Murid baru

43 5 1
                                    

Hari pertama Brian di sekolah baru nya. yap, kepindahannya ke Indonesia demi gadis pecicilan bernama avaron, selain itu karna persaingan hak perusahaan antara dia dan kakak beda ibu.

Jadi kepindahan Brian ke Indonesia selain dapat pacar, juga untuk perusahaan.

"Kenapa lo kembali?" Brian mengabaikan pertanyaan kakak nya yang berbeda 7 tahun dari nya.

"Perasaan lo gak haus harta dulu, bukannya gue udah ngirim lo ke Amrik" Brian masih diam dan melanjutkan sarapan nya.

"Lo bukan ngirim gue, lebih tepatnya lo mengasingkan gue. " akhirnya Brian menjawab

"Lo cuma anak haram" Brian langsung berdiri dan mengambil kunci mobilnya lalu pergi. Yap, daripada emosi nya semakin memuncak, lebih baik pergi. karna walau bagaimanapun, Brian tetap menyayangi kakak nya itu. Aga Mikail atalarick.

*Avaron Pov*
Si Brian niat gak sih anterin gue kesekolah?, kalau gak gue bawa mobil sendiri.

"Halo nov?, kenapa?" Tanya gue di telpon.

Gentem gue Nebeng ya!, kata Novi.

"Sorry sist.. gue sama Brian, lo minta jemput pacar lo aja!" Kata gue.

Sorry sist gue gak punya pacar, yaudah gue minta jemput cogan gue, bye. kata nya lalu menutup telpon.

"Ooh jadi lo nelpon gue cuma mau pamer cogan?, Cuktau gue, seganteng apa sih?, palingan si orang Korea itu, siapa ya, si jaejin, gue ngiri pengen juga" teriak gue di depan pagar.

"Ngapain sih tereak-tereak?" Gue baru sadar Brian udah datang. muka nya keliatan beda, kayak ada masalah.

"Gapapa brai, yuk berangkat!. Nanti kamu telat hari pertama nya" kata gue sambil bergelayut di lengan Brian.

Tuh kan ada sesuatu, Brian kayak ada masalah gitu, apa sih yang sebenarnya terjadi. masih jam 7 juga sih.

"Brai berhenti" Brian tetap diam tapi dia menepikan mobil nya.

Gue menghela napas lalu menarik kepala Brian ke pelukan gue.
Gue calon psikiater nanti. gue mau ambil jurusan psikiater habis ini jadi wajar gue peka terhadap seseorang yang lagi ada pikiran.

Brian balas meluk gue, dia menenggelamkan wajahnya di lekukan leher gue, dan gue mengusap lembut kepalanya.

"Kalau punya masalah gak baik di pendam, aku tau kamu pagi ini tertekan. aku gak masalah kamu kacangin. tapi kalau bisa kamu cerita, oke!." Kata gue dam dia mengangguk, kayak anak kecil.

"Makasih udah nenangin aku" kata brian.

"Tau gak, aku paling suka di peluk, karna sebuah pelukan itu menenangkan, dengan ajaibnya seketika beban pikiran terangkat" kata gue.
brian langsung melepas pelukannya.

"Jadi kamu sering pelukan sama mantan dulu" kata Brian.

"Nggak Brian!, lo doang pacar yang suka manja ke gue, nyesel gue meluk lo!" Jawab gue ketus.
Dia tertawa, dan akhirnya gue ikut tertawa.

Brian meluk gue lagi. sekarang gue yang tenggelam di dada bidang nya.

"Kalau mau curhat, pulang sekolah aja. setengah jam lagi sekolah dimulai" kata gue dan dia mengangguk.

Beruntung lo brai, punya cewek pekaan kayak gue!.

--
*Author pov*
Setelah mengantar varon, Brian segera memacu mobilnya ke sekolah baru nya.

Semua mata tertuju pada nya, mungkin hanya para murid perempuan.
"Hey.." sapa seseorang.

"Iya siapa ya?" Tanya Brian

"Kenalin nama gue tara" kata perempuan itu sambil mengulurkan tangannya.

Brian menyambut tangan itu "brian"

"Lo murid pindahan dari mana?" Basa basi banget.

"Newyork" jawab Brian singkat.

"BRIAN" teriak rafan.
Rafan berlari kecil menghampiri brian, disusul mark dan Shawn.

"Hmm Brian, gue duluan ya!. Bye" kata tara dengan sok manis nya.

"Se player-player nya varon sama novi, setau gue mereka gak pernah nge'intro cowok duluan" kata rafan.

--

Tq tq yg udah baca😘. maaf gue masih belajar juga😂😂. Wajar lah rada gaje getoh!

My name is AvaronWhere stories live. Discover now