Part 3

164 14 34
                                    

Salii's POV

aku sunnguh mengerti dengan apa yang zayn khawatirkan...

but yaa walaupun hubby ku itu terlalu berlebihan, tapi itu wajar kan bila orang tua takut ketika menghadapi masa pubertas anak mereka.

"sudahlah hubby, lebih baik sekarang kita ketemu anak anak lalu ceritakan kecemasan kita pada mereka" ujarku pada zayn menenangkan.

"you are the best qalbiy, ohya aku lupa kasi tau kamu baba yaser butuh bantuan aku di pakistan ama turki, biasalah toko bibit minyak wangi lagi dalam masa sulit jadi baba minta aku kesana".

"hmmm yasudahlah kasian baba"ujarku sambil tertunduk sedih "berapa lama disana?"

"hey qalbiy, aku tidak mungkin kesana tanpamu, yah lumayankan bisa bikin dedek baruu buat princess kitaa hihi, bulan madu tambahan gituu" canda zayn sambil menengadahkan kepalaku agar wajah kami saling menatap.

"Tapi anak anak bagaimana by?, aku kan tidak mungkin meninggalkan mereka dirumah" jawabku pasrah.

"Ayo kita temui mereka dulu minta saran mereka" ajak zayn

Lalu aku dan zayn pun ke ruang TV dan melihat anak anak yang sedang berkumpul bersama dan saling memukul satu sama lain.

"Girls. Lagi apa?" Tanya zayn.
Namun bila dan yang lain malah bergidik seram sambil saling memandang.

"Baba ngomong ama kita?" Tanya priska dengan wajah polosnya

"Yaiyalah pris, masa yaiyadong duren aja dibelah masa dibedong si" jawab zayn sambil menepuk jidatnya ala ala bencong di pasar malem.

"Yaudah baba mau ngomong serius sama kalian ya, qalbiy sini dong duduk di pangkuanku" ajak zayn yg ku balas dengan memutar bola mataku.

"Ayolah hubbiy ada anak anak." Jawabku.

"Ih baba enak aja kan bila mau dipangku mom ngapain juga baba nyuruh mom duduk di pangkuan baba woo baba aneh iyuuh" cerocos bila.

"Iya nih baba mending baba duduk sendiri deh masa takut si duduk sendiri" tambah priska.

"Astagaa bukan itu maksud baba. Yasudahlah" ujar zayn.

Lalu bila berdiri dan duduk dipangkuanku, akupun memeluknya sambil menyisir rambutnya dengan jariku.

"Mom ngapain bila gak ada kutu kok yang ada kutu itu kak delvi mom, kan kak delvi dipanggil kutu buku disekolah" ujar bila kamipun tertawa mendengar ucapan bila.

"Ehemm... ohya baba mau ngomong sama kalian nih, baba sama mom mau pergi ke pakistan dan turki karena enjid yaser butuh bantuan baba disana, kalian bisa sendiri gak?"

Seketika bila melompat kegirangan lalu nandri yang bersorak sorai dan juga delvia yang berujar yesss sepanjang kereta manggarai.

Aku mengerutkan dahiku "priska gak ikut seneng kaya' yang lain?"

"Ih emang mereka seneng kenapa si mom aku gangerti baba ngomong apa, baba mau ke pakistan buat nguburin enjid yaser ya? Emang enjid udah mampus ya mom astaga kok pada girang iih dasar cucu durhaka kalian"
Jawab priska panjang kali lebar.

"Astaga nakk salah apa mom ampe kamu se lola ini"

"Yasudahlah kalo kalian gk keberatan berarti mom ama baba bisa pergi, kita berangkat ngeteng besok, naik kereta malem yang bunyinya jugijagijuggijagijug, mungkin kami disana 3 minggu"

"Iya terserah baba yang penting jangan lupa pulang aja ya ba" ujar nandri

"Iyalah nan, baba kan bukan bang toyyib, baba kan bang jen atuuh piye kamu ini nak"

Pembicaraan hangat dan penuh tawa  pun berlanjut hingga waktu makan malam tiba.

#######

Absurd and gajetot abis...
Ohyaa itu enjid artinya kakek yaa d bhs arab.
Trus hubby artinya cintaku dlm bhs arab jg
Qalbiy artinya jantung hatiku.

VOTE AND COMMENT JGN LUPAAAA

Malik's Banana FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang