3. Menyebalkan

1.6K 109 3
                                        


Seminggu berlalu semenjak kepergian pinky bodoh tak tau diri itu.

Dengan seenak dengkulnya pergi tanpa pamit dan mengucapkan terima kasih. Sebenarnya aku tak masalah dia pergi begitu saja, hanya saja tidak kah dia mengerti seharusnya dia mengucapkan terima kasih padaku yang telah menolongnya.

Cih... semoga saja aku tak pernah bertemu dengannya. Ingatkan aku untuk menendang wajahnya jika apabila bertemu dengannya lagi.

Bosan...

Aku bangkit dari tempat tidurku. Lalu berjalan menuju balkon kamarku.

Sambil menghirup udara segar disini aku memperhatikan rumah tak berpenghuni tepat di depan balkonku ini.

Dengar dengar cerita sih kalau tak salah pemilik rumah ini tinggal di luar negeri dan jarang sekali datang berkunjung ke rumah ini. Mungkin dalam setahun bisa di hitung jari.

Tiba-tiba terdengar suara berisik dari depan rumah yang barusan ku pandangi ini. Beberapa mobil besar tampak berdatangan memasuki halaman rumah mewah seberang balkonku ini. Lalu bisa ku lihat para pekerja berotot mengangkat barang-barang yang bisa di bilang tergolong 'wah' tersebut masuk ke dalam rumah.

Tunggu...

Apakah pemilik rumah itu memutuskan menetap? Karena penasaran, aku melanjutkan pengamatanku ke halaman sebelah.

Dengan tertarik aku memperhatikan orang yang berlalu lalang memasukan barang-barang. Sebenarnya tidak terlalu tertarik sih. Yang membuatku tertarik adalah siapa pemilik yang saat ini akan menjadi tetanggaku.

Tak lama kemudian bisa ku lihat mobil mewah berwarna merah mengkilap meluncur pelan, mendekat ke arah sini lebih tepatnya sebelah rumahku ini.

Itu pasti pemiliknya. Oh sungguh aku tak sabar melihat bagaimana tampangnya.

'Semoga dia lelaki tampan' harapku.

Pintu mobil terbuka. Seorang lelaki paruh baya berpakaian rapi turun dari mobil lalu memutari mobil untuk membuka pintu penumpang yang sudah ku pastikan lelaki itu pasti supirnya.

Lalu bisa ku lihat lelaki bersurai pink yang sangat ku kenal keluar dari mobil itu. Oh my god ini tak mungkinkan?

Aku menampar pipiku tak percaya. Kenapa bisa pinky sok cool itu berada disana? Apakah dia yang akan menempati rumah ini? Berarti, aku akan bertetangga dengannya dong. Ahh damn, doa ku memang terkabul karna yang menempatinya adalah lelaki tampan. Tapi, seharusnya bukan dia!

Lelaki itu melepas kacamata hitamnya menatap ke arah rumah yang akan di tempatinya sejenak lalu mengalihkan pandangan tepat ke arah dimana aku berada.

Mampus.

Bisa ku lihat dia tersenyum miring. Lalu mengatakan sesuatu tanpa suara ke arahku yang tentu saja mengerti apa yang dia katakan.

'We meet again, luce'

Tanpa sadar aku menelan ludah. Lalu dengan segera aku masuk ke dalam kamarku setelah menutup pintu balkon.

'Kenapa harus dia sih?'

♥♡♥

Hari ini benar benar sangat melelahkan. Ku kira hari ini kelasku akan free dari belajar. Karena dengar-dengar dari kelas sebelah guru-guru sedang sibuk mengurus kelas 3 yang sebentar lagi mengadakan tryout.

Tanpa disangka saat jam mata pelajaran ke 3, 4, dan 5 secara beruntut guru mengadakan ulangan harian mendadak. Dan itu benar-benar menguras otak dan batin karena aku tak ada belajar sama sekali.

'Tadai-'

"APA YANG KAU LAKUKAN DI KAMARKU!" Teriakku histeris melihat pinky menyebalkan itu berada ke kamar ku bersama kucing biru aneh. Dan yang lebih menyebalkan, sekali lagi si pinky itu sukses membuat kamarku berantakan.

Lalu... BAGAIMANA DIA BISA MASUK?!

Oh god.

Maaf bila aneh :'v
Votmen nya ya~ ♥♥♥

The Day With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang