Trauma

184 15 4
                                    

Di perjalanan mereka diam dan tak bicara sepatah katapun. Jimin mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi dan itu membuat Seungyeon ketakutan, jadi Seungyeon pun memeluk Jimin dengan erat. Merasakan pelukan Seungyeon makin erat, Jimin pun mengurangi kecepatan dan pelukan Seungyeon menjadi lebih longgar. Jimin tau asal dari ketakutan itu. Yah ketakutan itu berasal dari masa lalu Seungyeon 1 tahun lalu, saat itu Seungyeon kecelakaan bersama kekasihnya. Karena masalah itulah Jimin pergi meninggalkan Seungyeon. Mengingat hal itu membuat Jimin merasa sangat bersalah dan tak tega pada Seungyeon.

"Seungyeon kita sudah sampai"
"Eoh"
"Kau kenapa?"
"A-aku? Aku tak-tak apa"
"Kau sungguh tak apa? Mukamu pucat sekali"
"Sungguh aku tak apa"
"Baiklah aku antar kau ke kelasmu"
"Iya"

Jimin berjalan sambil memegangi tubuh Seungyeon. Dia takut jika tiba-tiba Seungyeon pingsan seperti biasanya akibat trauma masa lalunya.
"Hei sudah, jangan gemetar seperti itu."
"Eumm baiklah"
"Kakimu kenapa?"
"Keseleo"
"Wah dari kecil kau selalu mendapat kesialan ya."
"Tidak"
"Itu kan menurutmu"
"Tidak"
"Iya tidak salah haha"

Mendengar Jimin yang seperti itu Seungyeon akhirnya bisa tersenyum lagi, walau senyumnya tak sebaik biasanya. Dia hanya tersenyum lemah. Dia selalu bisa tersenyum saat bersama Jimin karena senyum Jimin dapat meluluhkan hatinya. Walau Jimin bukan kakak kandungnya, Seungyeon tetap menyayangi Jimin seperti menyayangi kakak kandungnya. Dan dia menyayangi Jimin dengan sepenuh hatinya.

Mereka berjalan melewati perpustakaan. Disana mereka bertemu Youngin. Youngin yang melihat mereka berdua pun berjalan menghampiri mereka. Dengan wajah cemas Youngin mulai bertanya.
"Kak Jimin, ada apa dengan Seungyeon?"
"Seperti biasa"
"Bagaimana bisa?"
"Tak usah dipikirkan, bantu aku membawanya ke kelas"
"Iya baiklah, tapi lebih baik kita bawa dia ke klinik kampus" dan dibalas dengan anggukan Jimin.

Mereka berjalan beriringan membawa Seungyeon yang dalam keadaan setengah sadar itu menuju klinik kampus. Sesampainya disana Seungyeon disuruh berbaring untuk beristirahat.
"Seungyeon aku ke kelas dulu ya. Istirahat nanti aku akan kemari" ucap Jimin.
"Aku juga harus pergi. Kau tak apa kan sendirian di sini?" Tanya Youngin.
"Iya, tak apa. Kalian pergilah aku akan istirahat" jawab Seungyeon.
"Baiklah" ucap Youngin, lalu pergi meninggalkannya.
"Tidurlah" pinta Jimin seraya meninggalkan Seungyeon.
"Iya, tak usah khawatir" jawabnya.

Setelah keduanya pergi Seungyeon pun tertidur pulas. Di saat itu pula ada seseorang yang datang. Orang itu adalah Kim Taehyung. Taehyung yang baru saja sampai terkejut akan sosok yang tidur di atas ranjang itu. Dia pun mendekati Seungyeon yang sedang tertidur itu. 'Cantiknya' batin Taehyung. Tak sadar ternyata tangan Taehyung menggenggam tangan Seungyeon. Sadar akan tangannya yang digenggam seseorang, dia pun terbangun.
"Taehyung? Apa yang kau lakukan?" Tanya Seungyeon.
"Ah aku hanya mau mengambil obat" jawab Taehyung.
"Lalu kenapa kau memegangi tanganku?" Tanya Seungyeon.
"A-aku t-tak sengaja" jawab Taehyung, dengan tergagap.
'Kenapa aku memegangi tangannya yah? Bodohnya aku!' Taehyung merutuki dalam hati.
"Kenapa kau jadi gagap begitu? Aku kan hanya bertanya"
"Tidak. Oh ya, kenapa kau pagi-pagi sudah ada di sini?"
"Aku tak kenapa-kenapa"
"Oh ku kira kau sedang sakit"
"Aku baik-baik saja"
"Ya sudah, aku pergi. Istirahatlah"
"Eumm"

Seungyeon hanya menatap kepergian Taehyung. 'Orang aneh' batinnya. Setelah itu Seungyeon pun kembali tidur.

TBC



I come back hehehe..
Aku ga tau harus bilang apa. Jadi aku cuma mau minta maaf atas segala kekurangan dari ff ku  Dan please dukung ff ku yah..
Vote+comment nya...

A BAD GIRL AND A GOOD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang