Chapter 9 : I Want You Now!

78 14 10
                                    

"Tidurlah! Selamat malam," ujar Ji Teng lembut setelah mereka pulang ke rumah seraya mengecup kening istrinya dan membenarkan letak selimutnya. Tapi sepertinya Xue Tung menginginkan yang lebih dari sekedar mengecup keningnya. Dia melingkarkan lengannya di leher Ji Teng dan menariknya kembali ke pelukannya.

"Xue Tung..." ujar Ji Teng terkejut saat Xue Tung menarik tubuhnya ke arahnya.

"Kenapa? Aku hanya ingin bermesraan dengan suamiku," rayu Xue Tung manja sambil tersenyum mesra.

"Tapi kau sedang hamil. Tidurlah!" Ji Teng berdalih sambil mengecup pipinya sayang.

"Apa kau tahu? Dokter bilang bahwa hormon wanita hamil meningkat dua kali lipat dari seharusnya. Kau tahu apa artinya?" jawab Xue Tung, kembali merayu seraya mencium bibir Ji Teng dengan penuh gairah.

"Xue Tung, jangan mendesakku..." desah Ji Teng saat Xue Tung mencoba membangkitkan gairahnya.

"Memang kenapa jika aku mendesakmu?" tantang Xue Tung seraya membuka paksa kancing kemeja Ji Teng dan melemparnya ke lantai.

"Kau..." Ji Teng tak mampu berkata-kata.

"Tidakkah menurutmu kamar ini terlalu panas?" tanya Xue Tung sambil tersenyum menantang, lalu kembali mencium bibir Ji Teng dengan gairah yang sama, membuat Ji Teng jatuh dalam pesonanya.

"Aku merindukanmu, Ji Teng," desah Xue Tung disela-sela ciumannya.

"Kau memang gadis yang nakal," jawab Ji Teng sambil tersenyum mesra lalu kembali menghujani Xue Tung dengan ciuman panasnya. Ji Teng menciumi bibir, pipi, mata, kening, leher dan dada Xue Tung dengan penuh gairah. Tapi saat ciumannya tiba di dada Xue Tung dan saat mendengar Xue Tung berteriak penuh gairah, mendadak Ji Teng berhenti sesaat dan menatap mata Xue Tung dengan rasa bersalah.

"Kau sedang hamil. Aku tidak ingin menyakitimu," Ji Teng berusaha mengontrol gairahnya. Xue Tung tersenyum dan berkata, "Kau memang pria yang baik, Ji Teng. Aku tidak apa-apa. Lakukanlah!" lalu kembali mencium bibir Ji Teng dan memintanya meneruskan.

Ji Teng tersenyum di tengah ciumannya lalu dengan cepat melucuti seluruh pakaian Xue Tung. Dalam sekejap, mereka berdua sudah menari dalam kenikmatan, melupakan semua masalah, semua pertengkaran sebelumnya, dan hanya terbuai dengan belaian dan kenikmatan yang ditawarkan pasangan masing-masing.

"Ji Teng..." Xue Tung mendesah lirih seraya memeluk Ji Teng erat.

"Aku mencintaimu, Chi Xue Tung. Terima kasih telah membuat hidupku menjadi lengkap," ujar Ji Teng mesra seraya memeluk Xue Tung lebih erat.

"Aku juga mencintaimu, Ji Teng. Sangat mencintaimu..." jawab Xue Tung seraya perlahan menutup matanya karena terlalu lelah. Ji Teng tersenyum melihat Xue Tung perlahan menutup matanya, dia menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang Xue Tung agar tidak kedinginan, lalu kembali memeluknya erat dan akhirnya diapun tertidur pulas.

Tapi sayangnya kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama saat Chi Xing Feng akhirnya kembali melacak keberadaan mereka.

To be continued...

Winter Memories (Snow Angel After Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang