Setiap orang memiliki pemikiran berbeda-beda. Memiliki jalan cerita cinta yang berbeda.
Kebanyakan orang berpendapat, jika seseorang mencintai dua orang sekaligus. Pilihlah orang kedua yang dia cintai, karna kalau dia benar-benar mencintai orang pertama tidak mungkin dia bisa mencintai orang lain lagi.
Pendapat ini benar, tidak ada yang salah. Hanya saja, jika seperti itu terus menerus tidak akan di temukan yang namanya cinta abadi dan tulus.
Selain itu, apa pernah terpikir bahwa orang pertama yang dia tinggali akan merasakan sakit? Apa pernah sedikit saja terbesit tentang pikiran ini. Apa mereka menyadari bagaimana rasa sakit yang dia alami? Apa bisa dengan mudah saja berpaling? Ini di ambil dari sudut pandang orang pertama yang di cintai.
Jika, di ambil dari sudut pandang orang kedua. Apa dia bisa ikhlas untuk merelakan orang yang mencintainya? Apa dia bisa tegar melihat semuanya? Apa mereka tidak pernah merasakan sakit yang dia alami? Kenapa dia memberikan banyak sekali harapan padanya? Dia tahu, seharusnya dia tidak harus berharap terlalu banyak.
Sekarang, kita memikirkan dari sudut pandang orang yang mencintai. Kenapa dia bisa mencintai dua orang sekaligus? Siapa yang harus dia pilih? Apa dia tidak bisa memilih keduanya? Tentu saja, tidak bisa. Apa dia tidak bisa untuk tidak menyakiti salah satu dari mereka? Mungkin saja.
Bimbang, hatinya bimbang. Dia juga tidak tahu, bagaimana bisa persaan itu muncul bersamaan. Mungkin bisa di bilang dirinya terlalu banyak memberi harapan, terlalu bersikap manis ke orang lain. Dirinya hanya seorang manusia yang memiliki hati. Dirinya tahu bagaimana rasa sakit yang akan di rasakan salah satu dari mereka.
Jika dia memilih keduanya, hanya ada ke egoisan yang muncul di dalam dirinya. Jika dia memilih salah satu dari mereka, dia tidak mau ada hati yang di sakiti. Jika dia tidak memilih mereka, semuanya tersakiti.
Bukan hanya diri ini, tapi banyak orang.Cinta itu rumit, semakin rumit saat kita masuk lebih dalam. Cinta yang awalnya tidak bisa di sentuh, saat sudah berhasil di sentuh. Cinta ini samakin rumit, tidak tahu bagaimana arah yang akan di bawanya. Ingin rasanya dia menyerahkan semuanya ke takdir yang akan membawa jalan cintanya. Ingin, hanya saja dia sudah tidak sanggup melihat banyak orang di dekatnya merasakan kesedihan yang begitu perih.
Dia mungkin tidak percaya bahwa ini awal dari segalanya. Yang dia mau adalah tidak ada yang di sakiti dalam jalan cerita cintanya.
Bukannya, cinta itu menyakitkan. Cinta itu membingungkan. Lalu, kenapa dia tidak ingin ada yang di sakiti?
Karna air mata yang keluar karna cinta darinya, itu percuma, tidak ada artinya. Dia tidak ingin ada air mata yang keluar dari mata cantik orang-orang yang di sayangnya. Dia tidak ingin satu hati terluka. Dia tidak ingin orang yang di sayangnya merasakan sakit hati, seperti dirinya dulu.
Ada pepatah yang mengatakan : Kita manusia, akan tetap tinggal sebagai teka-teki bagi diri kita sendiri, dan jalan satu-satunya untuk menyikap rahasia tersebut adalah dengan cinta.
Bagaimana jika cintalah yang membuat hidup ini penuh dengan teka-teki? Teka-teki yang harus dirinya sendiri yang menjawab semuanya, teka-teki yang harus dia lewati tanpa bantuan dan ada pertanyaan yang begitu berbahaya yang harus dia pilih. Membingungkan.
Kita tidak akan mampu memahami tentang cinta. Apalagi jalan cerita cinta kita sendiri.
○○○○
Sudah 6 bulan lebih dari kejadian waktu itu. Gue, Lucy dan Emily saling berteman baik. Saling bertemu dan menyapa satu sama lain. Gue sering menemui Lucy atau sebaliknya. Emily juga masih beberapa kali mengantarkan makan siang untuk gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aftertaste
Teen Fiction"You don't like me again? Cool, cause I don't wake up everyday to please you." - Ricky Matthew I'll leave you with the memory and the aftertaste. Catatan sebelum membaca : Tanda baca masih berantakan dan ceritanya gak jelas:)