Bagian 6

805 69 2
                                    

Irene pov.

Sebentar apa ini? Cincin? Kenapa ada sebuah cincin padaku? Apakah ini milik si penyelamat itu? J? Siapa sebenarnya Dia?.

Ah sudahlah sebaiknya Aku tidur saja. Aku tertidur hingga Aku merasa ada seseorang yang ada di sampingku.

Aku membuka mata, Naeun dan Hayoung ada di sana. Aku duduk di tempat tidur.

"Maaf kami mengganggu tidurmu. Kami akan keluar sekarang" kata Naeun

"Ah gwencana, kalian tetap disini saja. Aku ingin mengatakan seauatu pada kalian" kataku

"Apakah itu rahasia?" Tanya Hayoung

"Bukan, hanya sebuah peristiwa" kataku

"Aku hanya takut, bagaimana jika pelaku pengirim surat kemarin adalah orang yang hampir menabrakku tadi pagi" kataku

"B-bagaimana kau berfikir seperti itu?" Kata Naeun. Bukankah dia sedikit mencurigakan. Dia selalu menjawab pertanyaanku dengan gugup. Ah sudahlah Aku tak ingin menuduh tanpa bukti.

"Iya, bagaimana Kau berfikir seperti itu?" Tanya Hayoung

"Hanya saja firasatku mengatakan bahwa itu bukanlah murni kecelakaan" kataku

"Mungkin itu hanya perasaanmu" kata Hayoung

"Mungkin saja seperti itu" kataku

Sebenarnya apa yang terjadi pada Naeun? Kenapa dia bertingakah aneh? Bahkan dia biasanya tidak suka membawa ponsel tetapi sekarang tatapannya tak lepas dari ponselnya. Apakah dia menyembunyikan sesuatu dariku? Kenapa sangat mencurigakan.

"Irene neo gwencana? Kenapa kau melamun? Apakah kau memikirkan apa yang terjadi padamu tadi pagi?" Tanya Hayoung

"A-aniyo, hanya sedikit pusing" kataku

"Ah ya kau sedang apa Naeun?" Kataku

"Ah. Itu..itu Aku sedang mengirim pesan pada Eommaku" katanya

"Ohh.. aku mengerti" kataku

Kenapa jawabannya sedikit mencurigakan? Ah sudahlah Aku tak peduli. Aku memilih diam, kamarku menjadi hening seketika. Diantara Kami tak ada satupun yang ingin membuka percakapan. Kami sama - sam sibuk dengan pikiran masing - masing.

In Heaven (Hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang