[PART 4] Unbelievable

2.5K 210 3
                                    


PERFECT WIFE
2015 >AISHAQILA POV

Aku mengutuki diriku sendiri.
Bodoh.
Seharusnya aku saat ini sedang memeluk bidadari kecilku yang cantik dan wangi. Ameera Mikhayla Shahriar. Delapan bulan yang lalu, dia menyempurnakan hidupku yang kacau dengan kesempurnaannya. Tapi karena keresahanku yang menyiksa, aku menemui anggota Four D'Wired. Keempat "Devil" dunia maya, terdiri dari aku dan tiga sahabatku, empat peretas terbaik sepanjang eksistensi dunia maya Indonesia.
Aku memejamkan mata, sakit ini bukan karena tubuhku yang dibanting semena-mena oleh lelaki itu di ranjang hotel yang kami masuki barusan.
Sikapnya! Mana sikapnya yang lembut dan gentleman itu?
"Azzael....", iris hitamnya mengunciku dan bibirnya berbisik dingin.
"Meet me....Arok."
Aku mencengkeram tepi ranjang tanpa sadar.
Ya Tuhan!
Diantara lelaki di seluruh dunia, di seluruh Indonesia!
Kenapa Facebook mempertemukan aku dengan Arok?
Arok?
Aku mendesah dan memegangi kepalaku yang berdenyut menyakitkan.
Nefertari.
Dia yang memberiku ide, mencari jodoh lewat Facebook. Hal konyol terakhir yang bisa kulakukan. Yah, aku hanya iseng saja menurutinya. Benar-benar iseng saat menuliskan syair Rumi dan Gibran di wall Facebook dan terlihat seseorang menanggapinya.
Pria manis.
Seorang guru SMP lulusan jurusan pendidikan Bahasa Indonesia.
"Aisha, nama yang bagus.....seperti nama istri nabi", pujinya di kolom chat. "Aku juga menyukai tulisan Gibran dan Rumi, kau tertarik membahasnya bersamaku?."
Mulanya aku hanya iseng saja menanggapinya.
Sebulan kemudian kami Kopdar di sebuah cafe.
Aku tahu, dia lelaki itu. Aku kenal sorot matanya dan saat dia mengatakan dia menyukaiku, aku tertawa dan setengah bercanda memintanya menemui kedua orang tuaku untuk melamarku jika dia serius dengan perkataannya.
Kupikir, dia akan membutuhkan waktu yang lama untuk melaksanakan permintaanku, tapi satu minggu kemudian dia membawa keluarganya untuk melamarku dan empat bulan kemudian kami menikah, karena Facebook.
Menjalani rumah tangga yang biasa saja, di rumah yang sederhana dan mungil, tapi penuh tawa dan bahagia. Dia humoris.
Jangan remehkan guru SMP, apalagi dia cerdas dan sudah bersertifikasi. Rumah dan mobil kami punya, bahkan kami bisa mengembangkan beberapa usaha mandiri dan menabung beberapa bidang tanah untuk tabungan pendidikan putri kami hanya di tahun kedua pernikahan kami.
Keluarga biasa saja yang bahagia. Dia guru, akupun guru, guru memasak di sebuah SMK. Ibu guru Tata Boga. Pasangan yang serasi, bukan?
---
Ragnarok. Arok.
Musuh bebuyutanku di Wired World, agen pemerintah. Yang sering kucuri datanya dan kukacaukan pekerjaannya.
Aku hanya iseng saja mengerjainya, tidak ada maksud lebih. Hanya pamer kekuatan dan kecepatan teknikku saja.
"Kupikir, kau bapak-bapak botak berumur empat puluh tahun yang gendut dan berlemak....Arok."
Lelaki itu terkekeh pelan, tapi sorot matanya tidak tertawa.
"Jadi, aku harus berkata apa sekarang?," lelaki itu mendekat dan menatapku tajam seolah mau mengulitiku.
"Apa saja, asal jangan talak tiga," cicitku memelas. "Aku tahu kau tidak mencintaiku....tapi bisakah...kita terus pura-pura bahagia demi Ameera?."
Mata lelaki itu semakin gelap. "What do you mean?."
Suaranya terdengar terluka. "Apa selama ini kau berpura-pura bahagia hidup bersamaku? Memang tidak ada cinta diantara kita, tapi apakah kebahagiaan yang kuberikan padamu, kau rasakan sebagai kepura-puraan?."
"Aku...aku...", suaraku tercekat, tidak tahu harus berkata apa.
"Kau, pura-pura bahagia, ayang? Bukankah itu sangat melelahkan? Jika kau lelah, sebaiknya kubiarkan kau terbang bebas...Ameera bukanlah kepura-puraan bagiku, dia kebahagiaan sejatiku. Tidakkah kau menyadari, kata-katamu sangat menyakitkan untuknya? Mommy?."
Jantungku terasa tertusuk, sakit sekali.
"Bukan itu, maksudku...aku bahagia bersamamu, tapi aku juga sudah banyak berbohong, aku juga merasa Aa hanya berpura-pura bahagia bersamaku selama ini, pernikahan ini tidak seperti pasangan yang umum, Aa tahu itu, bukan? Dan Queen...."
Aku tidak sanggup mengucapkan nama itu sebenarnya.
Wanita itu.
Aku merasa sangat lemah sekarang, semua tulangku seolah sudah terlepas satu per satu dan tidak sanggup menyangga tubuhku lagi.
Queen sudah bercerai dari suaminya.
Apakah Aa Riar akan menceraikanku, lalu kembali kepada Queen?
Aku tidak bisa bersikap tangguh sekarang, aku tersedu dan airmataku mulai mengaliri pipiku.
Pria yang selama ini selalu memperlakukan aku lembut bagai aku serapuh bunga, kini meraih daguku kembali dengan kasar dan kudengar dari bibirnya yang merah, lembut dan sexy itu makian kasar yang juga pertama kali menyakiti gendang telingaku.
"Tell me...who are you? Really you are...wanita yang kutiduri setiap malam, tapi ternyata aku tidak tahu apa-apa tentangnya...."
----
PERFECT WIFE
2007 > AUTHOR

Arik menatap puing-puing rumah dan tokonya yang dikirimkan Bimo, sahabatnya, melalui Facebook.
Hancur total.
Tabungannya kini hanya tersisa puluhan juta saja. Tempat kerjanya hancur dan butuh waktu untuk renovasi.
"Bagaimana kid?", Adi Sanjaya berdiri menjulang memandangi putri sulungnya sambil bersedekap.
"Tidak bisakah ayah meminjamiku modal dan aku akan berjuang lagi di awal, di sana...".
"Di sana sudah tidak ada tempat untukmu lagi, susah payah aku melindungimu, sayangku, lagipula, pemerintah sudah menggodok Undang-Undang UU ITE, jika lain kali aku tertangkap, aku sudah tidak memiliki kuasa apapun untuk melindungimu, empat tahun lagi ayah pensiun, dan kondisi kesehatan ayah tidak stabil, bisakah kau berhenti berulah dan bermain-main? Jika kau terus seperti ini, bagaimana kau menjadi contoh untuk adik-adikmu?".
Arik memandang adik perempuannya yang berumur duabelas tahun, wajahnya begitu tolol dan polos saat dia menjilati es krimnya seperti ini, terlihat wajah adik perempuannya begitu puas melihat Arik dimarahi seperti orang bego. Mungkin tontonan ini lebih menarik dari kartun SpongeBob Squarepants yang selalu ditontonnya.
Lalu adik lelakinya yang berumur dua tahun asyik menyembur-nyemburkan air liurnya yang menjijikkan, seolah mengejek Arik.
Adi Sanjaya, lelaki yang perkasa, kepala lima saja dia masih punya anak kecil yang lebih pantas menjadi cucunya, tapi beginilah keluarga Sanjaya. Keempat kakak lelaki Arik sudah sukses menjadi pegawai negeri. Daffa sudah menjadi dokter ahli di salah satu RS pemerintah, merangkap di RS Swasta terkenal dan punya klinik mandiri, Aris sudah menjadi pegawai Pertamina, mungkin 4 tahun lagi gajinya sudah seperempat milyar. Yudhi? Yang paling pintar di keluarga sudah bekerja di salah satu kedutaan besar di luar negeri, bahkan Agung yang paling bloon, tetap PNS walaupun menjadi pegawai kelurahan.
Arik berdecak kesal.
"Ayah, aku masih ingin melanjutkan S2, beasiswa!."
"Walaupun beasiswa tidak akan ayah izinkan, kau harus menikah terlebih dahulu baru boleh melanjutkan kuliah," kata Adi sanjaya tegas!.
"....dan karena kesalahan fatalmu di masa lalu, bisakah kau tidak menggunakan ijazah komputermu lagi? Bekerjalah di bidang yang lain, aku sudah mengaturnya bersama ibumu, kau akan masuk ke sekolah instruktur Tata Boga."
Arik melotot. "Tapi yah....aku kan enggak bias masak?"
"Lama-lama juga bias kalau terbiasa, dulu sebelum ibumu menikah, dia tidak bisa membedakan ketumbar dan kemiri, sekarang dia menjadi dosen tata boga, sudahlah, diskusi kita selesai. Bersyukurlah, nasibmu masih jauh lebih baik jika seperti ini...jalan di depan sana masih panjang nak, jangan mengulang kesalahanmu di masa lalu, hiduplah dengan jalan baru, identitas baru dan perilaku yang lebih baik, maka kau akan mendapatkan pasangan yang baik pula. Jauhi kehidupanmu sebelumnya yang penuh trik dan muslihat, itu bukan kehidupan yang baik walau terlihat gemerlap."

Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang