Bagian 11

708 60 1
                                    

Keringat Irene keluar dengan deras, Ia bahkan tak tau jika Ia sudah menangis dengan kencang.

"Sebenarnya membunuhmu sangat mudah" kata orang tersebut sambil menggesekkan pisau pada Irene

"Eomma A-ku takut" kata Irene lirih

"Wuuu, kasian" kata orang tersebut kemudian tertawa

"Noona hentikan!" Teriak seseorang di belakangnya kemudian menarik pisau tersebut

"Yak!" Teriak orang yang di panggil Noona tersebut

Irene membelalakkan matanya, Ia mengenali orang yang membantunya sekarang, Ia adalah orang yang selalu membantunya. Ia adalah pemilik cincin "J" tersebut.

Mereka berdua berkelahi dan akhirnya si penyelamat tersebut menang. Jika penyelamat itu menanggilanya Noona berarti Ia yeoja? Batin Irene.

"Kau tak apa?" Kata orang tersebut

"Gwencana, Gumopseumida" kata Irene

"Ini milikmu" kata Irene kemudian memberikan cincin tersebut

"Aku tau kau orang yang selalu menyelamatkan Aku, Aku tak tau siapa kau tapi Aku benar - benar berterima kasih padamu. Apapun alasannya kau selalu menyelamatkanku" kata Irene panjang

"Hm" jawab orang tersebut

"Aku penasaran siapa kau" kata Irene kemudian berniat membuka masker orang tersebut

Orang tersebut langsung menepis tangan Irene. Orang tersebut langsung pergi meninggalkan Irene yang masih mematung.

Irene menyadari bahwa Ia sudah sampai di depan rumahnya. Ia langsung berlari masuk ke dalam rumahnya.

Irene terbayang kejadian tadi, Ia benar - benar dalam keadaan yang sangat bahaya. Irene mulai meneteskan air matanya, Ia benar - benar ketakutan. Irene menangis hingga Ia tertidur.

***

S

inar matahari mulai memasuki kamar Irene. Irene terbangun kemudian berjalan menuju kamar mandi. Setalah itu Ia langsung menyiapkan barang - barang.

Irene turun dan berjalan menuju ruang makan. Irene mulai sekarang tak ingin pulang ataupun berangkat sendiri.

"Appa, Eomma. Bolehkan Aku menggunakan supir lagi?" Kata Irene

"Eoh tentu saja" kata Appanya

"Tumben kau mau, biasanya kau selalu menolaknya. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" kata Eommanya

In Heaven (Hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang