Sudah cukup lama semenjak Wendy menghilang, ia bahkan menandai tanggal yang telah ia lewati tanpa Wendy.
Apa salah kalau ia sudah merindukannya?
Hari ini, Lay memaksa Chen untuk keluar dari rumah Wendy dan pergi keluar, mencari udara segar.
Lay sendiri yang menemaninya walau Seulgi ada untuk Chen tapi Lay tetap tak akan tenang soal itu.
"Chen, bukankah senang mencari udara segar?" Tanya Lay.
Chen memutar kedua matanya. "Kalau bukan kau yang mengangkat pantatku mana mungkin aku ada disini sekarang?"
Lay tertawa, Chen hanya diam.
Mata Chen terpaku pada seseorang yang sedang bermain dengan anak-anak.
Matanya seperti membohonginya saat ini, ia melihat Wendy.
Tapi ketika ia ingin bicara dengan Lay, wanita yang dilihatnya bukan Wendy tapi orang lain.
"Apa?" Tanya Lay.
Chen menggelengkan kepalanya. "Tidak," ia kembali melihat Lay. "Sepertinya otakku sedang mempermainkan hatiku." Lanjut Chen.
"Apa maksudmu?"
"Lupakan saja." Chen melewati Lay begitu saja.
Dan kaki itu berhenti, tepat di depan sebuah cafe, tepat disebelah salah satu meja yang ditempati oleh 2 orang wanita.
Ia sedang menyiapkan hatinya, perlahan ia mengubah posisinya dan menemukan dirinya memandangi wanita itu.
Mungkin wanita itu menyadarinya, ia langsung menatap balik Chen lalu memberinya senyuman.
Tepat disana dan waktu itu, Chen menemukannya lagi. Wendy, gadis itu, ada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peter Pan | CHENDY
Fanfiction"Melihat Ke belakang memang sulit, tapi aku tidak menyesalinya. karena aku kembali menemukanmu yang telah lama hilang di dasar memoriku."