Part 2 (Destiny)

161 12 1
                                    

Alice tertidur, ia terus berfikir, apa yang harus dia lakukan? Pergi ke sekolah? Sudah cukup lama dia tidak pergi ke tempat itu. Ia begitu lelap dan lelah.

Hening, sejak tadi merasuki rumah ini, tak ada satupun suara, Maddi sudah pergi dari tadi. Rumah ini begitu mencekam bila sunyi seperti ini. Entah dari mana asalnya aura menyeramkan begitu kuat disini.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaa...............

Teriakan itu lagi, Mimpi yang sama. Gadis itu terbangun dengan keringat membasahi keningnya. Kejadian itu.

Air mata kembali mengalir. Aku tak tahan..... rintihnya pelan.

Summer hampir habis dan tahun ajaran baru akan mulai sebentar lagi, Maddi telah mendaftarkan dirinya dan Alice di salah satu High School. Alice sudah setuju akan pergi namun dengan syarat bahwa Maddi tidak bisa mengaturnya lagi, tentu saja Maddi setuju akan hal itu.

Maddi memutuskan untuk berkeliling dan melihat-lihat keadaan sekolah itu, suasana nya sungguh nyaman karna ada taman dibelakang sekolah itu dan fasilitasnnya sangat lengkap, dia yakin Alice akan menyukainya. Semua peralatan sekolah yang dia dan Alice butuhkan sudah dipersiapkannya, Maddi segera pulang.

Today is the day!!! Ucap Maddi pada dirinya sendiri. Hari pertama sekolah. Ia sungguh merasa excited, dia bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan membangunkan Alice.

"Alice!!! WAKE UP! WAKE UP!! Time for school!! Aku sudah mempersiapkan segalanya, bukumu ada diloker sekolah dan kunci lokermu ada didalam laci, aku sudah memberikan gantungan kunci keberuntungan yang sama denganku! Sekarang BANGUN!!!" Teriaknya dengan semangat.

Alice mendengar celoteh sahabatnya itu tapi tetap saja dia tidak mau bangun. Hingga akhirnya Maddi menyeretnya kekamar mandi dan mengguyurnya dengan air dingin dengan terpaksa Alice pun mandi.

Maddi tersenyum melihat Alice duduk dimeja makan telah siap untuk berangkat. "Kau harus merubah penampilanmu Alice.."

"Tidak! Kau lupa perjanjiannya?"

"Baiklah, terserah! Sekarang ayo berangkat.." Maddi menarik Alice dengan kencang ke mobil, Alice terus melawan tapi itu tidak membuat Maddi menyerah.

Dimobil Maddi terlihat sangat bersemangat sedangkan Alice hanya terdiam melihat keluar jendela. Ini dia! Tempat yang paling dibenci Alice, tapi bodohnya Alice menerima untuk pergi.

Alice keluar terlebih dulu dengan style nya yang hipster dan metalic, tindikan Alice dihidung, boots hitam panjang dan shirt ala hipster rock membuatnya terlihat sangat bringas, berbeda dengan Maddi yang tampil Feminis dengan dress pendek serta blazzer nya yang manis serta sneakers yang manis.

"Hey.. I gotta go now! Jangan lupa untuk pergi ke ruang kepala sekolah." Senyum Maddi terpancar ke arah Alice tapi dia membalasnya dengan ekspresi datar.

Gadis itu memasuki gedung sekolah dan melihat sekumpulan remaja yang memperhatikannya aneh, Alice tidak perduli dan terus berjalan mencari ruang kepala sekolah.

Kesan pertama Alice disekolah ini. Semua orang memandangi nya aneh, ia tetap berjalan cuek sambil memakan permen karetnya.

Akhirnya ia menemukan ruang kepala sekolah dan berjalan masuk dan menemukan pria separuh baya sedang berbicara dengan salah satu murid laki-laki. Dia terlihat tidak asing.

"Siapa kau?" Tanya kepala sekolah itu melihat Alice sudah berdiri dari tadi.

"Alice.... Alice McVee." Ucapnya.

"Ahhh murid baru... Baiklah silahkan duduk.. Niall keluar kau sekarang."

Niall? Pria pembully itu? Niall berjalan santai dan melihat kearah Alice dengan tatapan kaget namun sedang. Dia tersenyum sinis kepada Alice. Namun Alice membalasnya dengan tatapan yang keji. Niall keluar dan pergi, Alice pun duduk didepan meja Mr. Glarry (kepala sekolah(.

Through The Dark // Niall Horan FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang