5

6.1K 453 11
                                    

Pagi ini Prilly sengaja bangun lebih awal. Hari ini ia akan memasak sesuatu untuk Ali. Sebenarnya bukan kewajibannya juga menyiapkan sarapan bagi Ali. Namun,melihat Ali yang selalu makan jajanan bakso yang sangat tidak sehat itu membuat Prilly ingin sekali merubah pola makannya agar lebih teratur. Tadi,Prilly sudah menggoreng ayam dan sekarang sedang ditiriskan. Prilly sedang mengaduk sayur asem yang sebentar lagi akan matang.

"Prill,kamu lagi ngapain,nak?" tanya wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan ialah Ully.

Prilly pun menoleh,"Ini bun,lagi masak."

"Buat siapa? Kok banyakan, kamu masaknya?"tanya Ully sambil melirik ke dalam panci berisikan sayur asem.

"Buat Ali,bun."jawab Prilly singkat.

Ully langsung melebarkan matanya. "Ali, anak tante Resi?"

Prilly menganggukkan kepalanya.

"Tumben. Spesial banget sampai dimasakin segala. Kalian pacaran,ya?" Tanya Ully dengan tatapan seringainya.

"No bun. We are bestfriend."jawab Prilly.

Ully terkekeh. "Iya-iya bunda percaya. Tapi kalau pacaran juga,bunda setuju kok. Ali itu menantu idaman. Foto model,cakep,pinter,sempurna deh."

"Bunda apaan sih? Udah ah! Prilly mau pakai sepatu dulu,takut telat." ucap Prilly dan segera berlalu setelah mematikan kompor gas.

Tak lupa,Prilly menghampiri ayahnya di kamar. "Ayah... Prilly sekolah dulu,ya. Doain Prilly semoga sekolahnya lancar." ucap Prilly lalu mengambil tangan kanan ayahnya dan diciumnya.

Ayahnya melirik dan tersenyum,"kamu semangat ya. Jangan kecewain ayah." ucap ayahnya.

"Pasti,yah."

Setelah selesai,Prilly keluar menunggu di ambang pintu bersama bundanya. Tadi,Ali mengirimkan pesan bahwa ia akan menjemput Prilly dan berangkat ke sekolah bersama. Prilly dengan senang hati membalas iya. Prilly kan,suka Ali.

Tak lama,suara klarkson mobil terdengar dan Ali turun dari mobilnya. Bukan Bugatti Chiron seperti biasa yang dibawanya. Namun,ia kembali menggunakan audi hitamnya. Ia berjalan menuju Prilly dan Bunda Ully.

"Selamat pagi,tante..." sapa Ali dengan ramah lalu mencium punggung tangan Ully.

"Pagi,Li. Cakep banget ya kamu, kalau asli."

Ali tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "Gak ah,tan. Tante bisa aja..."

"Beneran deh. Panggilnya jangan tante dong. Panggil bunda aja."pinta Ully.

"Iya,Bun..."

"Berasa menantu deh..." canda Ully.

"Bunda... udah ah godain Ali nya. Kita mau ke sekolah nih."ucap Prilly pada Bundanya.

"Ada yang cemburu nih pacarnya di goda..."sindir Ully.

"Bunda... we are bestfriend!"tegas Prilly dan dibalas Ali dengan senyuman.

"Iya. Iya. Kalau gitu,hati-hati ya kalian..."ucap Ully.

Ali dan Prilly mencium punggung tangan Bunda Ully secara bergantian lalu segera masuk ke dalam mobil Ali dan menuju ke sekolah.

"Mobil baru?" tanya Prilly pada Ali.

"Gak lah. Lo kira gue anak pejabat apa yang gonta-ganti mobil. Ini tuh mobil lama. Sebelum bugatti." jelas Ali.

"Ali,boleh minta tolong?" tanya Prilly hati-hati.

"Apa?"

"Ntar pulang sekolah,kita ke supermarket ya?"

ANTARA KITA DENGAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang