Part 10 (What have you done to me?)

107 14 0
                                    

New York

Alice McVee

      "Alice!!!!!!! Im going on a date!!!!!" Teriak gadis itu di depan mukaku. Ahhh ini dia hal yang aku benci. Maddi berkencan dengan Luke. 

     Aku memutar kedua bola mataku. Maddi membongkar seluruh isi lemari nya dan mencoba Mix & Match pakaiannya, Aku berada di apartement Maddi dan tinggal sementara disana karna belakangan ini ada seorang wanita yang terus menerus mengikutiku. Entah apa mau nya namun Maddi menyuruhku untuk menjauh.

     Maddi sibuk dengan pakaian yang akan dia kenakan. Senyum tipis mengembang di wajahku, Aku senang akhirnya Maddi bias focus pada kehidupannya ketimbang hidupku. Huffttt setidaknya aku tidak mendengar ocehan cerewet dari dia.

     "Where's Thomas?" Tanya Maddi memecah keheningan. Ia masih berkaca sambil mencoba pakaiannya.

    Aku mengangkat kedua pundakku. "Entah, terakhir aku melihatnya saat Michael menolongku, semenjak itu, dia menghilang."

     Maddi berjalan kearahku dan duduk ditepi ranjang. "Apa kau tidak khawatir dia tiba-tiba menghilang?"

     "Tidak. Dia bukan urusanku." Tiba-tiba Maddi menjitak kepalaku. "Awww... Heyy, what is that for?"

     Dia terlihat geram, menatapku lurus. "Alice, he's your friend, bagaimana kau bisa bilang dia bukan urusanmu? Apa kau akan mengatakan hal yang sama jika aku menghilang?"

     "Here we go again....... Baik... baiklah, akan ku cari tahu dimana dia.. Kau puas? And now get off my face." Lalu aku mendorong dia pelan.

     "Baiklah, aku mau ke salon, ayooo..."

     "Ohhh no madds.. Aku lebih baik terjebak di apartement mu dari pada harus ke salon, kau pergi sendiri."

     Maddi mengambil tas nya yang tergantung. "Baiklah, terserah kau saja.." Dia membuka pintu dan menghilang dari pandanganku.

     Aku berjalan, berhenti di depan kaca besar yang di tutupi gorden, aku membuka gorden itu dengan pelan, melihat kota New York yang sangat sibuk. Maddi baru saja keluar dari apartement, Aku kembali tersenyum melihat gadis itu.

    New York terlihat sangat berbeda di sore hari. Kota ini penuh dengan kenangan manis antara aku dan keluargaku dulu. Kami suka berjalan jalan ketika sore hari untuk menikmati suasana, Ayah selalu merangkul ku.

    Air mata ini kembali jatuh, rasa sakit yang tidak ada obatnya, Semua menjadi teman hidupku selama bertahun tahun. Betapa menyedihkannya hidupku sekarang. Aku membalikkan badanku dan duduk didepan meja kaca yang terletak diujung ruangan. Melihat bayangan diriku yang berambut hitam panjang dan lebat, kulit pucat karna jarang terkena sinar matahari, Ini aku sekarang lalu akan seperti apa aku jika seandainya keluargaku masih disini? Apa Alice tidak aka nada? Apa aku masih manjadi Alison?

     Keheningan membuat perasaanku semakin sakit, menjelaskan betapa kesepiannya aku disini. Aku menghapus air mataku dengan cepat. Kembali menjadi Alice yang seharusnya. Aku bukan Alison, ingat itu, Alison sudah mati. Hanya ada Alice sekarang.

     Tiba-tiba telfon ku bordering. Terpampang nomor yang tak aku kenali. Siapa ini? Thomas? Aku menggeser layar dengan jariku untuk mengangkat telfon itu.

     "Hello." Ucapku spontan.

     Tak ada suara balasan.

     "Hello, Who's this?"

     Masih tak ada balasan apapun.

     "Hey idiot, I don't have a time for a prank call."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Through The Dark // Niall Horan FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang