8. My Happiness

456 51 1
                                    

8 bulan semua berjalan sangat lancar tanpa kendala yang berarti. Melody sekarang berkerja di sebuah House Production yang cukup terkenal dengan posisi yang cukup tinggi, ya walaupun skripsi belom kelar hahaha. Selain itu akupun sedang sibuk-sibuknya dengan KKN ku di sebuah kota yang cukup jauh dari Jakarta. Membuat Melody tak jarang uring-uringan tak mendapat kabar dariku. Kami emang sudah terbiasa bertengkar kecil. Jadinya kalo 1 bulan bahkan 5 bulan kedepan aku harus terus bercekcok kecil. Aku selalu menghubungi Bang Ghai untuk memantau si Miniatur Hatiku ini. Karena emang cuma Bang Ghai yang bisa bantu aku. Jono dan Joni satu kelompok KKN sama aku. Graciosa? Oh jangan -_- yang ada bisa di ceritain enggak-enggak. Jadi ya kan cuma Bang Ghai yang bisa. Untung Bang Ghai gak nolak permintaan ku sebelum berangkat ke Kota Semarang ini. Tenang, aku percaya Bang Ghai. Akupun percaya Melody. Aku selalu belajar dari hari ke hari untuk lebih dewasa menanggapi sesuatu.

[LINE]

MelodyNR: Maulidyo. Kebiasaan gak ada kabar. Emang KKN kamu itu di kantor apa sih. Di desa aja belagu!

MelodyNR: GITU AJA TERUS GAK DI READ!

MelodyNR: Maul!

MelodyNR: Jahat :(

MelodyNR: lama-lama aku susulin juga kamu ke Semarang.

MelodyNR: astaga bahkan makan siang pun kamu ga sempet baca. Kepincut kembang desa sana kamu?

Aku hanya menarik ujung sudut bibirku. Wanita yang ku pacari karena kebiasaan ku yang tak bisa mengontrol omongan. Setidaknya aku perlu berterimakasih pada Shani. Karena dia aku sekarang mulai mencintai gadis mini yang selalu memproteksi aku. Tapi, aku bahagia dengan itu.

Mdyo: eh, miniatur patung pantjoran! Yg tenang dong. Tadi aku diajak Pak Lurah buat hunting foto kegiatan belajar mengajar di desa buat di isi di web desa. Miniatur yang sangat ku cinta sudah makan siang belum..

MelodyNR: parah! Udah balesnya lama! Pake ngatain lagi! Kamu gak cinta aku ya! Udah kok ini sama Bang Ghai. Kamu udah?

Mdyo: ciye makan berdua hahaha. Jangan deketdeket! Jangan ganjenin Bang Ghai!

MelodyNR: eh bencong bodo amat ya suruh siapa situ gak ada kabar?!

Mdyo: oh gitu kalo gak ada kabar Melody mau gitu hianatin Dyo :(

MelodyNR: tau ah.

Mdyo: yeh apaan. Doyan banget ngambek jadi cewe!

MelodyNR: bodo amat!

Mdyo: iya. I love you too. Aku makan dulu ya. Jan spam kalo aku ga bales. Nanti malem aku telepon aja. Muach!

Ku tutup aplikasi chattingku. Dan mulai memakan bungkusan yang Jojo dan Joni belikan tadi. Kadang Jojo dan Joni mewanti wantiku agar tidak sepenuhnya mempercayai Bang Ghai. Seperti siang ini mereka akan membahasnya lagi.

"Melody ngambek, Yo?" Tanya Jojo

"Melody mah ngambeknya gak bisa lama kalo sama gue. Selow." Jawabku bangga.

"Eh bencong Thamrin. Semua bisa terjadi kapan aja. Apalagi Bang Ghai lebih kurus, keren ganteng. Nah lo. Gendats mana sok bencong lagi. Kalo saat itu tiba lo gak bisa salahin siapa-siapa. Lo sendiri yang dengan gak langsung ngasih si Mels ke Bang Ghai." Aku menghentikan kunyahanku. Memahami apa yang di bicarakan Jojo. Mungkin apa yang di katakan Jojo akan ada benarnya. Tapi, aku lebih kenal Bang Ghai. Dan aku percaya Minatur bisa jaga hati.

"Gue percaya Bang Ghai. Dia udah anggep gue adeknya sendiri. Dia gak mungkin khianatin gue."

"Iya, Jo. Lu jan sembarangan ngomongin orang. Tapi, Yo si geblek ada benernya juga. Hati sapa yang tau sih. Kek lo sama si Shani. Tiba-tiba bisa 100% ke Mels. Itu hati, Yo" Saut Joni.

My Shine..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang