Chapter 6
"Apa yang kau lakukan di sini?" Ryeowook bergumam datar, kesakitan masih tercermin di matanya. Hatinya masih terluka dan berusaha menyembuhkan diri, Ryeowook tidak siap ketika harus menghadapi Yesung secara langsung seperti ini....
."Aku ingin bicara denganmu." Yesung menatap Ryeowook dalam-dalam, tampak menyesal
"Sudah kubilang aku butuh waktu berpikir, aku tidak mau bicara padamu saat ini, Yesung."
"Ryeowook." Yesung mengerang, "Kumohon berilah aku kesempatan, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu."Apakah itu sepadan? Ryeowook menatap Yesung dalam-dalam dan menyadari bahwa ketertarikannya kepada lelaki itu tidak sebesar seperti semula. Ryeowook memberi kesempatan kepada Yesung karena impiannya untuk mengalami kisah percintaan seperti di novel-novel, Dan lelaki itu datang di saat yang tepat, menawarkan malam-malam romantis dan kebaikan hati, membuat Ryeowook melayang tinggi, dan merasa mencintai.
Sekarang Ryeowook sadar, itu bukan cinta, itu adalah manifestasi dari impian untuk dicintai dan mencintai.
"Apakah kau mau memberiku kesempatan?" Yesung bertanya lagi, membuat Ryeowook lepas dari lamunannya dan menatap kembali lelaki itu, dia menghela napas panjang. Mungkin hal ini akan membuatnya lega, membuat Yesung lega.
Ryeowook menganggukkan kepalanya dan menyerah, "Baiklah Yesung."
***"Apa yang kukatakan ini mungkin akan sangat mengejutkanmu." Yesung duduk di depan Ryeowook di sofa ruang tamu itu, sejenak merasa miris karena dulu dia diperbolehkan duduk di sebelah Ryeowook, sekarang dia diperlakukan sebagai tamu.
Andr sendiri bersandar di sofa dan menatap Yesung datar, tangannya bersedekap di depan, untuk melindungi dirinya.
"Tentang apa?"
"Tentang rahasia masa lalumu."
Rahasia masa lalu? Punya urusan apa Yesung dengan rahasia masa lalunya? Lagipula rahasia masa lalu itu, kalaupun ada, kenapa Yesung bisa mengetahuinya? Sedangkan Ryeowook sendiri tidak merasa menyimpan rahasia apapun.
"Ini tentang ayahmu."
Ryeowook mulai tertarik ketika nama ayahnya disebut, dia tidak menyangka rahasia ini menyangkut ayahnya juga.Setahu Ryeowook ayahnya adalah laki-laki yang baik, ayah yang bertanggung jawab dan menyayanginya, dan ayahnya adalah profesor jenius di sebuah universitas pemerintah yang cukup terkenal.
"Apa yang kau ingat tentang ayahmu?" Yesung bertanya, menatap Ryeowook dengan tatapan mata berspekulasi.
Ryeowook sendiri melemparkan tatapan mata curiga kepada Yesung, "Kenapa kau bertanya-tanya tentang ayahku? Apa pedulimu?"
Yesung menghela napas panjang, mengernyit karena Ryeowook begitu ketus kepadanya, tetapi dia merasa pantas menerimanya, Ryeowook pantas marah kepadanya, karena dia sudah menyakiti perasaan perempuan itu. Yesung bertindak gegabah waktu itu dan dia menyesalinya setelahnya, dia benar-benar lupa kalau perasaan Ryeowook sangat halus. Lagi pula setelah menelaah sekian lama, dia merasa bisa menerima apapun kenyataan tentang Ryeowook, kalau memang Ryeowook masih mau menerimanya, Yesung akan melakukan apa saja untuk Ryeowook.Dia lalu menghela napas panjang, sebelum mengungkapkan kenyataan tentang dirinya. Rahasia besar yang disembunyikannya selama ini.
"Aku bukanlah karyawan biasa. Aku adalah agen khusus pemerintah yang ditugaskan untuk mengawasimu."
Kerutan di dahi Ryeowook semakin dalam, "Aku tidak mengerti."
"Dengar Ryeowook, aku ingin jujur kepadamu, karena itulah aku mengungkapkan semua ini, semua rahasia yang mungkin akan membuatmu kebingungan...tetapi aku harap setelah mendengarkan seluruh ceritaku, kau akan lebih memahamiku, dan kalau bisa memaafkanku..."
Semua Ryeowook mengira Yesung gila, atau lelaki itu sedang berhalusinasi, tetapi kemudian dia sadar bahwa ekspresi Yesung begitu serius. Ryeowook bahkan masih sulit menerima kebenaran kata-kata Yesung meskipun dia menyadari bahwa hal itu benar adanya.
"Coba ceritakan." Akhirnya Ryeowook memutuskan untuk mendengarkan, menelaah dulu apapun yang akan diceritakan oleh Yesung, dia akan menyimpulkan kebenarannya nanti.Yesung memajukan tubuhnya, menopangkan lengannya di lutut dan menyangga dagunya dengan rangkuman jemarinya.
"Semua berasal dari penelitian yang dilakukan oleh ayahmu. Beliau adalah profesor di bidang matematik, spesial di bidang peramalan perubahan global dengan menggunakan serangkaian perhitungan matematik atas perisriwa-peristiwa remeh dan minor yang ternyata bisa memicu terjadinya sebuah peristiwa besar."
Ryeowook mengerutkan keningnya, dia tahu bahwa ayahnya adalah seorang profesor di bidang matematika, tetapi dia tidak tahu bahwa apapun itu yang diteliti oleh ayahnya adalah hal yang sangat rumit. Bukankah matematika hanyalah menyangkut angka?
"Kau mungkin bingung ya... sebentar bagaimana aku menjelaskannya." Yesung tampak berpikir, "Hmm... kau pernah mendengar istilah 'The Butterfly Effect'?"