Part 5
Dea...Dea...Dea...Kini nama itu terus terngiang di telinga Dhira. Cewek cute dengan tinggi 163 cm. Apalagi kenangan waktu mereka bersandar di pohon sambil berpegangan tangan, terus menari-nari di benak Dhira.
Sejak saat itu mereka menjadi dekat. Dhira sendiri sebenarnya gak tahu dengan perasaannya sendiri. Selama ini Dea juga gak pernah mengatakan apapun. Hanya sikapnya yang membuat Dhira bingung. Tapi Dhira gak mau memikirkan hal yang aneh. Beberapa kali mereka keluar bareng. Seperti sekarang ini. Dea mengajak Dhira ke rumahnya.
"Ra, mampir ke rumahku dulu yuk." Ajak Dea.
"Iya deh, boleh." Jawab Dhira.
Kalau sikapnya Dea gak aneh-aneh, jantung Dhira kerjanya kan gak keras-keras banget. Akhirnya mereka sampai juga di depan sebuah rumah yang begitu megah. Dhira cuma ternganga dibuatnya. Rumah Dea begitu mewah dan megah. Banyak security yang berjaga-jaga. Dea seperti seorang tuan putri.
Mobil mewah dengan dua pintu itu masuk ke dalam setelah dibukakan pintu pagar yang menjulang tinggi. Merekapun sampai di depan rumah. Ekspresinya Dhira kayak kambing congek. Dea yang melihat itu selalu ketawa-tawa. Dhiranya ya cuma bisa nyengir.
"Iiih , kamu tuh selalu bikin aku ketawa ya." Kata Dea sambil mencubit pipi Dhira.
Lhah, kalau Dea sikapnya kayak gini malah bikin Dhira adem panas. Jantungnya mesti dipompa lebih keras lagi.
"Bisa-bisa cepat mati kalau kayak gini." Batin Dhira tersipu malu.
"Wooaaa, mikir apa lagi sih aku. Kenapa makin gak jelas. Kenapa sih Dea bikin hidupnya gak jelas kayak gini." Batin Dhira sambil memegangi dadanya.
"Ayo masuk." Ajak Dea sambil menggandeng tangan Dhira.
Yaealah kenapa sih Dea ini seneng banget gandeng tangannya Dhira. Emang tangannya Dhira kayak truk gandeng.
Sebelum Dea sama Dhira masuk. Eh, ternyata udah dibukain pintu sama pembantunya. Pintunya aja tinggi and gedhe. Di depan rumah Dea ada taman yang luas banget. Ada air mancurnya juga. Luas rumah Dhira mungkin cuma setamannya aja kali ya.
"Kaya banget." Batin Dhira terkagum-kagum. Ini rumah atau istana kepresidenan.
"Eh, non Dea sudah pulang." Sapa pembantunya kayak udah akrab banget.
"Iya mbok, paling cuma bentar. Habis ini mau keluar lagi." Jawab Dea sambil tersenyum renyah.
"Temennya ya non?" Tanya pembantu Dea.
Dea mengangguk sambil memperkenalkan nama Dhira.
"Iya mbok..Tapi penginnya lebih." Jawab Dea. Wajahnya tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY The Star and The Moon (gxg)
RomanceIni bukan cerita cinta biasa antara cowok dan cewek. Ini cerita cinta antara dua manusia yang berjenis kelamin sama yang penuh ketulusan. Mengisahkan kisah cinta yang manis dan romantis antara sepasang manusia yang ingin menemukan takdir Tuhan. Menc...