Chapter 20 (Arti Kesetiaan Cinta) .The End.

4.2K 112 6
                                    

"Coba cek dulu aja dok"

"Oke, nanti 1 jam lagi pengecekan ya pak, saya doakan semoga cocok golongannya" Ucap Dokter itu tersenyum

"Amin.." Ucapnya dalam hati. Lalu Pak Syarief tersenyum.

Pak Syarief lalu menuju mushola untuk shalat agar mendapat petunjuk dan ketenangan dari Allah.

Setelah wudlu, Pak syarief memasuki mushola melihat Pak Darwan dan istrinya shalat berjamaah. Pak Syarief langsung saja shalat munfarid (sendiri).

Setelah selesai shalat, berdoa, dan sebagainya. Pak Syarief menghadap belakang.

"Syarieff...."

"Em...." Ucap Pak Darwan tertunduk.

"Aku mau minta maaf atas kejadian lampau" Ucap Pak Darwan.

Lalu Pak Syarief teringat kejadian masa itu.

"Syarief, aku benar-benar mengaku salah, Aku minta maaf" Ucapnya meminta maaf sekali lagi.

Pak Syarief masih saja diam dan tertegun atas perkataan Darwan.

"Darwan..." Ucapnya sambil melihat bola mata ketulusan Darwan.

"Biarlah yang berlalu mengalir seperti air, tak perlu disesali. Itu bukan sepenuhnya salahmu. Saat itu aku tidak konsen menngendarai mobilku. Karena aku becandaan dengan istriku. Jadi kamu tidak salah Darwan"

Lalu mereka bersalaman dengan senyum yang ada di bibir mereka.

"Makasih kau tak dendam denganku Syarief.."

Diluar mushala, terdapat senyum kelegaan dari Istri Pak Darwan. Mami Illy bangga mempunyai suami yang mengakui kesalahannya. Lalu mami Prilly masuk mushala lagi untuk menemui suaminya.

"Mas, ayo kembali, jaga Prilly.." Ucap lembut Mami Illy.

"Nanti dulu ya Mii" Ucap Pak darwan sambil memegang tangan lembut istrinya.

"Syarief.. bagaimana keadaan anakmu..." Tanya Darwan.

"Dia segera membutuhkan donor jantung. Aku berdoa agar jantungku cocok dengan jantungnya"

"Eh iya, Syarief. Ini handphone anakmu.." Ucap Mami Illy sambil memberikan handphone Ali.

Pak Syarief melihat jam yang ada di tangannya. Sudah satu jam ia di mushala ini.

"Darwan aku ingin bertemu dokter yang akan mengecek golongan jantungku. Aku kembali dulu ya..." Ucap Pak Syarief.

"Aku mendoakan yang terbaik untuk anakmu Riff" Ucap Pak Darwan.

"Ya.. terimakasih.." Ucap Pak Syarief tersenyum dan berlalu meninggalkan Pak Darwan dan Istrinya di Mushola.

"Tuan, sesuai pengamatan saya. Aliando saat ini membutuhkan donor jantung yang sehat" Ucap orang itu. Rupanya ia seorang mata-mata.

Marco mengeluarkan kartu kecil tanda bukti ia ingin mendonorkan jantungnya untuk Ali pada saatnya. Dan inilah saatnya. Marco sudah mengecek golongannya, dan ternyata cocok.

Lalu ia sepakat dengan dokter pribadi Ali, agar tidak membeberkan rahasia tentang pendonoran jantungnya sampai pada waktunya. Untuk orang yang disayangi Prilly itu.

Strength In The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang