Salii's POV
Semalaman ini aku bahkan tak bisa memejamkan mata sedikitpun, aku lelah namun mataku tak ingin terpejam.
Zayn selalu mengusik malam malamku.
Ku sempat ucapkan pisah saat ku beranjak pergi
Tapi perasaanku tak berpaling darimu
Lamunanku hancur ketika aku merasakan getaran ponsel ku.
Kulihat ada telfon masuk aku terkejut melihat caller id nya zayn dia menelfonku, untuk pertamakalinya setelah kejadian itu dia menelfonku, untuk apa? Segera kuangkat telfon tersebut karena sungguh aku tak bisa membohongi diriku butuh dia walau hanya mendengar suaranya.
"Salii?"
"Hmm"
"Kau masih marah padaku?"
"Kau bisa fikirkan itu zayn, ini kedua kalinya"
"Oh aku tahu aku salah, aku benar benar minta maaf aku . aku sungguh sangat bodoh sal"
"Kau telah hadirkan dia zayn untuk menggantikan aku kan? Tanpa kau sadari aku takkan pernah terganti"
"Iya salii aku benar benar minta maaf kau takkan pernah tergantikan oleh siapapun"
"Sekarang apa zayn apa? Kau ingin meninggalkannya dan memintaku kembali? Ini takkan adil zayn tak adil untukmu aku dan dia "
"Oh sungguh aku harus berbuat apa lagi untuk membuatmu kembali padaku salii?"
"Maaf zayn mungkin hatiku terlalu sakit, namun kau tahu aku tidak pernah membencimu aku hanya menaruh kekecewaan yang sangat dalam padamu, karena kau menyia nyiakan kepercayaanku."
"Salii, sungguh semenjak kejadian dirumah kita itu aku tak pernah berhenti menyesal, aku bahkan pergi kerumah mom dan dia benar benar marah atas perbuatanku, aku aku bahkan terlalu kacau sekarang sampai membatalkan beberapa schedule dan appointment yang harusnya kuhadiri bersama the boys"
"Entahlah zayn, kau tahu lukaku telah membeku dan enggan untuk mencair maafkan aku"
"Kumohon jangan pergi sal "
Zayn terisak oh god tolong kuatkan aku, aku tak pernah sanggup mendengar isakannya tak akan pernah.
"Zayn aku harus pergi"
Kliing
Akupun mematikan telfon aku tak sanggup lagi, tapi apa yang harus kuperbuat?
Tahukah kau zayn?
Aku selalu menangis tiap malam tiap saat ketika aku mengingatmu, mengenangmu
Aku tahu mungkin hatiku terluka dalam namun aku tak pernah melupakan kenangan kita
At Line
Ternyata Louis mengirimkan pesan padaku sungguh ini sudah terlalu larut.
Louis : salii?
Me : ya?
Louis : belum tidur?
Me : entahlah lou, ada apa?
Louis : aku hanya sedikit merindukanmu, sorry
Me : hentikan Louis kau jangan bercanda malam malam begini, sudah ya
Louis : sungguh aku tak bercanda, tapi yasudahlah besok aku kesana pukul 8 can't wait
Me : okay :)
Dengan itupun aku mengakhiri pesan Louis dan menaruh kembali ponselku.
Air mata pun tak lagi dapat kubendung

KAMU SEDANG MEMBACA
Malik's Banana Family
FanfictionEitssss jgn disangka ini kluarga pisang juga yaa... Meski namanya malik's banana family bukan berarti nih kluarga isinya pisang semuaaa... Mereka adalah keturunan berdarah pakistan arab yang rada abal abal sii tapi ya lumayan lah... Mereka adalah ke...