Setelah mendengar perkataan Emily bahwa ia berada di pihak Arthur, Arthur merasa sangat senang karena akhirnya dia tidak perlu menghadapi Emily.
Emily pun menghampiri Arthur untuk melepaskan ikatannya, akan tetapi Arthur menghentikannya.
"Jangan, Emily! Biarkan aku tetap terikat seperti ini. Aku punya rencana untuk menghadapi Joshe. Lebih baik kau urus Zack. Nampaknya dia benar-benar menderita karena melawanmu."
"Baiklah, Arthur. Akan ku bawa Zack ke tempat perawatan. Aku akan beralasan kalau Zack memiliki informasi penting sehingga dia dibutuhkan dalam keadaan hidup. Dan apa rencana yang ada di pikiranmu, Arthur?", ucap Emily.
"Emily, aku membutuhkanmu untuk tetap berada di pihak Joshe untuk beberapa saat. Dan Zack, setelah mendapat perawatan, apakah kamu bisa membantuku melakukan sesuatu? Tubuhmu kuat kan?", tanya Arthur.
"Setelah mendapat perawatan aku rasa bisa. Badanku memar-memar dan lecet karena Emily.", jawab Zack sambil menahan sakit.
"Baiklah, kalau begitu Emily, setelah kamu membawa Zack ke ruang perawatan, aku ingin kau memanggil Joshe kesini dan bilang padanya bahwa ada sesuatu yang kusembunyikan. Zack, Emily akan memberimu waktu 3 menit untuk mengobati dirimu dan ketika Joshe sudah keluar dari ruangannya bersama Emily menuju kesini, aku ingin kamu masuk ke ruangan Joshe dan pindahkan semua berkas-berkas dari komputernya ke dalam flash disk yang ada di bawah sepatuku. Setelah membunuh Joshe, kita perlu berkas-berkas miliknya sebagai bukti untuk meruntuhkan organisasi ini. Akan tetapi, untuk meruntuhkan organisasi ini, aku rasa kita bertiga bisa dipenjara karena kita pernah menjadi agen di organisasi ini. Apakah kalian siap menerima resiko itu? Kalau tidak siap, aku akan membatalkan rencana ini.", ucap Arthur.
Setelah Arthur berbicara seperti itu, Emily dan Zack pun tidak peduli dengan konsekuensinya. Mereka tetap bersedia untuk membunuh Joshe dan meruntuhkan Mist. Akhirnya, rencana itu pun tetap berlanjut.
"Baiklah kalau kalian siap. Sekarang Zack, tolong ambilkan flash disk yang ada di bawah sepatuku.", ucap Arthur.
"Sejak kapan kau membawa flash disk di bawah sepatu? (sambil mengambil flash disk)", tanya Zack.
"Aku selalu membawanya setiap saat kok. Memang aku tidak pernah membicarakannya karena aku rasa itu tidak terlalu penting untuk dibicarakan.", jawab Arthur.
Setelah Zack mengambil flash disk tersebut, Arthur pun berkata,
"Baiklah. Zack sudah memperoleh flash disknya. Sekarang hal selanjutnya yang harus aku dan Emily lakukan adalah mengulur waktu selama mungkin agar Zack bisa memindahkan seluruh berkas. Zack, setelah kau berhasil memindahkan seluruh berkas, hancurkan seluruh data di ruangan Joshe dan segera bawa flash disk itu ke kantor CIA, pastikan kau memberikan flash disk itu langsung kepada kepalanya, yaitu Frank Jackson. Jangan sampai orang lain memegang flash disk itu. Bilang pada Frank Jackson bawa flash disk ini adalah kiriman dariku. Dia pasti akan menerimanya. Tapi, sebelum kau pergi tolong beri kami tanda dengan mematikan dan menyalakan lagi lampu di ruangan ini supaya kami tau bahwa kau sudah berhasil. Apakah kau mengerti?"
"Baiklah Arthur, aku mengerti!", jawab Zack.
"Baiklah. Sekarang waktunya kita mulai pembalasan ini!", ucap Arthur.
Emily pun akhirnya keluar membawa Zack menuju ruang perawatan. Arthur berada sendirian di ruangan itu. Ia mempersiapkan mentalnya untuk menyelesaikan rencana ini. Di ruangan itu, ia berpikir apakah semua ini akan berjalan sesuai rencana atau tidak. Tapi itu semua tidak masalah, yang terpenting adalah mereka semua bisa melakukan tugasnya masing-masing dengan baik. Arthur hanya perlu percaya kepada teman-temannya yang sedang berjuang bersamanya.
YOU ARE READING
Arthur
Mystery / ThrillerArthur adalah seorang pria yang memiliki kemampuan yang melebihi orang-orang pada umumnya. Ia direkrut oleh sebuah organisasi rahasia yang pekerjaannya terbilang kotor. Arthur diharuskan untuk melakukan pengintaian terhadap orang-orang tertentu yang...