Bagian 5

873 75 3
                                    

Irene pov.

Chanyeol Oppa akhirnya datang, Aku dan dia bergegas memasuki mobil dan pulang.

Seoul tampak sangat ramai hari ini, mungkin karena weekend, Aku dan Chanyeol Oppa memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Kami memutuskan ke kedai ddobokki.

"Oppa ada yang ingin Aku tanyakan padamu" kataku.

Yah Aku harus bertanya tentang Hyorin, Aku masih penasaran dengan hubungan Chanyeol Oppa dengan Hyorin

"Oppa sebenarnya apa..." kataku terpotong oleh pelayan kedai yang mengantar makanan

"Selamat menikmati" katanya

"Apa yang ingin kau tanyakan Irene?" Kata Chanyeol Oppa

"Tak apa, tak penting" kataku

Selesai makan Kita memutuskan untuk pulang karena kami sedang malas untuk berjalan - jalan.

"Gumawo Oppa, kau ingin mampir?" Kataku saat keluar mobil

"Aniyo, ada yang harus aku lakukan" katanya

"Baiklah, berhati - hatilah" kataku

Aku memasuki kamar, huftt.. siapa sebenarnya pengirim surat tersebut, bagaimana dia bisa mengetahui masalaluku? Apakah dia bagian dari masalaluku? Tapi bukankah Aku tak memiliki musuh satupun kecuali Hyorin. Dia sering jahat padaku, tetapi Aku belum yakin kalau Hyorin yang melakukannya, mana mungkin dia mengetahui masalaluku, disekolahku tak ada yang mengetahui masalaluku kecuali Kai!. Tetapi Aku tak pernah melakukan kesalahan pada Kai.

"Kau hanya gadis yang terlaru beruntung, kau harus merasakan penderitaan. Aku akan membuatmu menderita seperti apa yang sudah terjadi padaku"

Kata - kata itu, kata kata itu masih tergambar jelas di ingatanku. Aku takut, sangat takut. Aku menangis, semuanya terasa berat.

Terkadang Aku lelah hadapi semua ini, semuanya membingungkan, apakah ini akan berakhir? Gumamku dalam hati

Aku terlelap bersama malam yang sangat dingin ini. Bersama ribuan kesedihan yang tak kuketahui kapan akan berakhir.

Sang raja mulai menampakkan diri, aku memutuskan untuk berlari. Huh.. pagi yang indah. Aku mulai berjalan tiba - tiba saat Aku akan menyebrang ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang.

"Aaaa..." teriakku

Author pov.

Saat Irene akan menyebrang tiba - tiba ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang ke arah Irene.

"Aaa..." teriak Irene

"Andwae!" Teriak seorang namja yang selama ini mengawasi Irene, menjaga Irene.

In Heaven (Hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang