Part 19

89 9 6
                                    

Zayn masih disini, dia terus terusan meminta maaf padaku dan menyesali perbuatannya, aku ingin sekali mengatakan ya aku memaafkanmu tapi hatiku berkata lain.

"Salii kumohon jangan seperti ini padaku, maafkan semua kesalahanku. Kami melakukan ini karena kebodohan, sungguh awalnya hanya sebuah kesalahan babe, aku tetap mencintaimu, kau tahu Gigi adalah wanita yang baik, tapi aku memang yang bersalah disini maafkan aku"

"hh kau bilang apa tadi? Kau bilang dia baik? Okay, pergilah bersamanya jika kau fikir dia adalah orang baik, aku sadar aku tak akan pernah bisa sebaik dirinya, terimakasih atas sindirannya Zayn, tapi jangan lupakan fakta bahwa sampai kapanpun orang ketiga itu tidak akan pernah berada di posisi yang benar, karena mereka selalu hadir dan hinggap di sebuah tanaman yang tengah tumbuh dan mekar sehingga tanaman itu rusak dan terpaksa membagi ruang dan makanan yang mereka punya"

Zayn mendesah frustasi dan mengacak acak rambutnya, namun aku masih tetap memasang topeng Flat Face ku.

"Aku tau aku salah, aku juga sadar aku tak punya hati tapi kau harus tau aku tak pernah bermaksud untuk menyakitimu, tidak sedikitpun, semua itu berjalan tanpa aku sadari. Aku sadar aku tak pernah pantas untuk mencintaimu, kau terlalu baik dan indah bagaikan malaikat yang selalu menghapus kesalahanku dan menyempurnakan pekerjaanku yang selalu terselip kesalahan didalamnya, kau juga malaikat yang selalu memberi dan membisikkan cinta padaku kapan pun itu, tanpa pernah mengungkit dan melihat kesalahan dan kekuranganku, walaupun kesalahan itu selalu menyakitimu dan menghancurkan kehidupanmu berkeping keping"

"sudahlah Zayn cukup aku muak dengan pembicaraan ini, bisa tinggalkan rumah ini sekarang?, kau tidak takut gadis mu itu menunggu mu terlalu lama? Oh ayolah zayn jangan buat dia menunggumu"

Aku beranjak pergi namun zayn dengan cepat memeluk tubuhku dari belakang dan menaruh dagunya di bahuku.

"jangan biarkan aku terpuruk lagi Salii, maafkan aku"

"pergilah dengannya, aku tak pernah baik untukmu zayn" ucapku dengan senyum pahitku dan melepaskan tangannya dari pinggangku. Akupun menariknya dan menuntunnya keluar dari rumah dan menutup pintu tepat didepan wajahnya.

Kusandarkan punggungku pada pintu yang memisahkan ku dengannya, kekasih hati yang telah mengecewakanku hingga membuatku masuk dalam jurang kehancuran tanpa tahu bagaimana jalan kembali.

"mom? Are you okay?" ucap bila sambil memelukku erat disusul degan nandri, dan delvi

"asal ada kalian mom akan selalu baik baik saja, sudahlah, ayo kemasi barang kalian mom akan menelfon uncle Louis untuk meneruskan rencana kita"

Akupun menelfon Louis dan meminta maaf padanya atas semua yang terjadi pagi ini, ternyata Louis sedang berada di Starbucks yang tak jauh dari sini jadilah dia sampai hanya dalam waktu 15 menit.

"kau tak marah padaku?, aku sungguh tak berniat mengusirmu tadi sungguh" akupun membantu Louis memindahkan beberapa barang kedalam mobil pengangkut.

"tidak, tentu tidak, kau tahu aku malah yang harus minta maaf karena datang dalam keadaan yang tidak tepat, sudahlah tak usah dibahas lagi, sudah siap?"

"yaa, girls ayo kemari" lalu anak anak pun menghampiriku dan Louis priska bilang dia akan ikut menginap dan membantuku menata barang barang.

"mom pegang akmal sebentar, aku akan mengunci rumah dan menutup beberapa jendela terlebih dahulu" priska pun memberikan akmal padaku dan bergegas masuk kedalam rumah.

Tiba tiba aku teringat sesuatu, Bep ya Bep istri dari Harry Styles, sahabat baikku bagaimana aku bisa melupakannya dasar bodoh!

"hmm bil, bisa tolong mom? Kau punya nomor atau Line keluarga Styles?"

Malik's Banana FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang