NINDYA ANANDITA BRAMANTYA

9.9K 244 3
                                    

Pov Rio

"loh teteh ngapain di sini??" tanyaku pada teh Ria yang sedang menidurkan anak kecil di sebelah nya

Aku merebahkan tubuh istriku di sebelah anak kecil itu

"sttt jangan brisik, nanti Nindy kebangun,, oh jadi ini istri mu??"

"siapa anak kecil ini teh? Em iya ini istri Rio teh, makanya teteh sih pakek acara nggak dateng segala di pernikahan ku, ya jadi teteh nggak tau deh siapa istri ku" jawab ku dengan muka kusut.

"hehe maaf Rio,, ini tu keponakan istri mu yh jadi otomatis keponakan kamu juga?!!" jawab teh Ria nyengir

Saat aku ingin bicara tiba tiba Ifea sadar dari pingsan nya

"a' Andi sama teh Airin mana bang??" tanya nya pada ku dengan suara lemah.

Aku langsung memeluk nya, dia menenggelamkan wajah nya di dada ku.

"yang tabah Fea,, kamu jangan nangis, bang Andi sama teh Airin udah tenang di surga sana" jawab ku mengelus pundak nya

"kenapa harus secepat ini, mereka ninggalin kita semua hiks hiks" jawab nya terisak

"itu sudah takdir nya fea... Jangan kau tangisi..." jawab ku sambil melepaskan pelukan ku lalu mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

"mom,,, momy di mana??" tanya gadis kecil yang ada di sebelah Ifea. Ifea terkejut saat melihat ada orang lain di kamarnya.

"dedek,,, kamu di sini sayang??" tanya Ifea lalu memeluk Nindy
.
.
.
.
Author pov

Setelah pemakaman usai,, keluarga DARMA ADITAMA dan keluarga BRAMANTYA berkumpul di ruang keluarga BRAMANTYA

"jadi begini nak,, kami ingin kamu sama Ifea menjadi ayah dan bunda angkat untuk Nindy..!" suara Bram lirih pada Rio dan Ifea.

"benar yang di katakan papa mu itu nak,,, lagipula yang dekat dengan Nindy hanya kamu" timpal Ifi yang menatap Ifea

Ifea bingung akan menjawab apa
"Ifea nurut sama bang Rio aja ma" jawab Ifea menatap Rio

"jadi bagaimana Rio apa kamu mau mengasuhnya,??" tanya Darma pada anak nya itu

"iya Rio, apa kamu tak kasihan melihat Nindy yang masih kecil, tapi sudah kehilangan orang tuanya??" timpal bunda

"ya aku akan mengasuhnya," jawab Rio tegas dan yang ada di dalam ruangan ini pun tersenyum lega mendengar nya
.
.
.
Sudah 7 hari Rio dan Ifea menginap di rumah mama dan papa, dan mereka memutuskan untuk kembali ke rumah.

"pa ma Rio Ifea sama Nindy pulang dulu ya, nanti kapan kapan kalo ada waktu pasti kami akan berkunjung" pamit Rio yang sedang menggendong Nindy yang masih tertidur

"iya hati hati nak jaga keselamatan dalam berkendara" pesan papa dan mama

Rio dan Ifea pun menyalami punggung tangan orang tuanya itu

Mereka langsung menuju ke dalam mobil, dan sudah melesat meninggal Kan kediaman keluarga BRAMANTYA.

Pov Ifea

"ah akhirnya sampai juga!!" aku langsung keluar sambil menenteng jas bang Rio. Sedangkan bang Rio menggendong Nindy yg sedang memainkan rambut nya. Aku tersenyum melihatnya.

"Nindy sayang ,rambut ayahnya kok di gituin sih?" tanyaku pada Nindy yang masih asik memainkan rambut ayahnya itu.

"abis Nindy suka sama rambut ayah bun" jawab nya dengan suara menggemaskan.

"Nindy mau tidur nggak nak?" tanya bang Rio

"nggak lah yah, tadi kan Nindy udah tidur," jawab nya saat sudah terbaring di sofa ruang keluarga sedangkan paha ku menjadi bantal nya

Aku mengusap rambutnya dengan lembut.

Tak lama bang Rio mendapatkan telepon dari...

"siapa bang?" tanya ku padanya

"dari Yura" jawab nya pelan

Aku hanya tersenyum simpul
"ohhh.... "

"ya sudah aku akan mengangkat nya dulu" bang Rio pergi ke ruang kerja nya

Ku lihat gadis kecil ku itu tertidur

"ahhh katanya sudah tak ingin tidur. Tapi lihatlah dia sudah sampai ke alam mimpinya" akun tersenyum melihatnya

The Best Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang