part 7

2.3K 140 17
                                        

Naina membuka tirai kamar dan membiarkan matahari masuk ke kamarnya pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naina membuka tirai kamar dan membiarkan matahari masuk ke kamarnya pagi ini. Dia menatap kesibukan orang-orang di pagi hari dari kamarnya.

"Nanti malam aku ada tugas membetulkan mobil properti yang sedang shooting film di pasar malam. kau mau ikut?" tanya Veer keluar dari kamar mandi. Naina mengangguk dan segera turun menyiapkan sarapan.

Veer menyusul turun dan melihat istrinya tengah sibuk di dapur. Dia memandangnya dengan tersenyum nakal.

Tangan Veer tiba-tiba saja melingkar di pinggang Naina yang terkejut karena sedang mengaduk sayur.

"Hentikan Veer!"

"Kali ini tidak." Bisik Veer menempel di telinga Naina.

"Semalam kau menolakku. Jadi lepaskan." Tolak Naina. Tapi Veer terus mencumbunya dan meniupkan udara lembut di telinga Naina.

"Lepaskan. Nanti sayurnya tumpah."

"Hatiku sudah tumpah ruah Naina, menahan segala rasa di hati dan pikiranku padamu."

"Lepaskan Veer.. veer.." Naina terus berontak.

"Veer..Veer!" teriak Naina membuyarkan lamunan Veer yang masih menghayal di pintu dapur.

"Kau baik-baik saja?" tanya Naina. Dia mengangguk gelagapan dan menarik nafas dalam-dalam. Naina langsung mengangkat sayur ke meja dan menuangkannya untuk suaminya. Veer tertawa sendiri sambil duduk dan menikmati sarapannya.

Tak biasanya siang itu juga Naina pergi ke salon. Dia merubah sedikit tampilan rambutnya. Dia buat lurus jatuh. Dan melakukan perawatan tubuh. Dia membeli pakaian casual tapi feminim untuk nanti malam menami Veer ke pasar malam. Tak lupa membelikan kaos oblong juga, karena Veer sangat senang dengan kaos santai untuk di bengkel.

"Sudah siap?" veer masuk ke rumah. Naina mengangguk dan tersenyum.

"Wow.." Veer mengacungkan jempolnya. Kali ini Naina tampak cantik dengan kaos panjang dan tak lupa tetap memakai mangal sutra dan sindoor di keningnya.

Mereka keluar dan teman-teman Veer sudah menunggu. Ya, teman-teman Veer juga karyawan di bengkelnya, seperti Vikash dan lainnya. Kali ini teman perempuan, yang merupakan tetangga Veer juga ikut. Mereka pergi dengan mobil sewaan menuju pasar malam yang sedang jadi lokasi shooting film.

****

Veer dan Vikash menuju lokasi shooting dan tampak bicara dengan kru. Mereka memperbaiki mobil properti shooting yang rusak. Sedang Naina dan para gadis berkeliling sambil menunggu para pria selesai membetulkan mobil.

Sirish yang sedang sibuk di tendanya melihat selintas bayangan Naina yang lewat tendanya. Dia segera keluar, dan benar saja itu Naina. Naina berjalan sendiri karena teman-temannya sibuk mencari artis untuk dimintai tandatangan dan foto bersama.

"Cinta akan selalu mempertemukan belahan hatinya." Ujar Sirish meraih tangan Naina yang sedang memandang kincir besar. Naina terkejut dan menoleh ke arah pria yang tengah merayunya.

Bukan suami IdamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang