Part 4 (I Got You!)

145 11 3
                                    

(Ke esokan hari, di sekolah)

Maddison Pan.

Maddison berjalan menuju loker nya. Diujung sana ia melihat Alice sedang berjalan dengan cuek nya diiringi Thomas yang terus berbicara namun Alice menghiraukan. Maddi tersenyum. Syukurlah dia sudah memiliki teman. Lirih Maddi pelan.

Gadis itu membuka loker nya, mengambil beberapa buku, memasukan buku-buku itu kedalam tas, lalu menutup lokernya. Saat itu ia terkejut karna Niall Horan sudah berdiri sambil menyandarkan kepalanya di salah satu loker.

"hi." Sapa pria itu dengan tenang.

Maddi melirik ke kanan kirinya memastikan bahwa pria itu sungguh berbicara pada dirinya. "Kau berbicara padaku?" Tanya Maddi memastikan.

"Yaa... Bisa bicara sebentar?"

Jantung Maddi berdegup kencang. Ohh yaa Tuhan. Apa yang ingin dia bicarakan?

Gadis itu menganggukkan kepalanya, ia terlihat ketakutan. Apa aku dalam bahaya juga? Apa dia tau bahwa Alice dan aku bersahabat? Apa dia ingin menjadikanku korban selanjutnya?

Maddi terus bertanya-tanya dalam pikiran sembari mengikuti Niall yang dari tadi sudah jalan didepan, degup jantungnya tak beraturan. Ia sungguh ketakutan.

Niall berjalan menuju taman belakang sekolah, namun ia tidak berhenti. Pria itu terus berjalan hingga ke bagian ujung taman, Ada sebuah gedung tua yang cukup besar. Terlihat lusuh seperti gudang penyimpanan, Tak ada satupun orang disana. Niall terus berjalan hingga kebelakang gedung tersebut. Maddi terlihat heran saat mendapati pemandangan yang indah. Kolam dengan air mancur dan arsektur kuno serta pohon beringin yang menyejukkan. Damai sekali rasanya.

Seketika kedamaian itu diterpa kemalangan. Ia tersadar bahwa ia pergi ke tempat asing yang sepi bersama pria yang dikenal sebagai berandalan yang paling ditakuti. Maddi menelan ludah karna kini tenggorokannya merasa kering. Pria itu duduk dipinggir kolam pandangannya lurus kedepan. Maddi pun mengikuti pria itu.

"Maaf soal Alice." Ucap Niall lembut.

Tunggu, Apa aku tidak salah dengar? pria itu baru saja meminta maaf?  Batin Maddi.

"Aku tau ini terdengar gila tapi......"

"Apa?" sahut Maddi dengan penasaran. "Kenapa kau melakukan ini?" Kini Maddi memberanikan diri menatap Niall.

Niall menatap kembali mata coklat Maddi yang indah. "Ada sesuatu tentang Alice yang ingin aku ketahui."

Maddi terkejut mendengar hal itu. "Apa maksudmu?"

"Aku tau, kau sahabat terdekat Alice, Ada sesuatu dari diri gadis itu yang membuat aku penasaran."

"Aku tidak mengerti."

"Tak ada satu pun manusia yang berani menantangku seperti itu sebelumnya. Tak ada seorang pun yang berani menyentuhku.. Bahkan kau sendiri bergetar karna berada didekatku sekarang...."

Maddi terdiam dan masih merasakan kekeringan ditenggorokannya karna rasa takut. Namun ia berusaha tetap fokus mendengar penjelasan Niall.

Niall menghela nafasnya panjang. "Namun gadis itu..... Dengan berani menghajarku, menatapku dengan tatapan penuh kemarahan, Aku bisa saja menghabisinya dengan mudah tapi..... aku tidak bisa melakukannya."

Jantung Maddi berdetak semakin kencang. "Ke-Kenapa?" Tanyanya gugup.

"Aku sendiri tidak mengerti, saat aku menatap Alice.... Ada sesuatu yang membuatku harus tau hal itu... Yaaa aku sangat marah dengan perbuatan dia dan sangat ingin membalaskan dendamku tapi sungguh bukan itu yang aku ingin ketahui."

Through The Dark // Niall Horan FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang