The pain of sadness
.
.
.Sudah berhari-hari Sasuke berkelana dalam hutan tanpa teman-temannya di tim Taka.
Ia malah merasa nyaman sendirian, daripada berkumpul bersama makhluk-makhluk berisik yang cukup menyebalkan itu.
Seketika, otaknya memutar kilas balik masa-masa indahnya saat berada di Konoha. Di mana ia bahagia mendengar canda tawa teman-temannya.
Ia rindu.
Tapi tak bisa kembali.
Setidaknya bukan sekarang.
Mungkin suatu saat nanti?
.
.Tiba-tiba ia merasa melihat sekelebat bayangan hitam. Yang baru saja melintas cepat melewatinya. Karna penasaran, ia pun mengikutinya.
Langkah isengnya itu membawanya ke sebuah hamparan rumput yang cukup luas yang di tengah-tengahnya terdapat sebuah bangunan yang sudah cukup tua. Dan anehnya, pada bangunan tersebut ada lambang Uchiha nya!
Rasa penasaran pria raven itu pun semakin menjadi-jadi. Pasalnya, ia sama sekali tidak pernah mengetahui bahwa ada gedung milik Uchiha yang berada di tengah hutan, dan jauh dari desa Konoha.
Sambil memandang waspada ke segala arah. Sasuke pun memutuskan untuk mendekati gedung itu.
Baru saja dirinya tiba di depan pintu masuk gedung yang telah rusak itu. Sebuah suara yang tak asing berbicara kepadanya.
"Akhirnya kau menemukan tempat ini." Seringai seseorang yang ada di dalam.
"Tempat apa ini?" Jawab Sasuke tanpa basa-basi.
"Kau sangat ingin tahu?"
"Apa yang kau lakukan di sini?" Sinis Sasuke.
"Aku? Aku berada di sini sepanjang waktu, Otouto." Sahutnya santai.
"Ah sepertinya ini saat yang tepat untuk aku membunuhmu." Seringai Sasuke.
"Coba saja."
Pertarungan sengit terjadi di antara dua orang Uchiha terakhir itu. Pertarungan berdarah antar Uchiha yang tak dapat dihindari. Tak ada satupun pihak yang ingin mengalah.
Tanpa Sasuke ketahui, hati Itachi menahan pilu. Ia tetap harus bersandiwara sampai ajal menjemputnya dan memenuhi misi terakhirnya sebagai seorang kakak.
Sasuke tak sadar, bahwa kakaknya tidak benar-benar mengeluarkan kekuatannya. Sulung Uchiha itu hanya banyak bicara dan menggertak saja. Tidak benar-benar menyerangnya.
Pria bernama Uchiha Sasuke itu terlalu dibutakan oleh dendam. Sehingga ia merasa sangat hebat karna kakaknya tak banyak membuat gerakan perlawanan, selain menghindar.
Hoi Sasuke.
Kau meremehkan kakakmu.
Kakak yang sangat menyayangimu.
.
."Sakura...."
"..."
"Sakuuu.."
"..."
"JIDAT LEBAR!! MENGAPA KAU MENGABAIKANKU?!"
"Diam pig, aku sedang tidak mood."
"Uh, kenapa tidak kau ceritakan saja padaku?"
"Ntahlah, aku bingung harus mulai bercerita dari mana."

BINABASA MO ANG
The Pain of Sadness (Sasusaku)
Fanfiction"Seharusnya dari awal aku sadar diri, bahwa cintamu takkan pernah untukku. Namun biarkanlah aku tetap berfantasi seolah kau milikku, setidaknya hal itulah satu-satunya cahaya kebahagiaanku." -Haruno Sakura (Sasusaku)