20. Shocked

1.3K 72 0
                                    

Zain telah menunggu selama 5 menit di depan gerbang rumah Greeny. Tak lama kemudian Greeny keluar dan segera menghampiri Zain.

Zain tersenyum paksa pada Greeny dan menyodorkan helm pada Greeny. "Cepat pakai".

Greeny tersenyum lebar pada Zain, tanpa mengambil helm dari tangan Zain.

"Greeny kamu baik-baik aja kan?". Tanya Zain memastikan. "Cepat ambil, dan naik. Nanti kita kesiangan".

"Aku gamau naik sebelum kamu tersenyum lebar seperti ini". Sambil menunjukan nya.

Zain memutar bola mata nya malas sebelum akhirnya tersenyum lebar pada Greeny.

"Sempurna". Ucap Greeny sambil mengambil helm dan memakai nya.

***

Saat Greeny dan Zain berjalan melalui koridor sekolah, seseorang dari belakang langsung merangkul pundak Greeny.

"Kak Kevin?".

"Good morning, honey ".

'Apa? honey? Kak Kevin panggil aku Honey?'. Benak Greeny.

"Pagi juga kak". Sambil melepaskan tangan Kevin dari bahu nya.

Kevin melirik Zain sebelum melirik jam tangannya. "Kita hampir telat, ayo cepat ke kelas". Sambil menarik lengan Greeny dan berlari kecil meninggalkan Zain.

'Apa yang dia mau?'. Pikir Zain.

***

Di jam istirahat, Greeny ingin menjernihkan pikiran nya setelah ulangan matematika yang diikuti nya. Membuat kepala nya cukup pusing.

Kaki Greeny terus berjalan, entah kemana ia harus menjernihkan pikiran nya. Disetiap perjalan, Greeny menggerutu tidak jelas.

"Kenapa matematika harus ada sih di dunia ini? Kenapa matematika susah? Kenapa Zain engga pusing pas ngerjain ulangan matematika? Dan kenapa dia ga kasih jawaban ke aku? Dia teman bukan sih?".

Zain yang mendengar nya dari belakang, rasanya ingin tertawa. Namun ia tahan, pasalnya ia sedang membututi Greeny saat pikiran nya sedang tak stabil seperti ini.

Greeny tak sadar jika kakinya melangkah menuju rooftop. Greeny menaiki anak tangga dengan sumpah serapah nya.

Mulut nya terus saja bicara hingga ia seketika terdiam saat melihat kejadian menjijikan di depan nya.

Kevin yang tengah melumat bibir Alicia yang duduk di pangkuan nya. Greeny yang melihat kejadian itu langsung menutup mulut dengan kedua tangan nya.

Greeny pun membalik kan badan nya, yang tanpa di sadari nya Zain telah berdiri di belakang Greeny. Dan segera memeluk Greeny.

Greeny semakin erat memeluk Zain, pasalnya ia sangat terkejut melihat orang yang yang di anggap nya baik berbuat menjijikan.

Kevin yang sadar, Zain tengah memeluk Greeny segera memberhentikan aksinya dan berdiri menghampiri Zain.

Tanpa merasa malu Alicia berjalan turun untuk pergi kekelas, seperti tidak ada pernah terjadi.

"Greeny". Ucap Kevin ragu.

Greeny tak bergeming saat namanya di panggil Kevin.

"Cukup Kevin, pergilah!". Ucap Zain.

Kevin menatap sinis Zain dan mencoba memegang lengan Greeny. Namun dengan cepat Greeny menarik lengan nya.

"Ini bukan yang kamu pikirkan kok". Balas Kevin mencoba meyakinkan. "Aku cumaa..".

"Cuma berciuman?". Sambung Zain.

"Kak, aku gamau denger penjelasan kakak". Ucap Greeny dengan suara seraknya.

Entah sejak kapan, air mata nya keluar dan membasahi kemeja Zain.

"Ini tidak seperti yang kamu kira". Bisik Kevin tepat di telingan Greeny sebelum pergi meninggalkan Greeny dan Zain.

Greeny mencoba menjauhkan tubuh nya dari dada Zain. Dan duduk di bawah sambil melipat kedua kaki nya dan menenggelam kan kepala pada lipatan tangan nya.

Zain yang melihat nya langsung memeluk Greeny. "Aku gatau kalau kak Kevin ternyata seburuk itu".

"Kalau gini akhirnya, lebih baik aku kasih tau siapa Kevin sebernar nya dari awal. Cukup Audrey aja yang pergi". Ucap Zain yang membuat Greeny mendongkakkan wajah nya menatap Zain.

"Siapa sebenernya kak Kevin? Apa ada hubungan nya dengan Audrey mantan kamu itu?".





A.n
Vote, comment and follow please :)

Please, Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang