Mrs. Amy terduduk diruangannya dengan tatapan sedikit kesal dan terus memandang Niall & Alice yang duduk bersebelahan namun tetap jaga jarak dan memandang arah yang berlawanan. Mrs. Amy memainkan pensil yang ditangannya.
"Kira-kira hukuman apa yang pantas untuk berndalan seperti kalian?" Tanya Mrs. Amy memecahkan keheningan. Alice melirik ke arah wanita separuh baya itu dengan acuh tak acuh.
Niall memalingkan wajahnya ke Mrs. Amy. "Dikeluarkan?" sela nya singkat.
"Ohhh itu terlalu mudah untukmu Horan."
Alice masih terdiam dan kembali memalingkan wajahnya. Mrs. Amy menyadari sikap Alice yang sangat cuek itu.
"McVee...... Kau baru satu hari disini, apa ini cara mu menyapa teman barumu?" Kini perhatian Mrs. Amy ke arah Alice yang masih memalingkan muka. Niall melirik dan tersenyum.
"Bukan salahku." Jawab Alice singkat.
Niall kesal mendengar hal itu. "Bukan salahmu????? Hey... Lihat wajah tampanku ini." Niall menunjuk ke arah bibirnya yang tadi mengeluarkan darah karena tendangan Alice.
"Cukup!!! Kalian akan membersihkan sekolah setiap pulang sekolah selama 1 bulan... Kurasa itu cukup mudah untuk berandalan seperti kalian dan Horan ini peringatan terakhirmu, jangan ada kasus lagi yang melibatkan namamu, buku hitamku sudah bosan dengan namamu." Jelas Mrs. Amy dengan sinis. Niall tampak tak menghiraukannya.
"Boleh aku keluar sekarang?" Tanya Alice.
"Silahkan...." Mrs. Amy mempersilahkan.
Alice beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar ruangan, Niall pun melakukan hal yang sama. Saat berada diluar ruangan Mrs. Amy, Alice melihat sosok Maddi, Thomas dan satu lagi pria pirang yang tidak ia kenali berdiri menunggunya.
Thomas berjalan mengahampiri Alice. Memberikan gadis itu pelukan hangat namun membuatnya sedikit terkejut, Ia tak pernah mendapat pelukan sebelumnya dari seorang pria.
"Apa yang kau lakukan? Lepaskan!!!!" Alice pun melepaskan pelukan itu.
Tinggi Thomas melebihi Alice, bahu nya yang besar dan tangannya sedikit kekar, jika Thomas tidak memakai kacamata dan pakaian yang membuatnya terlihat seperti pecundang, dia akan terkenal karna sesungguhnya wajah Thomas sungguh mempunyai karisma tersendiri.
"Aku mengkhawatirkanmu." Ucap Thomas.
"Aku bisa jaga diri." Bela Alice.
Maddi yang terlihat cemas langsung memeluk Alice. "Jangan lakukan itu lagi! Kau membuatku takut."
"Kenapa semua orang ingin memelukku?? Lepaskan Maddi." Maddipun melepas pelukannya. "Aku baik-baik saja, jangan khawatir."
Pria pirang yang sedari tadi berdiri disana pun mendekat ke arah Alice. "Yang kau lakukan tadi sangat keren tapi berbahaya." Ucapnya.
"Siapa kau?" Tanya Alice.
"Dia Luke.. Luke Hemmings, teman baru ku." Sahut Maddi.
"Kau melawan preman yang berkuasa dan itu sungguh tindakan bodoh sekaligus sangat keren." Ucap Luke lagi.
Alice mengernyitkan keningnya. "Preman? Pecundang itu? Yang benar saja..." Ledeknya.
"Alice..." Thomas nampak ketakutan dan menelan ludahnya. "Dia itu Niall James Horan, berandalan yang paling ditakuti diseluruh sekolah bahkan dia ditakuti oleh preman preman dari sekolah-sekolah lain, namanya sudah terkenal karena keganasannya dalam bertarung dan rumornya dia pernah membunuh seseorang, namun polisi membebaskannya karena belum cukup bukti, namun rumor itu membuat namanya kian ditakuti." Jelas Thomas panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The Dark // Niall Horan Fanfiction
RomanceHello... As you see.. cover nya ada foto my hubby Niall so this fanfiction akan menceritakan tentang kisah cinta Alice McVee dan Niall Horan. The love stroy between both of them are kinda complicated, terus drama nya mungkin agak lebay yaahh but i...