Beberapa jam sebelumnya...
Rumput yang bergoyang, serta bisik angin bertiup, melebur menjadi satu dalam setiap gerak mereka. Keempat sosok itu, Rex dan timnya merayap bak pemangsa antara rerumputan malam. Mengendap-endap, mendekati Airship Batavia yang terlabuh ditengah hamparan plains. Mereka menunggu momentum untuk melewati para prajurit yang tengah berjaga disekitar.
Rex memberikan isyarat berhenti dengan mengepalkan tangan. Jarak dengan airship kini hanya sekian meter.
*...tab tab
Terdengar suara langkah kaki. Seorang prajurit berjalan mendekat. Dengan tenang mereka menyiapkan ancang-ancang untuk antisipasi sembari menyembunyikan diri di balik rerumputan.
*Tab tab
Namun, tiba-tiba saja...
"Hei bagaimana situasi di sana?!" teriak salah seorang prajurit di kejauhan.
"Ah..., Aman!!" balasnya sembari jalan berbalik arah. Prajurit itu pun pergi menjauh.
'Sekarang!'
*Dash!!
Dengan cepat keempatnya berlari melewati para prajurit yang tengah lengah. Tanpa menarik perhatian, mereka segera menyelundup kedalam airship. Mereka segera berlari dan bersembunyi di suatu ruangan yang cukup gelap. Dengan penuh waspada, Ank memeriksa situasi di luar pintu.
"...........," intipnya dalam diam sembari memperhatikan lorong. Ia pelankan nafas, ia tajamkan telinga, perlahan- lahan ia rapatkan pintu itu.
"Kita aman untuk sementara waktu...," ujar Ank seusai menutup pintu.
"Setelah ini apa?" lanjutnya pada Rex.
"............," Rex memperhatikan situasi di luar airship melalui lubang udara.
"nampaknya para prajurit Batavia masih melakukan penyisiran. Bahkan di waktu selarut ini," Rex tengah menganalisa situasi kini.
"Semoga mereka baik-baik saja," Nile yang memikirkan Dann dan Gust.
"Semoga," harap Rex untuk kedua anaknya itu.
*...Tab tab
"Ada yang datang," Ank mendengar beberapa langkah kaki mendekat. Dengan sigap, Ank dan yang lainnya menyembunyikan diri.
*...tab-tab!!
Dari arah berlawanan pun terdengar langkah kaki berlari dengan tergesah-gesah. Terdengar bincang-bincang antar prajurit di muka pintu.
"Ada apa?" tanya salah seorang prajurit.
"Kita diperintahkan untuk segera berkumpul di bawah, ini perintah kapten sendiri!" jawab seorang prajurit yang tergesah-gesah di arah berlawanan.
"Benarkah? Apakah Putri Alice dan kedua pelarian itu berhasil di temukan?" balas prajurit lainnya.
"Entahlah, itu belum dipastikan. Namun dari yang ku dengar, sepertinya salah seorang tim pencari berhasil menemukan sesuatu."
"Ah ini kabar bagus! Tunggu apa lagi ayo!"
"He-hey tunggu..."
"Ada apa bukankah kita harus..."
"Tidak kah kau menciumnya... Bau busuk ini... Ughh!" seorang prajurit mencium bau menyengat entah dari mana.
"Kurasa dari balik pintu ini. Bau busuk apa ini?" tunjuk seorang dari mereka ke pintu dimana Rex dan yang lainnya bersembunyi.
*Cklek
Tangan seorang prajurit berusaha membuka pintu."semua bersiap...," perintah Rex dengan berbisik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Revenant
FantasyDann Razor, kehilangan kedua orang tuanya ketika berumur 7 tahun, karna amukan Gungnir sang raja naga di kota kelahirannya Backwoods. Dia satu-satunya penduduk yang selamat dari kota itu. Setelah Tragedi tersebut ia di temukan oleh ketua pasukan eli...