Author 'POV
Vanila melangkahkan kakinya di sepanjang koridor yang sangat sepi karna jam pulang sekolah telah berbunyi 30 menit yang lalu ia mengendong tasnya di punggung dan menengteng tas milik Dafa ia menpunyai perasaan bahwa sahabatnya itu masih berada di sekolah.
Di arah yang berlawanan seorang pria berjalan sambil menundukan kepalanya perlahan tapi pasti pria itu berjalan.
Wanita yang ada di hadapan si pria itu memasang senyumnya. Ternyata pirasat yang ia punya memang benar.
"Dafa!!!" teriak wanita itu sambil berlari ke arah Dafa. Yang di panggil mendongkak.
Saat mereka sudah sejajar, Vanila langsung menyodorkan tas yang di tengtengnya ke arah Dafa dan langsung di terima olehnya.
"Lo kemana ajas sih? Di semua pelajaran yang ada hari ini lo Alfa semua lho!" ucap Vanila yang menatap kesal ke arah Dafa yang di tatap hanya menatap lurus ke arah manik mata Vanila.
"Dafa jawab gue! Hello! Ini Dafa kan sahabat gue?" ucap Vanila sambil mengibas-ngibaskan tangannya kearah wajah Dafa.
"Iyah gue masih sahabat lo dan bakal selamanya jadi sahabat lo ngak pernah lebih!" ucap Dafa dingin dan berjalan melewati Vanila yang masih mencerna ucapan Dafa.
Vanila mencoba menghilangkan pikiran negatif nya. Mungkin mod Dafa sedang jelek, pikirnya. Vanila pun melangkahkan kaki nya mengekor di belakang Dafa sambil menundukan wajahnya entah kenapa sepatunya lebih kenarik untuk di lihat untuk sekarang ini.
Duk!!!!
"Aduh! Kalau mau berhenti bilang-bilang dong." ucap Vanila sambil mengusap jidatnya yang terbentur punggung Dafa.
Dafa mengangkat sebelah alisnya menatap Vanila, sebenarnya ia ingin tertawa melihat wajah sahabatnya yang menatap kesal ke arahnya tapi ia tahan dan lanjut melangkah menghiraukan Vanila. Vanila menahan tangan Dafa.
"Lo kenapa sih Daf? Lo salah minum obat yah atau lo marah sama gue? Tapi kenapa? Apa salah gue?" tanya Vanila.
Dafa berbalik dan mendapati Vanila yang sedang menunduk dan memainkan jarinya. Karna tak tega Dafa melayangkan tangannya ke kepala Vanila dan mengacak rambut Vanila. Vanila mendongkak dan menatap Dafa binggung.
"Gue gapapa kok, tenang aja. Tadi gue di panggil miss Cindy buat bantu dia periksa soal!" ucap Dafa tak sepenuhnya bohong karna memang benar tadi miss Cindy menyuruhnya. Vanila hanya ber 'oh' ria.
"Tapi seenggaknya lo ngasih kabar ke gue! Gue kan kawatir sama lo." ucap Vanila yang sudah ada di dalam dekapan Dafa ia sudah menganggap Dafa sebagai kakaknya sendiri.
"Iyah deh gue lupa... Abis tadi gue duduk di awasin terus sama miss Cindy.... Lo tau lah kalau body guru yang satu itu bikin cowok ngiler!" ucap Dafa yang masih mendekap tubuh Vanila. Vanila terkehkeh dalam dekapan Dafa.
"Ayo pulang lo mau di peluk sama gue terus yahhh." ucap Dafa menggoda Vanila.
Vanila mencubit lengan Dafa tapi tidak kena karna Dafa keburu menjauhkan tangannya dan mulai berlari menjauh dari hadapan Vanila tak mau kalah Vanila pun berlari mengejar Dafa. Dan jadi lah mereka kejar-kajaran, sampai di parkiran yang hanya tertinggal beberapa kendaraan di sana yang masih terparkir sepurna.
"La! Lo pulang bareng gue kan?" tanya Dafa.
"Ehmmm.... kayanya enggak deh!" ucap Vanila yang celingak-celinguk seperti mencari sesuatu.
"Kenap-
Tit....tit....
Dafa dan Vanila menoleh ke arah sumber suara tersebut. Tanpa Dafa melanjutkan pertanyaannya. Pertanyaannya sudah terjawab karna seorang pria yang tak asing baginya keluar dari mobil itu.
"Hey! Sayang ayo kita pulang." ucap Rayhan yang langsung menarik tangan Vanila agar ia bisa merangkul tubuh Vanila.
"Iyah bentar yah!" ucap Vanila sambil tersenyum tulus ke arah Rayhan.
"Daf gue pulang sama kak Rayhan!" ucap Vanila. Dafa mengangguk dan mulai melangkah meninggalkan dua manusia yang sedang bahagia itu.
"Eh Daf gue baru jadian sama kak Rayhan. PJ nya gue kasih besok ok!" ucap Vanila. Dafa mengangguk tanpa menbalikkan badannya dan meneruskan langkahnya ke arah mobilnya.
~
Dafa pun sampai di mobilnya dan memasukki mobil kesayangannya itu, lalu dia melajukannya dalam diam. Lampu merah menyala dan Dafa menghentikan mobilnya ia menyenderkan kepalanya di senderan dan menata kosong ke depan.Tettt... Tetttt....
Dafa mendongkak dan melihat lampu jalan sudah berubah warna menjadi hijau. Ia pun melajukan mobilnya kembali dengan perlahan.
"Tolong!!! Tolong!!!"
Dafa menoleh ke kaca jendela mobilnya yang menperlihatkan seorang wanita yang sedang menarik tasnya dari seorang pria berpakaian serba hitam. Saat Dafa menperjelas pengheliatannya dia seperti mengebal wanita itu. Dafa pun turun dari mobilnya itu dan berlari ke arah trotoan pinggir jalan.
Buk!!!!!
Dafa memukul punggung pria itu, pria itu berbalik dan mengeluarkan pisau dari balik jaketnya dan tanpa menunggu lama pria itu langsung menancapkan pisau itu ke perut Dafa. Dafa terjatuh memegang perutnya yang sudah mulai mengeluarkan banyak darah.
Ngiung... Ngiung.... Ngiung......
Polisi langsung turun dari mobolnya dan mengejar penjahat itu. Wanita itu masih melihat tubuh Dafa yang terkapar sambil menutup mulutnya ia melangkah ke arah Dafa lalu berjongkok dan dan memangku kepala Dafa ke pangkuannya lalu ia mengambil tasnya dan meraih ponsel yang ada di dalamnya.
************
Taraaaaa hahahha siapa yah cowo yang di tolong sama Dafa kalian mau tau next ke part yang selanjutnya jangan lupa vote.
Makasih yang udah vote sebelumnya.
Oh yah part selanjutnya mungkin 2 sampai 3 hari baru di update thank guys:) semoga suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me
RomanceSebuah SMA yang rata-rata di huni oleh anak pengusaha dan tentunya mengenal kasta, tahta ,dan jabatan. Mereka semua sepekat untuk menbuat peraturan yang isinya adalah tentang pergaulan, tempat, dan kekuasaan. Tetapi ada satu gadis yang tentu terlahi...