8.

1.3K 99 2
                                    

"Sampai jumpa besok luce," ucap Natsu. Setelah memastikan Natsu telah memasuki perkarangan rumahnya, aku masuk ke dalam rumah.

Sepi. Kata pertama itulah yang terbesit di otakku. Orang tua ku? Mereka telah meninggal satu tahun lalu saat dalam perjalanan pulang kemari. Jadi saat ini aku hanya mempunyai seorang kakak laki-laki yang sangat ku sayangi, walaupun ia jarang datang kemari karena sibuk mengambil alih pekerjaan papa. Biasanya ia akan datang 1 sampai 2 kali dalam seminggu.

Setelah memastikan pintu terkunci dengan gontai aku menaiki tangga menuju kamarku dan merebahkan badanku di kasur.

Memejamkan mataku sejenak tiba-tiba saja aku teringat dengan Natsu. Tanpa sadar aku tersenyum-senyum sendiri mengingat ia membangunkanku dengan lembut, tidak seperti kemarin menyiramku dengan air.

Kadang hal kecil seperti itu saja sudah membuatku jadi seperti ini. Gimana kalau dia lebih romantis lagi? Yang ada melting aku mah.

'Drett'

Aku mengambil handphone ku yang ku taruh di atas nakas tadi dan melihat sebuah pesan dengan nomor yang tak ku ketahui.

'Matikan lampu kamar mu dan cepat tidur. Besok kau akan berangkat ke sekolah bersamaku. Jika kau tak bangun tepat jam 05.00 Am , dengan senang hati kau akan ku siram air lagi.

Good night

Uh, sebenarnya romatis sih ngucapin good night plus dia perhatian gini. Tapi gak usah ngancam gitu lah.

'Cerewet. Bye and good night'

Setelah mengirimkan pesan balasan kepada pinky boy, aku mengganti pakaian ku dengan baju tidur mematikan lampu. Dan tidur.

***

Sekarang tepat jam 06.45 dan belum ada tanda-tanda si pinky itu akan menjemputku. Padahal dia bilang harus bangun jam lima pagi dan sekarang lihatlah siapa yng terlambat.

Karena kesal aku berfikiran untuk pergi saja duluan dari pada telat karena menunggu si pinky bodoh itu. Tapi sedetik kemudian aku ragu, bagaimana kalau dia marah karena tak menunggunya. Duh gegana kan aku jadinya. Gelisah galau merana :v

Aku melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku astaga 7 menit lagi akan tepat jam 7. Ohh pinky di mana kah dirimu.

"Aku disini"

Tanpa melihat pun aku tahu itu dia. Dengan kesal aku berbalik ke arahnya yang sedang bersandar di tepi pintu.

Lalu aku mendatangi si pinky bodoh itu dengan langkah lebar dan menjambak rambutnya kuat tidak kuat juga sih hanya membuat beberapa helai rambutnya rontok. Hah! Rasakan kau pinky!

Setelah puas menyalurkan rasa kesalku aku langsung menarik pergelangan tangan nya mengikutiku ke depan pintu utama, menutup dan menguncinya lalu memasuki mobil Natsu yang berada di perkarangan rumahku.

Hening.

Tak ada pembicaraan antara kami selama perjalanan hingga sampai ke sekolah. Yang mengherankan bahwa pagar sekolah masih terbuka bukankah seharusnya pagar ini sudah tertutup karena jam telah melewati jam 7 tepat?

Tapi aku tak ambil pusing karena setelah natsu memarkirkan mobilnya aku keluar tanpa berbicara apapun padanya dan segera bergegas menuju kelasku.

♥♡♥

Sampai di depan kelas tak ada ku lihat tanda-tanda guru mengajar hah sepertinya keberuntungan sedang berada di tanganku hari ini.

Aku baru saja mendaratkan bokongku ke tempat duduk dan tak lama kemudian datanglah wali kelasku dan membawa ... NATSU?!!

The Day With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang