Suho benar-benar memegang ucapannya, ia menjaga pola makan dan jam tidur Eun Ji. Mereka berdua juga kadang berlatih bersama.
--
Hari ini adalah hari Eun Ji akan tampil pensi. Jam sudah menunjukkan pk. 08.00 pagi, namun sepertinya di rumah Eun Ji belum ada tanda-tanda kehidupan.Hingga..
KRINGG KRINGG
ponsel Eun Ji berbunyi sejak tadi, sang pemilik awalnya membiarkan ponselnya berdering. Namun akhirnya Eun Ji angkat juga dengan ogah-ogahan."Yeobose..."
"Ya!! Kau dimana!? Kau lupa hari ini kau akan tampil?"
"Huh?"
"Aigo, kau benar-benar lupa, huh? Kau harus tampil jam 10!"
"Aish... Kau ini bicara a... YAKK!! MWORAGO!?"
"YA! Kau baru bangun, nona Park!?"
"YA! Heii! Kau disana?"Tidak ada jawaban dari Eun Ji, gadis ini langsung saja melesat ke kamar mandi. Tidak butuh waktu lama, Eun Ji pun selesai mandi, kini ia sedang duduk di depan meja riasnya. Hingga tiba-tiba seseorang memasuki kamarnya, siapa lagi jika bukan Suho.
"Ah, annyeong, Eun Ji-ah."sapa Suho dengan mata yang masih setengah terpejam.
"Kau sudah bangun rupanya. Aku baru saja mau membangunkanmu."lanjutnya sambil mengusap-usap matanya.
"Ya! Kau pikir ini jam berapa, huh? Aku hampir telat, kau tahu? Aku harus tampil jam 10 nanti!"ucap Eun Ji sambil mengoleskan bedak di wajahnya.Mendengar jawaban Eun Ji, Suho langsung melihat jam. Sekarang sudah pk. 08.30 KST. Benar juga, jika Eun Ji tidak bergegas, ia akan telat. Suhopun hanya bisa tersenyum meringis.
"Haha, mianhae, Aku kesiangan rupanya."ucap Suho sambil terkekeh.
"Ya! Mau sampai kapan kau tertawa bodoh seperti itu, huh? Sana cepat mandi, lalu kita berangkat ke sekolah. Kau harus menonton pentasku."omel Eun Ji sambil memoleskan blush on di pipinya.
"Haha. Arraseo."Suhopun kembali ke kamarnya, iapun bersiap-siap juga.Setelah 15 menit berlalu Suho dan Eun Ji pun telah siap untuk berangkat.
"Sudah siap?"tanya Suho yang dijawab anggukkan kepala oleh Eun Ji. Suho tersenyum lalu melangkah lebih dahulu menuju ke arah pintu, disusul dengan Eun Ji di belakangnya yang sedang sibuk memakaikan bandananya.Tepat saat Suho membuka pintu bel rumahnya berbunyi, Suho langsung mendapati seorang namja bertubuh kekar dengan memakai kacamata hitam berdiri tepat di depan pintu. Suho langsung merasakan aura tidak menyenangkan dari namja yang berada di depannya itu. Ia merasa ada yang salah di sini.
Setelah cukup lama Suho memandangi wajah namja di depannya, ia menutup pintu rumah lagi, namun sayang, tertahan oleh kaki namja itu yang membuat pintu terbuka kembali.
Baru saja Suho ingin berbalik badan, Eun Ji sudah berada tepat di belakangnya.
"Nuguseyo?"tanya Eun Ji. Saat ia melihat ada namja bertubuh kekar di depannya, ia menatap heran namja itu.Suho melangkah mundur, yang membuat Eun Ji otomatis ikut berjalan mundur. Suho menatap tajam namja yang berada di depannya itu.
"Annyeonghaseyo, jeoneun Choi Siwon imnida."ucap namja itu memperkenalkan dirinya.
"Ada perlu apa anda datang kemari, Tuan Choi?"tanya Eun Ji.
"Saya adalah anak buah dari Tuan Lee, saya kemari disuruh oleh Tuan Lee untuk menagih seluruh hutang yang dimiliki Tuan Park."jelas Siwon yang langsung membuat Eun Ji melebarkan matanya.
"Mworago!? Apa yang anda katakan?! Appa-ku tidak memiliki hutang apapun!"bela Eun Ji.
"Kami memiliki daftar hutang Tuan Park, silahkan anda lihat."ucap Siwon sambil menyodorkan map berwarna coklat pada Suho.Dengan masih menatap Siwon dengan tatapan tajamnya, Suho meraih map tersebut dengan kasar dan memberikannya pada Eun Ji. Eun Ji membuka map tersebut dengan tidak sabar, lalu matanya membulat, lalu ia menjatuhkan map tersebut dan menutup mulutnya. Eun Ji menatap Siwon dengan ekspresi terkejut.
"Ba...ba...bagaimana mungkin?! Se..sepuluh miliar?!"ucap Eun Ji sambil tetap menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.
"Jika anda tidak bisa melunasi hari ini, maka rumah ini akan kami sita."ucap Siwon dengan tenang.
"Ba...bagaimana bisa?! Aku tidak punya uang sebanyak itu. Lalu kami akan tinggal dimana jika kami diusir?"tanya Eun Ji.
"Itu diluar tanggung jawab kami."jawab Siwon.
Eun Ji hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tidak tahu harus berkata apa lagi.
"Jadi anda tidak bisa melunasinya? Kami akan membantu anda membereskan barang-barang anda."ucap Siwon. Tak lama ada dua orang namja hendak memasuki rumah Eun Ji. Namun Suho mendorong kedua namja itu.
"Jauhkan tangan kotor kalian dari barang kami. Kami bisa membereskan barang kami sendiri."ucap Suho tajam. Kedua namja itupun mundur.
Suhopun membalikkan badannya dan menuntun Eun Ji yang masih shock ke kamar mereka, meninggalkan Siwon yang berdiri di depan pintu rumah.--
Tanpa banyak bicara Suho mengeluarkan koper besar dan memasukkan baju-baju Eun Ji ke dalamnya. Setelahnya, ia mengeluarkan koper yang lebih kecil dan memasukkan baju-bajunya di dalamnya. Eun Ji hanya bisa terpaku melihat Suho membereskan bajunya. Tanpa banyak kata, Suho melingkarkan tangan Eun Ji di lengannya, dan iapun menarik kedua koper itu. Eun Ji hanya berjalan dengan tatapan kosong mengikuti Suho. Gadis itu masih merasa shock.Saat melewati pintu rumahnya Suho menatap tajam Siwon, sedangkan yang ditatap hanya menatap Suho dengan pandangan datar. Setelah puas ngatain *:v Siwon dalam hati, Suho mengatur nafasnya lalu berjalan meninggalkan rumah itu, diikuti oleh Eun Ji.
--
Suho membawa Eun Ji ke taman. Mereka berdua duduk di bawah pondok kecil yang ada di taman itu."Oppa..."
Setelah sekian lama akhirnya Eun Ji pun membuka suaranya.
"Ne?"jawab Suho.
"Kenapa Tuhan tidak mengizinkanku merasakan kebahagiaan, barang satu kalipun?"ucap Eun Ji, tatapannya kosong menatap tanaman yang berada di depan pondok itu. Suho tidak menjawabnya, ia membiarkan gadisnya itu berbicara mengeluarkan semuanya. Semua orang butuh pelepasan, tentu saja."Aku baru saja kehilangan appa, sekarang aku juga harus kehilangan rumah peninggalan orang tuaku."mata Eun Ji tampak berair, gadis ini siap meneteskan air matanya.
"Aku bahkan baru saja akan merasakan kebahagiaanku, menyanyi. Tapi lihat sekarang... Hiks..."akhirnya Eun Ji tidak bisa menahan kesedihannya, ia terlalu shock merasakan semuanya. Iapun akhirnya menangis. Suhopun berpindah duduknya agar ia duduk di samping Eun Ji."Apa aku tidak boleh merasa bahagia?"tanya Eun Ji. Suho memeluk Eun Ji membiarkan gadisnya itu menangis dipundaknya.
"Menangislah. Oppa berjanji akan selalu berada disisimu hingga kau menemukan kebahagiaanmu."-- TO BE CONTINUED--
Yehet. Akhirnya author lanjut juga ^^
Gimana part kali ini? Mengecewakankah? Kurang panjang? Tinggalkan komentar yaa.. 💞 Maaf jika typo bertebaran dimana mana.. 🙏
Btw, happy 1,95 K readers!! Yeay! 🎉
Author gak nyangka perkembangan readers ff ini cepat. Jeongmal gomawo yeorubun. SARANGHAE!Mian slow update 😭 author butuh lebih banyak vote dan comment dari kalian, karena itu yang buat author rajin update. Ngumpulin ide sama ngumpulin niat itu gak gampang loh, hargai ya ^^~
Btw, ini author ngakak sendiri ada Siwon tiba-tiba.
Dan... HAPPY BIRTHDAY TO SEXY MAKNAE, OH SEHUN. Maknae yang suka bikin gemes karena terlalu hot. Saranghae, Oh Sehun!
Ada yang mau baca karyaku yang lain? Kalian bisa cek works aku dan baca karyaku yang lainnya. Gomawo yeorubun 🙏
Love,
Exodus20nine★
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angel (EXO Suho Fanfiction)
FanfictionSeorang gadis ceria yang berubah menjadi gadis pendiam sejak meninggalnya ayahnya -orang tua satu-satunya yang ia punya-. Karena kesedihan yang mendalam, ia sampai melupakan impiannya, menjadi solois. inilah tugas sang guardian angel untuk mengemba...