nine

564 83 2
                                    

Although i wanted to hold on

*****

Kata-kata Wendy hari itu masih berputar di kepalanya.

Kau tak akan bisa menghentikanku untuk menghilang.

Chen sendiri mempertanyakan hal itu, kenapa ia tak bisa menghentikannya?

Ia mulai ingat, peri tak bisa terus ada di dunia, mereka harus kembali ke Neverland, kalau tidak ia akan benar benar menghilang dari dunia ini, tapi hanya itu yang ia tahu.

Chen memutuskan untuk tidur di rumah milik Wendy dibanding tidur di apartemen Lay yang mewah itu, ia hanya takut Wendy tiba-tiba menghilang tanpa sepengetahuannya.

Ini masih jam 5 pagi, tapi Chen sudah bangun dan memasakan makanan untuk Wendy, walau ia tak pandai masak tapi setidaknya ia sudah mencoba bukan?

Ia mendatangi kamar Wendy, bukan maksud tak sopan atau apapun. Ia hanya ingin melihat wanita yang selama ini ia cari.

Melihat tidur dengan tenang di atas kasur itu, bisa membuat kedua ujung bibirnya terangkat.

Ia kembali ke ruang tamu hanya untuk mengalihkan perhatiannya sesaat, ia tak mau terus menerus menatapi Wendy yang sedang tidur, itu benar-benar mengerikan. 

Wendy sebenarnya tak tidur, ia hanya berpura-pura. iajuga tak ingin menghilang tapi ia bisa apa? ia tahu sekali pun ia menghilang nantinya, ia pasti akan kembali dengan keadaan tak tahu apa-apa, tak akan ada memori di kepalanya. tak akan ada nama Chen di pikirannya. tapi kesempatan itu jarang  terjadi, sangat jarang sampai peri yang pernah merasakan itu bisa di hitung oleh jari.

Wendy sudah pasrah walaupun kenyataannya ia tak ingin melakukan itu, ia ingin bersama Chen tapi itu mustahil, mengingat kekuatannya semakin hari menghilang, ia tak ada di Neverland, ia jauh dari pohon kehidupan yang menjadi tempat tinggalnya dulu sekaligus yang menjadi sumber kekuatannya. 

Ia menarik nafasnya sebelum meninggalkan kasurnya, ia terhenti sesaat, melihat Chen memang menyakitkan dan kemungkinan untuk ia kembali bertemunya hanya 1 banding 100, tapi ia tetap senang melihat Chen.

Chen terkejut ketika Wendy menyenderkan kepalanya ke bahunya. "Aku mau minta maaf." ucap Wendy pelan.

"Untuk apa?" tanya Chen.

"Kemarin, aku hanya... entahlah." Wendy tahu Chen sedang menatapnya, oleh sebab itu ia tak mengangkat kepalanya.

"Aku tahu itu pasti berat." Jawab Chen. 

"Aku hanya tak bisa membayangkan kau menghilang, terlalu sakit untukku." lanjutnya. "Apa mungkin... Jika kau menghilang... suatu saat nanti... kau akan... kembali?" banyak jeda, Chen bahkan tak yakin akan pertanyaan yang baru ia lontar kan itu.

Wendy terdiam, ia membenarkan posisinya, ada senyum yang muncul di wajahnya. "Walau kesempatanku untuk kembali kecil, aku pasti akan berusaha untuk kembali."

tapi kumohon jangan terlalu berharap, aku takut mengecewakanmu.


A/n : maaf baru bisa update T.T 

Peter Pan | CHENDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang