Chapter 15 (Sahabat Hidup)

3.6K 131 5
                                    

From : Kapten Imutku :*

Sayangku Prilly :)

UN udah selesai jugaa :)

Untuk besok pagi, kita joging bareng yuk ;)

Aku tunggu ya Ay :*

Prilly membaca pesan dari Ali dengan senyum-senyum gag jelas.

Antara bingung dan juga senang.

Prilly bingung besok harus pakai baju apa untuk bertemu Ali. Dan tentu senang, karena bisa bertemu dengan Ali yang sudah beberapa hari ini tidak menemuinya.

Segeralah Prilly mengetikkan pesan balasan untuk Kapten Imutnya.

***

From : Angel Imutt

Siap honey :)

Aku kangen banget sama kamu :)

Tenang dalam hati Ali. Karena Prilly sudah membalas pesan sederhana darinya. Seutas kata sederhana yang sangat bermakna untuk sepasang kekasih ini, Ali dan Prilly.

***

"Prilly, pagi-pagi gini loe udah rapi aja. Mau kemana?" Milla melihat Prilly dengan segala yang dia pakai. Memakai kaos dan celana training. Tak lupa juga memakai topi merah yang menghiasi di kepalanya.

"Mau kepasar Mill. Huh loe pikir gue pake pakaian olah raga pagi-pagi gini mau kemana?"

Milla hanya nyengir kuda saat melihat tingkah Prilly yang kesal dengan pertanyaannya.

"Oh mau kepasar. Yaudah aku titip jajanan pasar nya ya.. hahaha"

Akhirnya Prilly ikutan tertawa dengan godaan Milla. Entah kenapa, hari ini Prilly memang lagi sensi.

"Sana deh buruan. Entar ekhem ekhem nungguinnya kelamaan hloo.." Milla menggoda Prilly lagi sambil berdehem ria.

"Iya Milla. Crewet amat. Kaya mama gue aja"

Prilly gemas dengan Milla yang terus-terusan menggodanya. Prilly mencubiti pipi Milla hingga merah-merah.

"Jaga rumah yang bener Maa.. hahaha" Kini gantian Prilly yang menggoda Milla.

"E eh.. hati-hati loe Prill" Meskipun kesal karena pipi mulusnya dicubiti Prilly, Milla masih saja khawatir dengan keadaan Prilly yang akhir-akhir ini drop.

Selalu terbuka untuk tempat kita mengadu dan mengeluh

Selalu menjadi penenang saat kita gundah

Mencoba tersenyum sebagai tempat kita berteduh

Selalu memaafkan saat kita salah

Itulah sahabat

Orang kedua dalam kehidupan kita setelah keluarga

Sahabat sejati akan sehati dalam satu pemikiran

Menghadapi masalah bersama meski tak sama

Dan mencoba tersenyum saat kecewa dengan kita

***

Dengan terengah-engah Prilly masih saja berlari kecil-kecilan bersama Ali mengelilingi taman kota.

Sesekali Ali memperhatikan wajah Prilly yang terlihat pucat. Ali masih positive thinking. Mungkin Prilly terlihat pucat karena kelelahan saja.

Strength In The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang