Chapter 18 (Hasil Laboraturium)

2.8K 112 4
                                    

Setelah dirawat di Rumah Sakit berhari-hari. Akhirnya Prilly pulang ke Rumahnya tersayang, yang telah lama tidak Prilly kunjungi. Karena selalu menginap dirumah Milla.

Prilly kembali sehat. Meski hari-harinya selalu bersama obat-obatan yang harus menemaninya. Hari ini Prilly dan teman SMA nya mengambil Ijazah.

"Maa, Prilly berangkat dulu yaa?.."

"Mau ambil Ijazah Prill?" Senyumnya.

"Iya dong Maa, Illy pengen cepet-cepet daftar kuliah Maa" Ucapnya dengan nada manja. Sambil mengedip-ngedipkan matanya. Seperti anak kecil meminta sesuatu.

"Iya ati-ati ya Illy, obatnya jangan lupa dimakan ya? Cepetan tuh Illy, kamu udah ditunggu Papi kamu didepan"

"Ciapp komandan" Ucap Illy, imut, dengan hormat seperti saat upacara bendera. Lalu Illy mencium pundak tangan Mama nya untuk pamit sekolah.

Tin...Tin...

"Bentar Papi sayangg" Teriak Prilly sambil berlari kecil menuju mobil Papinya.

Setelah sampai di dalam mobil, Papi Prilly langsung tancap gas menuju ke sekolahan Prilly untuk mengantar Illy. Dan langsung lanjut untuk berangkat ke kantornya.

"Prilly, nanti Papa pulangnya agak malam, karena lembur" Ucapnya disela-sela menyetir mobil.

"Iya Paa, eh iya, Mama kan hari ini juga ada jadwal arisan. Berarti Illy di rumah sendiri dong" Ucap Illy sambil mencebikkan bibirnya karena sedikit kesal.

"Nanti temen kamu, Milla, kamu ajak aja main ke rumah Lly" Senyumnya.

"Kalo Aliando aja gimana Paa?" Ucapnya mengharap persetujuan.

"Dah sampai sekolahan nih Lly. Buruan masuk sana" Potong Papi Illy.

Prilly tersenyum ke arah Papi nya. Sambil bersalaman dengan Papinya. Dan mencium pundak tangan Papinya.

***

"Duh honey mana sih kok gag kelihatan" Ucapnya sedih dan agak sedikit kesal.

Lalu Illy duduk di kursi depan kelasnya sambil mengambil handphonnya untuk menghubungi Kekasihnya, Aliando.

"Cie yang nungguin aku nih...."

Illy belum jadi menghubungi Ali via handphone. Tapi, ternyata Ali sudah tiba-tiba datang di dekatnya.

"Iiihh apaan sih.." Jawab Illy datar.

"Tadi gag ada dicariin. Sekarang di sampingnya dicuekin. Yaudah deh sayang aku pergi aja yaa?" Ucap Ali jahil sambil nyengir kuda dan mengangkat sebelah alisnya.

Lalu Ali melangkah satu langkah menjauh dari Prilly.

"1...2....3...." hitung Ali. "Pasti Sayangku teriak... hehehe" Pikirnya Jahil.

"Honeyyyyyyyyy................."

Benar saja, Illy langsung teriak memanggil Ali.

"Cieee ada yang kesel nih" Ucap Ali sambil melipat kedua tangan di depan perutnya dan menyeringai jahil.

"Apaan sihh han.." Ucap Illy dengan semburat merah di pipinya menahan ketawa.

"Ketawa, ya ketawa aja sayang.. wleee" Ucap Ali sambil menjulurkan lidahnya mengejek Illy.

Strength In The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang