bingung.
"Gak apa-apa tan, mungkin karena demamnya sampai ke mata. Bikin perih." Jawab Dhira bohong. Padahal udah jelas dia sedang nangis.
Tantenya ini membelai dengan lembut, ponakan tersayangnya ini.
"Bentar ya, tante ambil makanan dulu. Biar perut kamu terisi." Kata tantenya sambil melangkah keluar.
Dhira hanya bisa menangis karena melihat tantenya yang begitu perhatian dan sayang sama dia. Tapi gimana kalau tantenya tahu soal hubungannya dengan Dea. Mungkinkah tantenya akan tetap seperti ini.
Gak lama kemudian, tantenya balik ke kamar. Sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman. Gak lupa obat juga. Sebenarnya Dhira gak berselera sama yang namanya makanan.
