7. Math

1.9K 98 0
                                    

Setelah 5 menit berlalu dari bel masuk, Mr. Lee datang untuk memberikan penjelasan mata pelajaran matematika.

"Membosankan". Ucap Greeny sambil menghembuskan nafas berat nya.

"Setidak nya kamu harus memperhatikan nya". Bisik Stela.

"Hari ini kita akan post test, jadi taruh seluruh buku dalam tas".

"Ahh- mendadak sekali, sir?". Protes salah satu murid.

"Soal ini mudah bagi yang telah mempelajari nya semalam". Balas nya sambil memberikan kertas berisi soal ulangan.

30 menit berlalu, seluruh siswa mengumpulkan jawaban nya dan akan segera di nilai.

"Ah- aku hanya yakin 1 soal dari 3 soal". Ucap Greeny.

Greeny melirik Zain, Zain tampak tenang dan tak ada keraguan pada muka nya, beda dengan Greeny.

"Baiklah saya telah menilai nya, dan saya akan bagikan jawaban kalian".

***

Di jam istirahat, entah mengapa kaki Greeny menginginkan masuk kedalam perpus.

"Kenapa aku harus sebodoh ini". Ucap Greeny sambil memegang kertas jawaban nya.

"Kamu tidak bodoh, hanya saja malas". Ucap seseorang yang mengambil duduk di sebelah Greeny.

Dengan cepat Greeny melipat kertas jawaban nya.

"Aku sudah melihat nya. Kamu benar 1 di nomor 1. Dan nomor 1 itu yang paling dasar dan mudah".

"Cukup Zain, itu terdengar menyakitkan". Sambil memajukan bibir bawah nya.

Greeny kembali menenggelam kan kepalanya dengan lipatan kedua tangan nya diatas meja.

"Apa dengan itu nilai mu akan berubah?". Ujar Zain, walau Greeny tak mengiraukan nya. "Aku akan mengajari mu".

Kontan Greeny mendongkakan kepala nya dan menatap Zain dengan penuh harap.

"Apa kamu yakin Zain?". Tanya Greeny.

"Iya, karena kamu telah mengajari ku cara berteman, maka aku akan mengajari mu belajar".

"Terima kasih Zain". Ucap Greeny sambil menggoyang-goyang kan lengan Zain.

"Sstt! Ini di dalam perpus!". Ucap Zain.

"Oke-oke". Bisik Greeny.

***

"Greeny hari ini kamu ada jadwal piket ya. Jadi jangan lupa piket". Ucap Shila.

"Oke Shila, terima kasih telah mengingatkan".

"Iya".

Zain berjalan keluar melewati Greeny.

"Zain". Teriak Greeny, membuat Zain berhenti melangkah dan menoleh ke arah Greeny.

"Apa hari ini, kamu sudah bisa mengajari ku?".

"Baiklah, aku tunggu di depan perpus".

"Oke".

Setelah mengerjakan tugas piket nya, Greeny segera menemui Zain.

"Greeny". Ucap seseorang.

"Kak Kevin?".

"Pulang bareng yu". Ajak nya.

"Maaf kak, aku ada tambahan belajar hari ini. Mungkin lain waktu".

"Ah- lain waktu? Baiklah". Balas Kevin.

"Yaudah kak, aku duluan ya. Bye!".

"Bye".

Greeny segera meninggalkan Kevin sendirian.

Seseorang menayapa Kevin dari kejauhan. "Kevin".

"Alicia?". Ucap Kevin.

"Pulang bareng gue aja". Ajak Alicia.

Kevin berdecak. "Ini membuat lo semakin susah ngelupain gue. Mundurlah dan tetap berjalan tanpa harus menengok kebelakang". Jelas Kevin dan segera meninggalkan Alicia sendirian.

***

"Maaf lama". Ucap Greeny.

"Perpus nya tutup, jadi kita lakukan besok saja". Balas nya santai.

"Tapi Zain...".

Zain berdiri dan berjalan beberapa langkah.

"Yahhh Kalau begitu, lebih baik tadi aku pulang sama kak Kevin".

Langkah Zain terhenti.
"Kevin? ". Benak Zain.

"Aku tidak bilang tidak jadi, hanya saja aku bilang, mari cari tempat lain". Ujar Zain.

Greeny berlari kecil menghampiri Zain. "Restauran mama aku aja, disana tempat nya bagus kok. Dan kita akan dapat makan gratis". Balas Greeny.

"Baiklah". Sambil berjalan.

Greeny pun berjalan mengekor di belakang Zain dengan senyum manis nya.

Di parkiran sekolah.

"Ayo pakai helm nya". Sambil menyodorkan nya ke arah Greeny.

"Makasih".

Dengan cepat Greeny menggunakan nya.

"Cepat naik".

"Baik". Balas Greeny dengan lengukangan bibir ke atas.

Selama di perjalanan, Greeny menatapi jaket yang Zain pakai.

'Apa aku benar-benar di bonceng nya? Ini sungguh seperti mimpi. Jika ini mimpi biarkan aku tidur lebih lama'. Benak Greeny.

Zain yang kedapatan Greeny senyum-senyum sendiri melalui spion motornya dan berkata, "Hey, stop looking my jacket! ".

"Okey, maaf".

"Jadi dimana tempat nya?".

"Itu di depan, sebentar lagi juga nyampe Kok".

"Green Resto and Cafe? ". Tanya Zain memastikan.

"Tepat sekali, bagaimana kau bisa tau?".

"Ah- aku sering mengunjungi nya bersama mama ku".

"Ah- ternyata kau pelanggan".

"Cepat turun".

"Baik".

Mereka turun dan segera masuk kedalam.

Zain segera memilih bangku, sedangkan Greeny menghampiri wanita di balik kasir.

"Apa mama ada?". Tanya Greeny.

"Ibu Nadia baru saja keluar".

"Ahh baiklah, buatkan kami 2 green tea sama sushi, ya".

"Baik, akan segera kami buatkan".

"Terima kasih". Ucap
Greeny yang kemudian berjalan menghampiri Zain.

"Cepat mulai dan selesaikan ini". Ujar Zain.

Greeny segera mengeluarkan beberapa buku dari dalam tas nya.

"Ini. Bagaimana cara mengerjakan soal ini".

"Yang pertama kamu lakukan adalah pahami soal, tentukan apa yang di ketahui dan di tanya, lalu tulis rumus nya. Ooh ini soal variasi, nah tinggal di masukan ke dalam rumus apa yang diketahui". Jelas Zain.

Greeny memcoba memahami semua perkataan Zain.

"Apa kamu paham?". Tanya Zain.

"Greeny". Seseorang memanggil dan menghampiri Greeny dan Zain.











A.n
Vote, comment and follow please. :)

Please, Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang