★18★

1K 76 2
                                    

Author 'POV

Sudah dua minggu ini Vanila dan Dafa tidak berkomunilasi ini semuah di akibatkan oleh Kayla. Ya, Kayla bagaikan sebuah benteng yang menghalangi Dafa dan Vanila.

Merela berdua-Vanila&Dafa- sering kali berpapasan di koridor ataupun di lapangan. Namun mereka berdua hanya diam seperti tidak pernah mengenal satu sama lain.

Pernah sekali mereka berdua
-Vanila&Dafa- bertatapan.

Flashback on

Waktu itu keadaan kantin sangat lah ramai. Bahkan ada yang berteriak agar makanannya cepat jadi.

Vanila dan Dafa sama-sama sedang mengantri di gerobak siomay menunggu pesannan nya jadi.

Satu piring siomay jadi.

Bak di sebuah sinetron atau novel romantis tangan Vanila dan Dafa saling bersentuhan di sisi piring.

Vanila hanya bisa diam menatap tangan nya yang sedang di sentuh oleh Dafa. Dafa pun sama hal nya ia hanya diam tapi mata Dafa menatap lurus ke arah manik mata Vanila.

Dengan reflek Vanila pun mengangkat wajahnya dan di saat itu lah mata mereka berdua -Vanila&Dafa- bertemu. Sekitar lima menit mereka bertatap-tatapan dengan tangan yang masih bersentuhan.

"Ihhh Dafa mana siomay aku! Kok lama banget sih!!!"

Reflek Vanila dan Dafa menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dan benar saja tidak jauh dari mereka.     -Dafa&Vanila- berdiri. Disana juga ada Kayla yang sedang berdiri dan menatap jijik ke arah tangan Dafa dan Vanila yang sedang bersentuhan.

Secara tidak langsung Dafa pun  menarik tangannya, beda halnya dengan Vanila ia masih memegang piring tersebut dan mencoba untuk menormalkan letak jantungnya yang hampir saja berpindah tempat menjadi di sebelah ginjal.

Setelah Vanila merasa tenang karna jantungnya tidak jadi berpindah tempat. Vanila langsung mengambil sepiring siomay itu dan menbanyarnya lalu pergi meninggalkan Dafa yang terlihat masih mencerna kejadian barussan.

Flashback off

Vanila hanya bisa tersenyum miris jika mengingat kejadian itu.

Andai saja waktu itu ia tidak mementingkan egonya, andai saja ia menbuka mulutnya agar mengeluar kan sepetah kata yah walau sepatah, andai saja waktu itu Kayla tidak datang.

Saat ini Vanila hanya bisa berandai-andai.

Sekarang Vanila sedang duduk di cafe yang dekat dengan tempat lesnya.

Ia sedang menunggu kak Eric untuk menjemputnya. Padahal Vanila bisa saja pulang memakai busway, tapi kak Eric yang melarangnya. Kak Eric bilang dia ngak mau adik semata wayangnya desek-desekan.

Vanila sedikit bersyukur atas kehadiran nya kak Eric di saat ia sedang mengalami masalah seperti ini. Kenapa sedikit? Karna kak Eric kadang menyebalkan seperti mantan yang mengepost foto mesra dengan pacar barunya di semua akun sosmed yang ia punya. (Hahaha lupakan)

Drrrrttt drrrttt

Ponsel Vanila bergetar di atas meja menandakan ada sebuah pesan masuk.

From my brother

Dek kayanya gue telat deh jemput lo!!! Habis macet bener ni jalan-_-

To my brother

Ya udah kak ngak papa! Ngak usah jemput aja, aku naik busway aja pulangnya:)

Send...

From my brother

Ehhh ngak bentar lagi sampe kok dek!!!

Stay with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang