Rencana or

17.3K 287 6
                                    

"Apa ma?? Pokoknya Ifea nggak mau di jodohin, Ifea kan masih muda ma, pasti!! Lagipula Ifea juga bisa nyari cowok sendiri mau, pa!!" rajukku pada mama dan papa ku.

"tidak bisa sayang!! Papa sama mama udah membuat perjanjian untuk menjodohkan kamu dari kecil. Dan papa sangat berharap kamu mau nurutin permintaan papa kali ini, lagipula papa kan belum pernah minta sesuatu sama kamu?!" balas papa di sela sela makan nasi goreng nya.

'isssh.. Kalo papa udah buka suara mana bisa aku membantahnya?? Ahh sial' rutuk ku dalam hati.

"iya Ifea, lagipula anak teman papa sama mama cakep kok, pasti kamu gak bakal nyesel deh" ujar mama yg meyakinkan ku.

"Ahhh terserah lah, lagian kalaupun aku bersikukuh buat nolak, papa sama mama juga masih tetap maksa buat aku nerima,!!!" ujar ku frustrasi.

"nah gitu dong dari tadi" jawab mama dan papa bersamaan.

Ah kenapa bisa begini sih?? Kenapa harus dijodohkan segala sih ahhh???.
Pikiran ku tak karuan saat ini. Lagian kan aku juga masih kuliah, dan baru semester 4, umur juga masih 20 tahun bulan depan. Ohhh Tuhan aku harus bagaimana???

Aku merebahkan tubuhku di kasur empuk kesayangan ku. Tak lama aku pun tertidur. (haha... Biasa kalo udah kena bius pulau kapuk) ✌✌

Pov RIO

"ahhh bunda sama ayah pasti bercanda? Rio kan masih muda bun, yah!! Pokoknya Rio nggak mau ih di jodohin sama anak teman ayah sama bunda." ujarku jengkel.

"nggak bisa Rio!! Kami udah merencanakan ini semua dari kalian masih kecil!" jawab ayah tenang.

"kenapa harus Rio sih!! Kenapa enggak teteh Ria aja??" jawab ku malas.

"aduh kamu ini gimana sih Ri?? Kan tetehmu itu cewek lah terus anak teman kami juga cewek, jadi ya nggak mungkin kami nikahkan." jawab ayah dengan senyum menyeringai.

"jika sudah begini apa aku masih bisa mengelak??" jawab ku frustrasi.

.
.
.
.
Pagi ini aku ada kelas pagi, jadi aku sudah bersiap menuju kampus menggunakan mobil ferrari warna biru ku.
Aku melaju dengan kecepatan sedang. Setelah aku memasuki area parkir khusus untuk para keluarga DARMA ADITAMA, yaps karena universitas ini salah satu cabang dari DARMA ADITAMA COMPANY. para gadis yang melihat ku langsung histeris tak jelas.

'ahhh kak Zio ganteng banget'

'ya Tuhan aku mau pingsan liat wajah nya yang sangat sangat tampan'

'etttdah buset tu orang apa pangeran yg ada di tipi tipi yg sering di tonton adek gua, cakep bener'

Itu beberapa pujian yang selalu mampir di kupingku, tak ingin membuang buang waktu aku langsung menuju kelas yang ternyata dosen nya belum datang.

"uhh syukurlah pak Dodi belum mengenal masuk" gumanku lirih.

Setelah 5 menit pak Dodi pun masuk.

.
.
.
.
Setelah mata pelajaran tadi akupun langsung menuju ruang ganti, ya aku ganti baju untuk bermain basket bersama teman teman ku, setelah mendapatkan sms dari RIZA.
setelah ganti aku langsung menuju lapangan basket yang sudah ramai dengan para mahasiswi yang ingin melihat aku dkk bermain.

"heyyy Zio lama banget sih??" protes Niko salah satu teman ku.

"eh. Sorry Sorry tadi gua lagi di toilet" jawab ku merasa tak enak pada teman teman ku.

"ya udahlah ayo main" ajak riza yang kami respon dengan anggukan.
.
.
.
.
"bunda Rio pulang nih" teriak ku di ambang pintu masuk.

Bunda yg melihat ku hanya geleng geleng kepala. "isshhh.. Kamu ini kebiasaan ya teriak teriak , bunda belum budek tau" cecar bunda ku yg ku tanggapi dengan kekehan, lalu akun mencium punggung tangan bunda.

Ayah yg baru keluar dari kamar pun menghampiri ku, tanpa ba-bi-bu aku langsung mencium punggung tangannya seperti yang ku lakukan pada bunda tadi.

"Rio duduk dulu sini, ada yg ingin kami sampai kan" titah bunda menyuruh ku untuk duduk di samping nya.

"mau ngomong apa yah, bun??" tanyaku penasaran.

"nanti malam kita akan makan malam di rumah calon istri mu. Jadi istirahat lh. Dan bersiaplah untuk nanti malam." jawab ayah tegas.

"hmmmm" aku hanya berguman tak jelas lalu bergegas ke kamar untuk istirahat.

The Best Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang