Chapter 1
-Empat bulan sebelumnya-
Ryeowook baru saja pulang dari kerja, dihempaskan badannya ke sofa coklat di tengah ruangan dirumah mungilnya. Sulur-sulur yang merambat di depan jendela menghalangi cahaya matahari jingga yang terpekur sebelum terbenam. Dipejamkannya kedua mata, lalu menghela napas panjang, berusaha untuk santai. Biarpun memejamkan mata, Ryeowook masih tersenyum, teringat Yesung dan obrolan ringan mereka.
Kata Seohyun, Yesung sebenarnya sudah mengincarnya sejak lama untuk didekati. Ryeowook termenung dalam senyuman yang tak kunjung hilang di bibirnya. Sejak pertama dia dikenalkan dengan Yesung, salah satu karyawan baru di divisinya, dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tetapi tidak disangkanya Yesung mungkin menyimpan perasaan yang sama, hingga Seohyun mengatakan kepadanya.
Siang tadi, Yesung tiba-tiba mendekatinya ketika Ryeowook sedang menuang air panas dari dispenser ke cangkir berisi kopi instantnya, Aroma kopi langsung menguar, memenuhi ruangan,menciptakan keharuman yang menyenangkan. Yesung menyapanya biasa-biasa saja, dan Ryeowook sudah salah tingkah menghadapinya. Tetapi kemudian lelaki itu bertanya apakah Ryeowook ada kegiatan di akhir pekan ini - yang langsung dijawab Ryeowook bahwa dia tidak kemana-mana- Dan kemudian ajakan kencan itu datang.Yesung mengajaknya ke sebuah acara pameran komputer di sudut kota. Bukan kencan dalam arti sebenarnya memang, tetapi bukankah ketika lelaki dan perempuan memutuskan untuk keluar bersama di akhir pekan.... bisa disebut sebagai kencan?
Dan ternyata 'kencan' pertama mereka itu berakhir dengan sukses, ketika Yesung tersenyum lembut di depan pintu rumah Ryeowook, dan mengucap terimakasih atas kebersamaan mereka di akhir kencan, Ryeowook membalasnya dengan senyuman. Senyuman yang dibawanya bahkan sampai menjelang tidur malam itu.Kencan... Ryeowook membuka matanya dan menatap ke sekeliling ruangan rumahnya. Dia bahkan tidak pernah memikirkannya sampai akhir-akhir ini. Sejak kecelakaan yang menyebabkan ayahnya meninggal, Ryeowook mencoba menyibukkan diri untuk mengurus harta peninggalannya. Tetapi bisa dibilang pengacara ayahnya yang mengurusi semuanya, menjual semua kenangan indah itu, karena Ryeowook tidak mampu untuk sekedar melihatnya....karena dia terlalu lama tenggelam dalam kepedihan.
Sambil menghela napas panjang, Ryeowook berdiri, lalu melangkah ke dapur, menuangkan kopi dari mesin pembuat kopi ke cangkirnya, kopi itu sudah tidak panas lagi, karena itu adalah sisa dari kopi yang dibuatnya dipagi hari sebelum berangkat kerja. Tetapi Ryeowook masih bisa merasakan rasa asam khas kopi yang nikmat di sana. Dahinya mengernyit dan menghela napas, dia hampir-hampir bisa disebut kecanduan kopi. Pagi, siang dan malam... dia tidak bisa hidup tanpa menuang secangkir kopi untuk mengisi lambungnya yang kadang-kadang menolak dan berunjuk rasa dengan rasa perih yang menggigit disana.
Tetapi Ryeowook butuh membuka matanya.Sejak kematian ayahnya, Ryeowook hampir terlalu takut untuk tidur. Benaknya dipenuhi ketakutan, ketakutan yang dia tidak tahu karena apa......ketakutan itu seperti menyimpan rahasia gelap yang mengerikan. Membuat Ryeowook dipenuhi ketakutan setiap malam, takut kalau-kalau kegelapan itu menyergapnya ketika dia memejamkan mata.
Ryeowook sudah menghubungi psikiater yang merawatnya sejak kejadian kecelakaan itu, kata psikiater, rasa takut tanpa alasan yang dirasakan Ryeowook hanyalah efek manifestasi trauma atas kecelakaan yang menyebabkan dia terluka parah, dan menewaskan ayahnya. Psikiater itu merawatnya dengan baik,session demi session, sampai kemudian Ryeowook merasa dirinya sudah sembuh, bebas, dan bahagia tanpa ketakutan yang menghantui.
Sekarang semuanya sudah baik-baik saja.Ryeowook mendesah dalam keheningan. Dia sudah bebas. Sekarang dia bias memulai hidup yang baru, bisa mencoba membuka hati dan jatuh cinta lagi.
Rasa takut itu sudah ditinggalkannya jauh-jauh. Dia bebas sekarang, tidak akan ada lagi kegelapan yang mengintai dan berusaha menyakitinya. Mungkin memang cahaya terang sudah memasuki kehidupannya. Ryeowook tersenyum, membayangkan jalan indah yang mungkin akan dilaluinya bersama Yesung nanti