Dating With The Drak

750 44 12
                                    

Chapter 8

Kyuhyun terus menghisap payudaranya, memainkan lidahnya dengan penuh perhitungan, menyentuh ujung payudara Ryeowook sehingga rasa panas itu semakin membakarnya. Tangan Ryeowook yang terikat di ujung ranjang menegang, menahan dorongan untuk meremas rambut gelap Kyuhyun yang sekarang tenggelam di dadanya, tubuhnya melengkung menahan perasaan nikmat yang bertentangan dengan perlawanan kuat di dalam dirinya.

Ryeowook megap-megap, napasnya terengah-engah menahankan rasa ketika Kyuhyun mencumbunya dengan begitu intim. Lelaki itu telah melakukan sesuatu yang begitu berani, sesuatu yang tidak pernah dibayangkan Ryeowook selain dalam mimpi-mimpi erotisnya yang aneh.

Sekarang Ryeowook berbaring di ranjang bersprei sutera hitam itu, telanjang bulat di balik selimutnya, kaki dan tangannya terborgol di ujung ranjang, membuatnya tak berdaya, sementara Kyuhyun terus dan terus mencumbunya payudaranya tanpa belas kasihan, nemainkan dadanya dengan sangat ahli hingga membuat Ryeowook amat sangat terangsang, dipaksa terangsang sampai kepalanya terasa pusing.

Lama kemudian, setelah puas, Kyuhyun mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis. Tubuh Kyuhyun merona, tampak di sekujur kulitnya yang putih langsat, napasnya terengah-engah, sementara puncak payudaranya yang menjadi korban siksaan Kyuhyun benar-benar mengeras dan tegak menantang, seolah-olah meminta disentuh.

Kyuhyun menatap itu semua dan menggertakkan giginya sendiri untuk menahan gairahnya yang memuncak, membuat kejantanannya mengeras hingga terasa nyeri di balik jubah tidurnya.

Tidak. Kyuhyun mengeraskan hatinya. Belum saatnya. Akan terlalu terburu-buru kalau dia melakukannya sekarang. Lelaki itu mengamati Ryeowook yang terus mengawasinya dengan tatapan berkabut sekaligus waspada, dan meskipun tak kentara, ada ketakutan di sana, di dalam tatapan mata Ryeowook, ketakutan yang bercampur dengan ketidak berdayaan.

Lembut Kyuhyun mengulurkan tangannya dan menyadari bahwa Ryeowook langsung menegang, seperti hewan terluka yang tidak percaya kepada penolongnya. Tetapi yang dilakukan Kyuhyun hanyalah menaikkan selimut sutera hitamnya, kembali menutupi buah dadanya.

Lelaki itu melirik ke arah lilin berwarna biru yang menyala di kaki ranjang, yang tidak mampu dilirik oleh Ryeowook karena membuat perutnya bergolak oleh sesuatu yang tidak mampu dikendalikannya.

"Apakah lilin itu mempunyai arti untukmu?"

Meskipun wajahnya masih merah padam karena malu bercampur berbagai perasaan yang tak mampu diungkapkannya, Ryeowook tetap menjawab dengan lantang.

"Lilin itu hanya mengingatkanku akan perasaan mual dan ketakutan. Kalau memang tujuanmu adalah untuk menyiksaku maka selamat, kau sudah berhasil melakukannya."

Kyuhyun terdiam, dan menatap Ryeowook dengan pandangan dalam dan menusuk dari mata gelapnya yang berkabut, dialalu mengangkat bahunya,

"Kau akan menyadari apa arti lilin itu untukmu nanti, Ryeowook."

Lalu tanpa berkata-kata lagi, Kyuhyun membalikkan tubuhnya dan meninggalkan Ryeowook.

Ryeowook yang menyadari bahwa Kyuhyun akan keluar dari ruangan, membiarkannya tetap dalam kondisi terikat mulai panik.

"Apakah kau akan meninggalkanku dalam kondisi seperti ini? Tunggu dulu! Kyuhyun! Kyuhyun!" Ryeowook berteriak memanggil-manggil tetapi sepertinya lelaki itu tidak peduli dan dengan langkah tenang melangkah pergi, meninggalkan pintu itu terkunci di belakangnya dengan Ryeowook yang terikat sendirian di ranjang, bersama Lilin yang masih menyala itu, membuatnya mual.

***

"Tuan tidak boleh menahannya terborgol seperti itu, dia akan memar dan pegal setengah mati nantinya." Richard, tangan kanan Kyuhyun sekaligus pelayannya yang setia mengernyitkan keningnya ketika melihat Kyuhyun keluar dari kamar tempat Ryeowook dikurung dan menguncinya.

Dating With The Drak Vesri KyuwookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang