Tim 7 (bag 2)

515 30 1
                                    

     Ujian dinyatakan selesai karena seluruh peserta telah keluar dari ruangan. Terlihat di sekeliling akademi para murid dengan posisi berhamburan sedang menunggu pengumuman dengan hati was-was.

     Termasuk Sasuke, Sakura, dan ditambah kehadiran Naruto yang sedang asik dalam lamunan masing-masing. Ya, beberapa saat yang lalu Naruto menjadi peserta terakhir yang keluar dari ruangan itu dan lalu bergabung dengan kedua rekannya.

"Yoo Sasuke, Sakura, aku punya berita bagus!!" Seru Naruto dengan suaranya yang super cetarr membahana yang seakan ingin memecah gendang telinga kedua sahabatnya itu.

"Tidak usah terlalu heboh, Dobe." Jawab Sasuke kesal.

"Kau tidak usah sok keren begitu, Teme." Balas Naruto.

"Aku memang keren! Coba saja kau tanya setiap gadis yang ada di akademi ini."

"Aku lebih keren dari kau."

"Benarkah? Bahkan para gadis itu mengolokmu bukannya memujamu." Jawab Sasuke angkuh.

"Tentu saja."

     Sementara Sakura yang merasa kesal dengan berdebatan tidak penting itu mulai menyiapkan otot-otot lemah tangannya. Berharap dapat membungkam mulut kedua pria di hadapannya itu.

BUGHH

GEDEBUGG

PLAKK

CRINGG

TUNG TUNG

PLUNG PLUNG PLUNG *kok jadi kayak suara benda yang ngambang dikali itu ya(?)*

"Kalian berdua berisik sekali!! Diamlah atau kita bisa tertinggal pengumuman!" Bentak Sakura membungkam kedua pria yang berhasil dia runtuhkan dengan serangan lemahnya itu.

'Sial ternyata kau benar-benar tidak bisa diremehkan ya, Cherry?' Gumam Sasuke sembari menyeringai tipis.

"Ouchh Sakura sayangku cintaku kasihku.. Teganya dirimu melukai aku.." Uzumaki Naruto, sahabat idiot mereka sedang asik berkarya dengan baris demi baris puisi yang seketika numpang lewat di otak tumpulnya.

"Lumayan juga puisimu." Puji Sasuke.

"NARUTO BAKA!! JANGAN BERMIMPI KAU!!" Geram Sakura yang kembali melanjutkan aksinya menghajar habis-habisan sahabat Blonde nya itu.

"Haha bagaimana rasanya di tolak Dobe?" Ledek Sasuke refleks sembari terkikik kecil.

"Sakitnya tuh disini, Sasu-chan.." Lirih Naruto.

     Seketika Sasuke muntaber. Mau tau kenapa? Karena harga dirinya yang ia junjung setinggi pohon cemara di rumah Shisui-nii itu roboh seketika saat Naruto melontarkan suffix 'chan'.

'Anak ini cari mati.'

BUGGHHH

DUARR

PLETAK
PLETAK

     Berbagai jurus beladiri abal-abalan ala bocah Uchiha yang berumur 8 tahun itu pun sukses membuat Naruto tepar ditempat.

"BHAHAHAHA RASAKAN ITU BAKA! MAKANYA JANGAN CARI MASALAH DENGANNYA!" Sakura tertawa sadis.

"Aku masih normal, Dobe. Aku tidak akan mau menjadi uke ataupun seme, apalagi bersamamu." Jawab Sasuke dingin dan tajam setelah sahabatnya menggerakkan tubuhnya tanda ia sudah sadar dari pingsannya yang indah.

"Aku juga masih normal, Teme. Kau saja yang kegeeran." Balas Naruto sembari tertawa terbahak-bahak.

'PENGUMUMAN, BAGI SELURUH PESERTA UJIAN. MOHON DI DENGAR.' Mulai terdengar suara-suara yang memanggil jiwa mereka dari speaker disekitar mereka yang menghentikan perdebatan tidak penting itu.

'PERTAMA UNTUK TIM 7, SEKALI LAGI TIM 7. SELAMAT KALIAN DINYATAKAN LOLOS DENGAN UCHIHA SASUKE YANG MENDAPAT NILAI SEMPURNA, HARUNO SAKURA YANG MENDAPAT NILAI BAIK, DAN UZUMAKI NARUTO YANG MENDAPAT NILAI SEADANYA.'

     Sementara ketiga makhluk yang merasa namanya disebutkan itu sedang meresapi pengumuman, dan sedetik kemudian mereka tersenyum bangga.

"Itu sudah jelas."

"Ya pasti!"

"Kita tak akan terkalahkan!"

"Ayo kita cari tahu soal sensei Tim kita." Perintah Sasuke yang berlalu duluan dan lalu di susul dengan kedua sahabatnya yang tersenyum bangga dan berlenggok angkuh melalui anggota tim lainnya. Bagaimana tidak? Tim mereka mendapat total nilai terbaik! Suatu hal yang sangat mustahil bukan?

-oOo-

"Halo semuanya, aku Hatake Kakashi, ketua tim 7."

"Halo sensei, namaku Haruno Sakura. Apa yang ku inginkan adalah menjadi Kunoichi yang kuat seperti Tsunade-sama!"

"Aku aku! Namaku Uzumaki Naruto! Apa yang kusuka hanyalah ramen dan apa yang aku inginkan adalah menjadi hokage!"

"Namaku Uchiha Sasuke. Yang kuinginkan hanyalah balas dendam dan membunuh seseorang."

"Yoshh baiklah mulai hari ini aku akan membimbing kalian! Dimohon kerjasama nya."

-------------------------------------------

     Waktu demi waktu telah kami lewati dalam suka dan duka sebagai tim 7. Perbedaan kontras dari bakat serta sifat kami tidak membuat kami menghindari sebuah kerja sama. Hal yang diajarkan Kakashi-sensei waktu pertemuan pertama kami.
     Berbagai jenis misi yang mempertaruhkan nyawa telah kami lalui bersama. Kami telah memahami masing-masing dari kami walaupun jarang mengucap sepatah kata. Namun yang pasti, jika salah satu dari kami menderita, maka diri kami.. Ikut terluka.
     Benang merah kasat mata yang mengikat kami dalam suatu bentuk persahabatan serta menghubungkan hati nurani kami dalam segala perasaan membuktikan bahwa apapun yang terjadi persahabatan kami akan selalu kekal. Tidak perduli usaha saling membunuh yang mungkin akan terjadi di masa depan.

'Karena dimanapun kau dan kapanpun itu, tidak perduli menjadi seperti apa dirimu, atau seacuh apapun aku kepadamu, bahkan saat aku berusaha membunuhmu, percayalah kau tetaplah sahabatku, dan kita adalah tim 7 dari Konoha!'

-Uchiha Sasuke

-oOo-
Gomen Minna, part yang ini sedikit pendek, karena saya lagi mager hehehe.
Ditunggu vote dan review nya, Minna-san!💞

The Pain of Sadness (Sasusaku)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt