Chapter 8 : Misunderstanding

103 13 0
                                    

"Hari ini kau pulang kerja jam berapa? Aku ingin menyiapkan kejutan untukmu," tanya Xue Tung manja seraya bersandar di dada Ji Teng dan memeluknya erat.

"Kejutan apa? Apa hari ini ada sesuatu yang spesial?" tanya Ji Teng tak mengerti.

"Saat kau pulang ke rumah nanti, kau pasti akan tahu. Sekarang pergilah bekerja. Aku mencintaimu," ujar Xue Tung manja seraya memeluk Ji Teng hangat dan kemudian mendorongnya ke arah pintu sambil tertawa manis.

"Aku pergi dulu. Sampai jumpa nanti sore," jawab Ji Teng sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Bye bye..." ujar Xue Tung sambil tersenyum.

"Aku mencintaimu," ujar Ji Teng sebelum berjalan keluar pintu.

Sepeninggal suaminya, Xue Tung mengeluarkan kotak penyimpanan uang mereka dan mengambilnya. Dia ingin membelikan sesuatu untuk Ji Teng untuk merayakan kehamilannya. Xue Tung tak sengaja lewat di sebuah toko sepatu dan dia mendadak teringat jika sepatu Ji Teng sudah rusak dan sepatu yang rusak pasti membuatnya tidak nyaman saat bekerja.

"Bekerja dengan sepatu yang rusak, pasti membuatmu merasa tidak nyaman," gumam Xue Tung pada dirinya sendiri.

Matahari dengan cepat turun dari peraduannya dan kelap-kelip bintang mulai terlihat di angkasa. Ji Teng sudah pulang dari tempatnya bekerja, dengan hati gembira memasuki rumah mereka.

"Xue Tung, aku pulang," teriaknya menggema di seluruh rumah. "Xue Tung, kau di mana?" panggilnya lagi saat Xue Tung tak juga menjawab.

"Tunggu sebentar!" terdengar suara Xue Tung berteriak dari dalam kamar mereka. Sementara itu, Ji Teng mengeluarkan kotak penyimpanan uang mereka dan betapa marahnya dia saat melihat bahwa uang mereka tak ada lagi di sana dan hanya tersisa beberapa koin saja.

"Ke mana perginya semua uang simpanan kami?" gumam Ji Teng bingung saat melihat semua uang hasil kerja kerasnya sekarang hanya tersisa koin-koin yang tak berarti.

Tak lama kemudian Xue Tung muncul di sana dengan gembira, "Tada! Lihat! Aku cantik tidak? Rok ini sangat manis kan?" ujarnya gembira tanpa tahu apa-apa.

Ji Teng hanya menatapnya heran dengan kemarahan di wajahnya, "Kau mengambil uang simpanan kita?" tanyanya dengan berusaha mengontrol kemarahannya.

"Benar? Kenapa?" tanya Xue Tung tanpa dosa.

"Apa rok itu baru saja kau beli tadi siang?" tanya Ji Teng lagi menunjuk pada rok merah muda yang dikenakan Xue Tung saat ini.

"Benar. Aku terlihat cantik kan?" jawab Xue Tung dengan wajah berseri-seri.

"Nona Besar, kau menghamburkan semua uang tabungan kita hanya untuk membeli rok itu? Kurasa kau sama sekali tidak berubah kan? Kau masih sama seperti dulu. Nona Besar yang hobi menghamburkan uang. Tuan Putri Bazar 99 dari Group Yong Chi memang tidak terbiasa hidup miskin. Harusnya aku tahu itu. Awalnya kau memuntahkan semua makanan yang kubelikan untukmu karena tidak enak, lalu sekarang kau menghamburkan semua uang tabungan kita hanya untuk membeli sebuah rok," Ji Teng tanpa sadar membentak Xue Tung dengan keras seraya membanting pintu lemari yang ada di sampingnya.

"Ji Teng, kenapa kau membentakku?" tanya Xue Tung terkejut dengan airmata mengalir pelan dari pelupuk matanya.

"Kau tidak bisa terlalu lama meninggalkan kehidupanmu yang bagaikan Putri kan?" tuduh Ji Teng tanpa perasaan.

"Ji Teng, kenapa kau bicara seperti itu? Aku hanya ingin terlihat cantik di hari yang spesial ini," ujar Xue Tung sambil menangis.

"Jika kau tidak bisa hidup susah bersamaku, kembalilah pada kakakmu Chi Xing Feng," ujar Ji Teng dengan kesal pada istrinya.

Winter Memories (Snow Angel After Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang