6. The Day

476 61 2
                                    

05.27 WIB

Mataku terasa seperti terkena percikan lemon, astaga perih sekali. Tapi, panitia sudah di haruskan ada di venue jam setengah 7 pagi untuk menyiapkan venue registrasi dan tatanan venue. Tim Dokumenter harus datang dari awal untuk mengambil gambar. Aku membangunkan Jojo dan Joni yang masih tertidur. Sepulang aku mengantarkan Melody, 2 manusia jomblo ini sudah tergeletak sambil menganga dan saling bersaut dengkuran. Setelah mereka bersiap mandi, aku turun ke dapur bawah. Sesaat tubuhku berhenti saling bertatapan dengan Shani. 3 minggu tanpa ngobrol karena jarang ketemu yang buat kita canggung. Aku hanya menganggukan kepalaku tanda permisi, lalu mengambil 3 cangkir untuk kopi yang akan aku buat. Shani masih bergulat dengan penggorengannya.

"Kemana aja, Ul. Kok ga pernah keliatan. Oh ya, aku bikin telur nih. Kamu sama temen-temenmu mau? Jangan langsung di isi kopi kalo kalian belum sarapan." Tanyanya memecah keheningan yang mencekat di antara kita.

"Gak ngerepotin, Shan. Gapapa deh kita udah sering kok gini." Jawabku santai

"Jangan Ul, kasian lambungmu. Udah aku tambah kok ini porsinya."

"Yaudah deh. Kalo gitu aku mau siapin piring ya." Aku beranjak mengambil piring di laci, lalu menaruhnya di meja makan. Tak lama Jojo dan Joni turun. Porsi sudah di takar permasing piring. Kalo gak gini Jojo sama si Joni pasti gak tau diri. Kami saling melemparkan guyonan membuat Shani yang ikut serta ritual sarapan itu tak ada hentinya tertawa. Sudah lama ya gak liat tawa kamu. Ku lirik jam yang ada di pegelangan tangan kiriki menunjukkan jam 05.53 Wib. Tanda kita harus cepat-cepat sampai kampus.

"Yuk coy jam 6 nih. Telat bisa di goreng kita orang" Ajakku lalu menengguk habis kopi yang sudah hangat itu.

"Iya yuk. Gue belum setting FoH ini." Saut Joni membereskan piring dan cangkir kami bertiga.

"Iya astaga sampek mepet. Lu sih ketek banci ga bangunin gue." Ngajak ribut nih Jojo, jelas-jelas dia yang susah di bangunin.

"Wah ngajak ributnya tar aja tai. Lagian lo yang di bangunin alasan 5 menit mulu!" Teriakku ke Jojo yang sudah naik keatas duluan, gak lama si Joni juga nyusul. Sekarang hanya ada aku dan Shani yang masih di dapur.

"Makasih ya Shan, buat sarapan sederhananya." Shani hanya tersenyum sambil mengangguk. Akupun mulai menyusul Jojo dan Joni.

~~~

Biasanya kampus jam segini masih sangat sepi. Ternyata sudah banyak hal yang menyibukkan mata. Aku langsung ke ruang panitia untuk mengambil id panitia dan segera menyiapkan semua peralatan bertempurku. Ku setting kameraku lalu mulai membidik gambar-gambar kesibukan pagi ini. Kulihat lebih banyak anak seangkatanku atau bisa di bilang MABA dari berbagai UKM sedang membersihkan pelataran dan mulai menyetting venue agar lebih nyaman di pandang mata oleh khalayak umum, kuarahkan kameraku dan mulai membidiknya. Tiba-tiba aktivitasku terhenti saat melihat Melody, Mahasiswa Akhir yang sedang membantu membersihkan venue. Dia ketua panitia acara ini. Kenapa mau banget dah beginian? Kuarahkan kameraku kearahnya lalu mengambil fotonya secara diam-diam. Tak lama vendor stage datang. Aku dan panitia laki-laki yang lain mulai membantu tenaga vendor memasang stage, lalu mengedit stage itu. Banner background panggung yang cukup besar membuat kami seakan bermain panjat pinang. 1 jam 42 menit kami bergulat dengan panggung dan dekorasinya akhirnya kami selesai juga. Sekarang tim sound mulai mengatur sound dan segala perincilan-perincilannya. Aku kembali ke jobku. Ku ambil lagi gambar-gambar yang menurutku epic. Mataku tertuju kearah Melody yang sedang bermandikan peluh dengan muka yang sedikit pucat. Dia gak sarapan?

"Kha, lo ambilin gambar dulu ya. Gue ada urusan bentar." Pamitku pada Ikha yang juga setim denganku. Ku berjalan menghampiri Melody yang sedang menundukkan kepalanya. Hmm, gak jadi deh ngulur waktu, aku langsung beliin makanan saja. Aku mengubah arahku kearah parkiran motor dan segera melajukannya ketempat biasa aku membeli sarapan untuk sehari-hari di kampus.

My Shine..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang