Bagian 16 -End

1.5K 107 9
                                    

Semuanya sudah bersiap dengan perlengkapan mereka, mereka sudah menyiapkan beberapa mobil dan sudah menyiapkan strategi.

Sehun menatap pistol yang dipegangnya, Ia sudah memantapkan diri. Apapun yang akan terjadi Ia siap dan bahkan Ia siap menerima kenyataan tentang pelaku di balik semua ini.

Mobil yang mereka tumpangi sudah siap dan mulai berjalan menuju lokasi. Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai, semuanya mempersiapkan diri terlebih dahulu dan baru memutuskan untuk pergi.

Mereka semua mengulang strategi dan mengingat tugas masing - masing. Naeun dan Suzy harus menjaga mobil dan siap menghubungi polisi saat salah satu dari mereka memberi sinyal.

"Kalian harus siap apapun yang terjadi" kata Kris

"Jangan lupa, keselamatan kalian yang utama" sambung Kris

"Jika terjadi sesuatu pada kalian atau kalian di kepung oleh musuh kalian harus segera memberi sinyal" kata Kai

"Mari berpencar" kata Kai

Semuanya berpisah, mereka harus menelusuri jalur mereka dan harus dengan penuh hati - hati.

Sementara di sis lain Irene baru saja terbangun karena seseorang menyiramnya dengan air begitu pula seseorang yang berada di sampingnya.

"Yak! Bangun pemalas!" Teriak orang tersebut

"Apa maumu ha?!" Teriak Irene

"Aku tak tau kau akan berbuat sejauh ini" kata seseorang di samping Irene

"Kukira kau orang baik" tambahnya

"Tutup mulutmu!" Teriak orang tersebut kemudian menampar orang yang berada di samping Irene

Sehun mulai berjalan menelusuri gedung ini, Ia masih ingat tempat ini. Dulu Ia sering berkunjung ke sini, Ia selalu ke sini saat tempat ini masih hidup dan menjadi sebuah perusahaan.

Sementara Chanyeol merasa sangat gelisah, Ia takut Irene kenapa - napa ataupun Ia takut jika kenyataannya Hyorin lah pelaku di balik ini. Hatinya menyuruhnya untuk tak percaya namun logika memaksanya percaya.

Kris dan Kai, mereka sengaja bertemu karena Kai memberi sinyal bahwa Ia akan di serang, Naeun yang mendapat sinyal langsung menghubungi polisi.

Kembali ke Irene, Ia menatap orang di sampingnya kemudian menatap orang di depannya.

"Kau memang tak punya hati" kata Irene

"Lihatlah, persahabatan baru akan terlahir karena ini" kata orang tersebut kemudian tertawa

"Dan...Terima kasih atas pujiannya Irene" kata Orang tersebut kemudian pergi ke luar

In Heaven (Hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang