Mereka mengikutiku ke meja belajar, tempat ponsel putihku menunggu dengan ceria, berpura-pura tidak menjadi bagian dari rasa malu yang kuderita.
Stiker-stiker Puffy Chococat memenuhi permukaan ponselku itu; stiker-stiker yang seharusnya kukelupas karena semuanya dari Jungkook dan sekarang kami sudah putus. Tapi aku tidak sanggup.
Aku membuka ponsel, menekan Line lalu masuk ke ruang obrolan.
Sana duduk di kursi depan meja dan bergeser agar Mina bisa ikut duduk.
00.23
Jungkook
Read
Aku minta maaf
Read
Aku sungguh-sungguh minta maaf
Read
Aku tidak bermaksud mencium Taehyung sunbae
Read
Aku tahu aku sudah mengatakan maaf berulang kali, tapi kalaupun aku terus mengucapkannya berulang kali, itu tetap tidak cukup
Read
Aku melukaimu dan perbuatanku tidak bisa dimaafkan
Read
Malam itu, dia yang mendekatiku dan semuanya terjadi sangat cepat
Read
Sekarang aku merasa menjadi orang yang paling jahat sedunia
Read
Aku sudah merusak segalanya
Read
Aku merindukanmu
Read
Aku mencintaimu
Read
Aku menyayangimu
Read
Kalau kau mau memberiku satu kesempatan lagi, aku akan memberikan seluruh hatiku padamu, aku tahu itu norak, tapi itu benar
Read
Apa kau ingat saat selesai memberikan kejutan di ulang tahun Yugyeom tahun lalu? Kau pasti masih ingat, bukan? Aku tidak bisa berhenti mengingatnya. Mengingatmu. Mengingat tentang kita
Read
Datanglah dan minum mocha late denganku, Jungkook. Jam tiga sore di starbucks, sama seperti tahun lalu. Aku menunggumu di salah satu sofa ungu besar itu. Kita bisa mengobrol... dan mungkin lebih dari itu
Read
08.59
Kita lihat nanti ya
"Kita lihat nanti ya?" Sana membaca keras-keras. "Jawabannya cuma itu? 'Kita lihat nanti ya'?""Aku tahu, khas Jungkook."
"Hmm," kata Sana.
"Aku rasa 'kita lihat nanti ya'. Tidak buruk," kata Mina. "Dia mungkin tidak tahu harus bilang apa. Dia terlalu sayang padamu. Aku yakin begitu membacanya hatinya langsung terlonjak senang, lalu karena dia Jungkook...,"
"Karena dia cowok," Sana menyela.
"Dia pasti berkata pada diri sendiri, Tunggu dulu. Hati-hati."
"Stop," kataku. Semua itu terasa menyakitkan.
"Dan mungkin itu yang di maksud 'kita lihat nanti ya'," Mina tetap melanjutkan. "Dia sedang mempertimbangkan hal itu. Itu bagus!"
"Mina..." kataku.
Ekspresinya berubah dari tatapan penuh harap ke tatapan ragu-ragu lalu ke tatapan cemas.
Sana yang lebih cepat mencerna segala sesuatu berkata, "Berapa lama kau menunggu di Starbuck?"
"Dua jam," kataku muram.
"Tapi peduli amatlah," lanjutku. "Semuanya sudah terjadi, Jungkook benar-benar tidak datang dan aku sendirian..."
"Kau tidak sendirian," Mina membantah.
"Dan aku akan selamanya sendirian...."
"Bagaimana mungkin kau bisa sendirian saat kami berdua ada di sini menemanimu?"
"Dan Jungkook..." suaraku tersekat. "Jungkook tidak mencintaiku lagi."
"Aku tidak percaya Jungkook tidak datang!" Kata Sana. "Rasanya Jungkook tidak seperti itu. Kalau pun dia tidak ingin kalian balikan, dia seharusnya tetap datang, kan?"
"Tapi kenapa dia tidak ingin kami balikan?" Kataku. "Kenapa?"
"Apa kau yakin tidak ada yang salah?" Desak Sana.
"Jangan," Mina memperingatkan.
"Jangan apa?" Kata Sana. Ia berpaling padaku. "Apa kau benar-benar yakin dia tidak berusaha menelpon sama sekali?"
Aku mengambil ponselku dan memberikan benda itu padanya. "Nih, lihat saja sendiri."
Ia membaca log pesanku keras-keras. "Aku, Mina, rumah, rumah, rumah lagi..."
"Itu ibuku, ingin tahu aku di mana karena aku pergi lama sekali."
Aku duduk di ujung tempat tidur. "Aku tahu kesalahanku sangat parah dan aku tahu aku teramat sangat melukai perasaan Jungkook. Tapi aku menyesal. Apa itu sama sekali tidak ada artinya?"
"Tentu saja ada artinya," kata Sana penuh simpati.
"Kau tahu?" Tanya Mina padaku. Ia mengangkat alis. "Terkadang masalah yang terasa rumit bisa terselesaikan dengan mudah."
Kerongkonganku tercekat. "Kalau itu benar," tiba-tiba sulit bagiku untuk melanjutkan kalimatku, "Lalu bagaimana penyelesaian masalahku?"
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Over; Jjk [Completed]
FanfictionKamu dan Jungkook putus karena kesalahan bodohmu. Kamu menyesal, lalu apakah Jungkook mau menerimamu lagi? Inspired: Love Is Not Over, BTS & The Patron Saint of Pigs, Lauren Myracle